Bab 3 : Flashback

35 9 0
                                    


Ketika waktu dengan senantiasa  menjebakmu dalam permaianan memori


Faris pun berjalan menuju gudang sekolah sambil bersenandung riang, tiba - tiba saja ia tersandung kakinya sendiri

brak

"Aduh pake jatuh segala lagi,pasti gue dapat karma nih," ucapnya

Saat ia berhasil berdiri kembali tiba - tiba saja ia mendengar seorang wanita menangis dibalik pohon yang sangat rindang

"Suara siapa tuh, buset dah kok gue jadi merinding ya." Faris pun mencoba mendekati pohon itu

"Apa hantu mbak juminten ya. " Faris berusaha menebak

Ketika ia melihat siapa yang ada dibalik pohon itu ia sangat terkejut bukan kepalang

"lo...oo! " Faris sangat terkejut melihat sosok itu

"ngapain lo disini! Mau ganggu gue lagi?iya?" bentak sosok tersebut

"Yeee gue kira mbak juminten tadi, eh gak taunya bidadari, " ucap Faris dengan senyum

"Bacot lo! " ucap sosok itu dengan suara serak

"btw ra lo kenapa nangis disini?  Dan kenapa lo bisa nangis? " tanya Faris

"menurut lo! " jawab Meira dengan sinis

"Apa karena kejadian tadi ya? yaelah baperan amat lo, " ucap Faris

"enteng banget lo ngomong ya,  lo gak bakal ngerti perasaan gue, " ucap Meira

Seketika Faris terdiam mendengar ucapan Meira,  entah mengapa menyelinap rasa bersalah dihatinya.  Berhubung ia adalah cowok  gentle ia pun memberanikan diri meminta maaf. Tetapi ada satu hal yang membuatnya penasaran mengapa Meira bisa sesedih ini hanya karena mendengar kata 'badut'

"Ra kenapa sih lo bisa sesedih ini cuma gara - gara gue ngucapin kata badut? " Faris duduk disebelah Meira

Belum ada jawaban dari Meira, ia hanya terdiam. Setelah ia menghela nafas barulah ia angkat bicara

"karena badut ngingatin gue pada satu kejadian yang udah ngerenggut nyawa orang yang gue sayang Ris." setetes air mata pun jatuh

"kejadian apa Ra? " tanya  Faris penasaran

Flashback On

Kini dua anak kecil sedang asyik bermain disebuah taman.  Mereka asyik bermain ayunan

"bang, adek senang deh bisa main sama abang, ha ha ha, " ucap seorang anak perempuan berusia 6 tahun

"Kenapa Meira bisa senang main sama abang?" tanya anak berusia 10 tahun yang sedang asyik mengayun ayunan adiknya

"Kata temen - temen mei, kalau punya abang  itu seru ,  bisa diajak main, bisa melindungi adiknya, bisa jagain adiknya, " ucap anak tersebut dengan girangnya

"ouh ya?  Wah abang bisa jadi super hero untuk Mei dong," ucap anak laki - laki tersebut

"Mei juga mau jadi super hero bang, biar kayak abang bisa melindungi dirinya dan orang lain

"ouh ya abang punya sesuath buat Mei. " Arka menyodorkan sebuah jepit berbentuk kupu - kupu

"wah cantik bang, makasih ya bang, " ucap Meira

"iya,Meira suka? " Meira pun membalas dengan anggukan

"bang Mei mau main disana." tunjuk Meira kesebuah taman bunga

FarisWhere stories live. Discover now