Hap
Kaki Faris mendarat dengan sempurna ditanah yang berumput.
"OBab 5 : kabur dari rumahk tinggal manjat pohon yang ada didekat tembok samping rumah, gue lolos deh," gumam Faris
Baru berjalan beberapa langkah Faris menepuk jidatnya
"Ouh iya blackjek gue ketinggalan." ia pun berjalan menuju garasi,lebih tepatnya mengendap - endap
Setelah sampai dimotor kesayangannya, Faris kembali menyusun rencana untuk bisa kabur bersama blackjek kesayangannya.
"Ahah gue baru inget, kan gue ada buat pintu rahasia di tembok belakang." Faris tersenyum seraya mendorong motornya ketaman belakang. Ketika ia sampai ditaman belakang ia pun membuka pintu rahasia yang ia tutupi dengan tanaman
"Gak sia - sia gue buat nih pintu, emang gue tuh keren banget dah, udah pintar, ganteng,keren pula." senyum smrik pun menghiasi wajahnya
Faris menunggangi kuda besi berwarna hitam kesayangannya menuju Rumah Wildan.
Di lain tempat Papa sedang Asyik melihat kelakuan anaknya
"He, dia kira gue gak tau apa? Yang dilakuin, emang dasar anak tengil, dibilang gak boleh keluar malah kabur! Awas aja ya! " ucap Papa
Yah, tanpa sepengetahuan Faris, Papanya telah memasangkan CCTV di balkon kamarnya dan dipohon yang ia panjat tadi.
***
"Assalamualaikum guys, orang keren datang! " teriak Faris
"Berisik! Rumah gue bukan hutan!" bentak Wildan yang dibalas cengiran oleh Faris
"Bahagia banget lo? " tanya Azriel
"Iya dong, " jawab Faris dengan menaik-turunkan alisnya
"Wah kenapa nih? Dapat rezeki nomplok ya? " tanya Alki
"Bukan lagi, lihat nih." Faris mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam
"Black card! " Wildan pun tercengang melihat benda yang ada ditangan Faris
"Kartu apaan tuh?" tanya Alki
"Ini tuh kartu kredit unlimitid, " Jelas Azriel
"Iya dalam artian lo bebas mau make kartu itu untuk beli apa aja, Btw baik banget bokap lo ngasih tuh kartu, " Ucap Azriel
"Mimpi apa gue dikasih beginian sama bokap gue, sujud syukur deh gue, gue traktir anak yatim ke starbuck kalau bokap gue ngasih nih kartu ke gue secara langsung, " ucap Faris
"Lah itu punya siapa? " tanya Gibran
"Ya siapa lagi kalau bukan punya Papa gue, " ucap Faris
"Lah katanya bokap lo gak mau ngasih kartu begituan, terus itu kenapa bisa punya bokap lo? " tanya Alki makin bingung
"Yah gue ambil diam - diam lah." seluruh anggota Basupati tercengang dengan apa yang diucapkan oleh Faris
"Habisnya gue kesal aja, masa Bokap gue ngehukum gue gak kira-kira, Yaudah lah guys, yang penting malam ini kita pesta! " tambah Faris
"Berbakat ya lo jadi maling, " ucap Azriel
"Lo mau ngasih kita uang haram?" tanya Wildan
"Tenang aja bro gue yakin nyokap gue ikhlas kok, beliau pernah berkata kalau sama temen gak boleh pelit, " ucap Faris
"Okay kalau begitu, sikaat," ucap Gibran
Anggota Basupati sibuk memesan makanan yang mereka mau, mereka begitu bahagia bisa mendapat rezeki nomplok
"Dan gue nginap sini ya, gue males pulang, " Ucap Faris
"Jelaslah lo takut kan?" ejek Wildan
"Masalah kartu mah gue gak takut," ucap Faris
"Terus? " Wildan menaikkan sebelah alisnya
"Gue kabur dari rumah, " ucap Faris
"Terserah lo deh, gue mah welcom aja, " ucap Wildan
Faris langsung saja memeluk Wildan
"Makasih Wil Wil ku, " Faris memeluk Wildan dengan erat, sehingga pemandangan itu membuat timbulnya rasa jijik pada setiap orang yang melihat
"Jijik homo, " Wildan melepaskan pelukan Faris
"Enak aja, gini - gini gue doyannya wanita ya, bukan batang kayak lo, " ucap Faris
Akhirnya pesanan mereka pun tiba,kini mereka sedang asyik berpesta, eitss bukan pesta miras atau narkoba, boro - boro pesta begituan minum soda sudah cukup bikin perut Faris kembung.
