2 - Tragedi

22 7 2
                                    

"Braaakkk."

Tiba-tiba ia melihat seorang siswi mengenakan seragam SMA yang sama dengannya ditabrak oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Rey dengan spontan turun dari motornya dan menghampiri gadis tersebut yang sudah bercucuran darah dan tergeletak di pinggir jalan.

"Hei bangun!" Ucap Rey kepada gadis tersebut.

"To..to...tolong aku..." Ucap gadis tersebut. Lama kelamaan mata nya pun tertutup. Dan dia tak sadarkan diri.

"Sadarlah, kau jangan mati dulu! Kau lumayan cantik, kau harus bangun," ucap Rey spontan dan dia segera menepuk jidatnya setelah menyadari kebodohan yang dia ucapkan barusan.

"Bagaimana. Bisa aku berkata seperti itu. Wajahnya saja tidak dapat terlihat dengan jelas karena berlumuran darah," sambung Rey kembali.

"Cepat panggil ambulans! Telepon rumah sakit yang paling dekat dari sini!" Perintah Rey kepada orang-orang yang sedang mengerumuninya dan perempuan tadi.

Rey dengan sigap melepaskan dasi yang dipakainya untuk menahan perdarahan pada tangan perempuan itu.

Rey perhatian? Pasti kalian akan mengira bahwa dia perhatian. Padahal sesungguhnya dia adalah orang yang sangat dingin. Apalagi untuk orang yang tidak dia kenal sebelumnya. Tapi entah kenapa hatinya terasa sangat khawatir kepada gadis tak berdaya yang ada di hadapannya saat ini.

Tak lama kemudian ambulans pun datang.

***

"Apakah kamu orang yang menemani korban kemari?" Ucap dokter tersebut.

"Iya dok," ucap Rey

"Kalau begitu apakah kamu bisa menghubungi orang tua pasien? Saya ingin memberi tahu keadaan pasien lebih lanjut,"

"Hm... Tunggu sebentar dok, saya coba cari handphone nya," kata Rey dengan ragu-ragu mencari hp gadis tersebut.

"Iya segera ya," kata dokter tersebut.

Rey mencari ponsel gadis tersebut. Dan akhirnya dia menemukan nomor kedua orang tua gadis itu dan segera menghubungi nya. Tak lama kedua orang tua gadis tersebut pun datang dan Rey pamit untuk kembali ke sekolah.

***

Hari pertama ia di sekolah baru menjadi terhambat. Dan ya, tentu saja Rey sudah telat datang ke sekolah barunya.

*Di depan gerbang sekolah

"Assalamualaikum, permisi pak, saya anak baru di sekolah ini, boleh saya masuk?" Ucap Rey sambil menyalami pak satpam.

"Waalaikumsallam, oh... Kamu anak baru di SMA Internasional South? Ko anak baru udah telat aja?" Tanya pak Sapto.

"Hehe iya pak maaf. Tadi ada tragedi di jalan, makannya saya telat," jawab Rey sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Rey sebenarnya agak malu di hari pertama dia sekolah tapi sudah telat.

"Oh yasudah silahkan masuk. Lain kali jangan telat lagi ya..." Ucap pak Sapto.

"Siap pak." Jawab Rey sambil tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

***

"Assalamualaikum Bu..." Ucap Rey sambil memasuki ruang kepala sekolah.

Meet The Rainbow 21 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang