Kring.... Kring.... Kring.....
Rea dengan girangnya menyeret Diza menuju kantin. Kali ini, ia akan bersenang-senang merayakan kebebasannya dengan mentraktir sahabatnya itu.
"Lo mau pesen apa, Diz? Biar gue yang bayar." Pernyataan Rea membuat Diza melongo. "Tumben hari ini lo berbeda. Ada apa?"
Rea mengibaskan tangannya. Hari ini ia tak mau membahas bagaimana perbedaannya hari ini bisa terjadi. Hari ini ia hanya akan makan dan minum dengan bebas di kantin tanpa khawatir cowok itu akan mendatanginya. Masalah yang kemarin sudah beres dan Ares pasti tidak akan macam-macam seperti kemarin asalkan Rea tidak bermulut ember. "Lo pesen aja sebelum gue berubah pikiran."
Setelah Diza menyebutkan pesanannya, Rea pergi ke slah satu penjual di sana dan memesan pesanan mereka. Tak lama. Hanya lima menit ia berdiri mengantre hingga akhirnya kembali menuju meja yang tadi. Namun apa yang dilihatnya kini membuatnya menganga. Diza yang tadi ia tinggal sendiri kini tak lagi sendiri. Ada tiga orang tambahan yang duduk di sana. Alangkah kagetnya lagi ketika Rea mendapati bahwa Daniel, Ares, dan kekasih yang pernah dilihatnya tempo hari yang menemani Diza di sana.
"Re, sini," panggil Diza. Rea gelagapan. Dengan gugup gadis itu menghampiri keempatnya.
"Oh ya, Re. Ini Kak Daniel, Kak Ares, dan Kak Keisya gabung sama kita soalnya udah gak ada bangku kosong," bisik Diza begitu Rea sudah mendudukkan dirinya. Diza tampak melemparkan tatapan tak suka kepada Ares dan Keisya. Rea sendiri melemparkan senyum canggung kepada ketiganya. Namun balasan mereka sungguh berbeda. Daniel tersenyum tipis, Ares yang datar, dan Keisya yang tampak mengabaikan karena terus bermanja-manja dengan Ares.
"Suapin dong, Sayang," rengek Keisya dengan memanyunkan bibirnya. Ares mendecak kesal. Bisa-bisanya pacar yang ke-14-nya itu bermanja-manja di depan umum. Sebenarnya maklum saja karena Keisya pacarnya, tetapi sekarang ia ada di depan Rea. Apa kata Rea kalau sampai cewek itu melihat ia bermanja-manja dengan cewek lain. Sangat tidak etis. Orang-orang mengenalnya sebagai sosok yang kalem dan dingin. Dan Keisya mendorongnya untuk menghancurkan itu.
"Jangan manja."
Keisya semakin memanyunkan bibirnya. "Ayolah, Res. Aku kan pacar kamu." Ares kembali berdecak kesal. "Jangan malu-maluin di tempat umum." Lagi, Ares berkata dengan datar.
"Kenapa? Apa karena dua cewek ini?" Pertanyaan Keisya membuat Rea dan Diza menganga. Mereka bahkan tidak melakukan apa-apa, kenapa cewek manja itu malah menuduh seperti itu?
"Gak ada urusannya sama mereka."
"Ck... semenjak kita duduk di sini, kamu gak nuruti maunya aku. Padahal aku cuman mau disuapin. Kamu udah bosan sama aku, hah?!" Keisya mulai emosi, terbukti dari wajahnya yang sedikit memerah.
Ares memandang Keisya tanpa ekspresi. "Kalau iya kenapa? Mau minta putus? Oke, kita putus. Gue malas punya pacar manja kayak lo." Seketika semua yang ada di meja itu menganga, kecuali Daniel yang biasa-biasa saja. "Makanya jadi cewek itu jangan terlalu manja. Cih, menjijikkan."
Keisya tertohok. Wajahnya kian memerah. Dengan tangan yang terkepal, cewek itu berdiri. "Kalian jahat. Terutama lo, Res. Gue benci lo!" pekik Keisya yang kini mengenyahkan panggilan 'aku-kamu' yang biasa dipakainya semenjak ia dan Ares merajut kasih. Gadis itu kemudian berlalu meninggalkan kantin. Semua pandangan terpusat pada Keisya karena pekikannya tadi. bahkan sebagian ada yang menganga dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi. Apakah Keisya menjadi 'korban' Ares hari ini? Rea dan Diza pun ikut menganga menyaksikan drama gratis tadi. Baru kali ini mereka melihat secara langsung seorang Ares memutuskan pacarnya hanya karena hal yang sepele. Benar-benar tak terduga!
****
Sekolah baru saja dihebohkan. Bagaimana tidak? Berita putusnya Ares dengan Keisya kemarin disusul dengan kabar bahwa Ares kini menjalin hubungan dengan Fiona, salah satu senior yang sangat anti terhadap adek kelas. Entah rayuan apa yang Ares lemparkan hingga Fiona menerima Ares - yang notabene-nya adalah adek kelas Fiona - menjadi pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freeze
Teen FictionAres Farizi Sadewa. Pria yang akrab disapa Ares ini bisa dikategorikan pria bad boy. Kepribadiannya dingin, tempramen, dan suka bergonta-ganti pasangan. Sudah tak dapat dihitung jari lagi siswi yang kini menjadi mantannya. Walaupun cuek, namun wajah...