Assalamualaikum
Happy Reading❤️
"Baaaa!" kaget Azka Aldric sambil memegang kedua bahu Adik perempuannya, yang sedang menatap ke arah matahari terbenam.
"Eh copot jantung Mamang Garox yang belum tobat," latah Kezia Aura Senja.
Azka langsung tertawa mendengar latahan adik satu-satunya itu.
"Apaansih Ra, masak latahannya pake nyebut Mamang Garox yang belum tobat segala. Lawak lo badut!," Ejek Azka sambil meredakan tawanya.
"Badut, badut, Abang tu yang badut!
Abang kenapa sih? suka banget ngagetin Ara, nanti kalau jantung Ara copot gimana? trus Ara meninggal. Ara belum punya banyak bekal buat masuk surga Abang. kata Ara dengan nada manja. "Bisa-bisa langsung dilempar Ara ke neraka." tambah Ara."Eh, gue tu ke sini disuruh Bunda panggilin elo buat Sholat Maghrib berjama'ah. Lagian elo sih, udah tau cuaca mulai gelap gini, bukannya siap-siap Sholat, malah bengong di depan jendela. Kerasukan baru tau rasa lo," kata Azka sambil menjitak kepala Ara.
"Ish, tap"
Perkataan Ara terpotong ketika melihat pintu kamarnya yang dibuka oleh sosok Bidadari tak bersayap, yang ada di hidupnya dan sang Abang.
"Kalian ini, dari tadi Bunda tungguin di bawah, tapi kalian malah asik-asik ngobrol disini. Ayo Sholat Maghrib!keburu waktunya habis Azka, Ara," perintah Dewinta, sambil berlalu meninggalkan kamar Ara.
Azka dan Ara hanya bisa menyengir, dan langsung bergegas untuk menyusul Dewinta ke Ruang Ibadah yang ada di rumah minimalis mereka.
Setelah Sholat dan memanjatkan doa-doa pada sang khalik. Dewinta, Azka, dan Ara melakukan ritual makan malam yang menjadi kebutuhan mereka.
Hanya ada keheningan dan suara dentuman sendok yang mengisi suasana makan malam mereka, karna Dewinta telah menetapkan aturan untuk tidak berbicara pada saat makan.
"Alhamdulillah, Ara kenyang banget makan dua piring. Masakan Bunda enak banget, sampai bikin Ara selalu nambah gini makannya." Kata ara sambil mengelus-elus perutnya yang rata.
"Bisa aja kamu Ra, lagian kamu makan malam banyak gitu engga takut gemuk apa?" tanya Dewinta.
"Pffftt, Ara gemuk? mau dia makan segerobak juga engga bakalan bikin dia gede, Bun!" kata Azka sambil menahan tawanya yang ingin sekali meledak.
"Bunda, liat Abang tu, dia ejekin ara," rengek Ara manja.
"Udah-udah! kalian ini apa-apaansih. Udah kayak Kucing sama Tikus aja engga pernah akur," omel Dewinta pada Azka dan Ara.
Mendengar omelan sang Bunda, Azka dan Ara hanya menyengir, dan menatap sengit satu sama lain.
"Yaudah, mending kalian masuk kamar sana! terus belajar. Nanti kalau udah masuk waktu Isya, kalian turun!kita Sholat berjama'ah. " Perintah Dewinta.
"Siap, Bunda!" jawab Azka dan Ara serentak, sambil memberikan hormat pada sang Bunda.
Dewinta hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, melihat kelakuan Azka dan Ara yang terlihat sangat lucu di matanya.
Ara masuk ke dalam kamarnya, dan mulai berkutat dengan buku-buku yang sudah siap menanti untuk ditulis oleh tangan mungil milik Ara.
Tiga jam berlalu, Ara sudah selesai dengan semua Pekerjaan Rumah yang diberikan oleh guru. Jam juga sudah menunjukkan pukul Sepuluh Malam, dan Ara memutuskan untuk tidur, karna memang dirinya sudah sangat lelah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT
Teen FictionKEZIA AURA SENJA Gadis pecinta senja yang kerab disapa ARA yang mampu menyihir AKHTAR QABEEL ALFARIZ.Si lelaki tampan yang mempunyai banyak dendam di dalam hatinya. Ini cerita pertama aku,semoga suka kaka2 ku❤️ Jangan lupa tinggalkan vote and coment...