Saat sedang asyik bersenda gurau, Hp Faris berbunyi
"Hallo, Assalamualaikum dengan orang keren disini, " ucap Faris dengan PD, hal itu membuat teman - temannya merasa jijik
"...."
"Harus banget gue kesana? " tanya Faris
"...."
"Males ah, entar bokap tau lagi. "
"...."
"Ok deh gue kesana, " ucap Faris sembari memutuskan sambungan telepon
"Guys gue pergi dulu,ada urusan nih," pamit Faris
"Ciileh gaya lu ada urusan, palingan juga kerumah Deon, " ucap Alki
Faris melajukan motornya menuju rumah Deon.
Sesampainya di rumah deon, Faris langsung menuju kamar deon sambil mengucapkan salam membuat Deon sedikit kaget
"Nih lo baca aja sendiri, " ucap Deon sambil menjulurkan handphonenya
Faris tampak membaca dengan serius lalu ia berkata. "Gue terima"
"Lo yakin? " ucap Deon dibalas anggukkan dengan mantap oleh Faris
"Yaudah sekarang kita atur strategi buat acaranya, " Ucap Deon
Mereka pun mengatur strategi dengan serius, tampak sekali-kali mereka berbeda pendapat namun akhirnya menemui jalan keluar
"Ok kelar, berarti tinggal laksanakan, " Ucap Deon yang di balas anggukan oleh Faris
"Btw bonyok lo gak ada kan? " tanya Faris
"Gak ada, mereka lagi kerumah lo, " jawab Deon
"Ngapain? " tanya Faris lagi
"Katanya ada urusan tentang kantor gitu, " ucap Deon yang hanya di balas 'o'saja oleh Faris
"Ouh ya, kenapa lo takut kalau ad bonyok lo kesini? " tanya Deon
"Gue kabur dari rumah," jawab Faris
Sontak saja Deon terkejut dengan ucapan Faris
"Gila lo!emang ada apa lagi sih nyampe lo kabur segala."
Faris pun menceritakan semuanya sehingga Deon paham mengapa Faris bisa kabur."Btw gue cabut lagi ya,udah malam juga nih, ntar bonyok lu pulang lagi," ucap Faris
"Ok, eh lo tinggal dimana? " tanya Deon
"Biasa rumah Wildan, "
Faris pun meninggalkan kediaman Deon menuju rumah Wildan.
Saat ditengah perjalanan ia mampir minimarket terebih dahulu untuk membeli beberapa cemilan, yah Faris memang doyan nyemil, jadi ia membeli beberapa cemilan. Ketika ia sudah membayar belanjaannya di kasir, ia melihat seseorang"Hai!" ucap Faris sambil memukul bahu orang itu
"Astagfirullah al'azim." orang tersebut terkejut sambil menoleh kebelakang
~~~~~~~~~FARIS~~~~~~~~~~~
HAY HAY AKU COME BACK
UDAH BERABAD-ABAD NIH GAK UP, HEHEHE
SEMOGA KALIAN SUKA YA AMA CERITA NYA
AKU YAKIN KALIAN BISA NEBAK SIAPA YG DITEMUI OELH FARIS
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENYA YA
YOU ARE READING
Faris
Teen FictionIni blurd : Hanya kisah biasa yang sering kita jumpai yang pada akhirnya membawa para pemain kedalam sebuah jurang pilihan Bertahan atau menyerah Berjuang atau mundur Melepaskan atau megenggam Happy or sad Ikuti lah kisahnya tanpa harus beranjak ...