Part(5)❤️

18 7 5
                                    

Assalamualaikum

Happy Reading❤️

Seluruh Siswa-siswi SMA Pelita, sedang sibuk melatih dirinya, untuk Pentas Seni yang akan diacarakan kurang lebih satu minggu lagi.

Begitu juga dengan kelas Ipa I, mereka sedang membagi tugas untuk acara Pentas Seni nanti. Karena bukan hanya penampilan Dance, Bernyanyi, dan Berpuisi sajalah yang akan mereka tampilkan. Tapi sekolah juga mengadakan lomba untuk menghias kelasnya masing-masing.

Bagi yang ditugaskan Pak Handoko untuk acara inti, mereka disuruh untuk lebih fokus pada tampilan mereka. Dan sisanya, ditugaskan untuk menghias kelas secantik mungkin.

Hari ini terasa sangat membosankan bagi Ara, dia hanya duduk sendirian di bangkunya. Risa yang biasa menemaninya, harus pergi ke aula sekolah untuk berlatih Dance yang akan dia tampilkan nanti.

Ara bingung, dia masih gugup jika harus berhadapan dengan Alfa. Tapi bagaiman dia ingin menghindari cowok itu, jika dirinya akan berpasangan dalam berpuisi nanti bersama Alfa.

Ara melihat sekelilingnya untuk mencari keberadaan Alfa, namun dia sama sekali tidak melihat Alfa dari pagi tadi. Seharusnya mereka sudah berlatih seperti yang teman-teman mereka lakukan. Namun, karna sikap Alfa yang begitu cuek, membuat Ara enggan untuk bertanya padanya.

Karena sibuk dengan lamunannya, Ara sampai tidak menyadari kedatangan Adik kelas yang sudah berdiri di depan mejanya.

"Permisi Kak, Kakak yang namanya Senja ya?" sapa sopan Adik kelas perempuan yang Ara sendiri tidak tahu namamya.

Ara bingung harus menjawab apa, karena tidak ada satu orangpun yang memanggilnya dengan sebutan Senja. semua orang hanya memanggilnya dengan nama Ara.

Di kelas ini juga tidak ada yang namanya memakai kata Senja, berarti yang dimaksud Adik kelas ini, memang dirinya.

"Iya, kenapa ya?" tanya Ara.

"Temen kakak udah nungguin kakak di perpustakaan, dia suruh aku buat panggilin kakak." jawab adik kelas itu.

"Siapa?"

"Aku engga tau namanya kak, yang penting dia cowok."

"Cowok?, Siapa ya?," Batin Ara.

"Yaudah kak, aku permisi dulu ya," ijin adik kelas pada Ara dengan sopan.

"E-Iya, makasih ya," jawab Ara ramah.

Mendengar jawaban Ara, adik kelas itu hanya tersenyum, dan mengangguk kecil, sembari berlalu meninggalkan kelas Ara.

Ara sibuk memikirkan siapa teman cowok yang memanggilnya, karna dia tidak pernah merasa deket dengan cowok manapun di sekolah ini. kecuali teman-teman sekelasnya.

"Bodoamat ah, mending Ara samperin aja, dari pada gila mikirinnya." Ucap Ara pada dirinya sendiri.

Ara pun meninggalkan kelasnya, dan berjalan ke arah perpustakaan dengan santai.

Setelah sampai di perpustakaan, Ara mengedarkan pandangannya untuk mencari orang yang menunggunya.
Yang dapat Ara lihat, hanya ada Alfa yang sedang sibuk membaca buku ditangannya.

Setelah lama berfikir, akhirnya Ara memutuskan untuk bertanya saja pada Alfa, perihal cowok yang menunggunya.

Ara berdiri tepat di depan Alfa, hanya ada meja yang memisahkan mereka. Merasa ada seseorang di depannya, Alfa menutup bukunya, dan melihat siapa yang mengganggu aktivitas membacanya.

TWILIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang