Bab 6 : Dia

67 7 0
                                    

Faris pun meninggalkan kediaman Deon menuju rumah Wildan.
Saat ditengah perjalanan ia mampir minimarket terebih dahulu untuk membeli beberapa cemilan, yah Faris memang doyan nyemil, jadi ia membeli beberapa cemilan. Ketika ia sudah membayar belanjaannya di kasir, ia melihat seseorang

"Hai!" ucap Faris sambil memukul bahu orang itu

"Astagfirullah al'azim." orang tersebut terkejut sambil  menoleh kebelakang

"Lo!" orang tersebut terkejut bukan main ketika melihat sosok yang ada didekatnya

"Ngapain disini Ra?nungguin gue ya? " tanya Faris

"Najis! nungguin lo, lagian mana gue tau lo ada disini"ucap orang tersebut

"Lah terus ngapain berdiri disini? " tanya Faris lagi

"Nungguin ojol," jawab Meira

Drrt...drrrt

"Hallo pak, udah dimana? " tanya Meira

"..."

"Apa di cancel? " ucap Meira

"..."

"Yaudah deh pak." Meira mendengus sebal karena ojeknya di cancel

"Bareng gue aja yuk," tawar Faris

"Enggak!" bentak Meira

"Yakin?  Udah malam loh, disini sepi, angker dan rawan loh, " ucap Faris membuat Meira ketakutan. Meira pun berpikir sejenak dan akhirnya mengiyakan ajakan Faris.

   Motor Faris melaju dengan kecepatan sedang, sepanjang perjalan keheningan pun tercipta
meira menunjukkan jalan menuju kerumahnya, ternyata rumah Meira dan Wildan searah jadi Faris tidak perlu bolak-balik. Motor Faris berhenti di depan gerbang sebuah rumah yang berwarna putih tulang. Meira turun dari motor Faris

"Makasih ya ris, udah nganterin gue pulang,"

"Iya Ra, apa sih yang enggak buat lo, " ucap Faris
Meira mulai beranjak hendak masuk kedalam rumah, namun suara Faris menghentikan langkahnya

"Ra tunggu dulu," ucap Faris

"Apalagi Ris?" tanya Meira

"Nih buat lo, kata orang coklat itu bisa ngerendam amarah seseorang, nah berhubung lo hobi banget marah-marah nih ya, gue kasih deh coklat biar lo gak marah-marah lagi." Faris menyodorkan sebatang coklat ke Meira.

Coklat tersebut diambil oleh Meira membuat hati Faris senang

plak

"Aduh sakit Ra, " ringis Faris mengusap lengannya yang dipukul Meira

"Balasan buat lo, enak aja lo bilang gue suka marah-marah, lo tuh seharusnya minum pemutih biar otak lo bersih, " ucap Meira

"Kalau gue minum pemutih bukan cuma otak gue yang bersih Ra tetapi nyawa gue juga," ucap Faris

"Udah pulang sana, udah malem, huss. " Meira mengusir Faris

"Iya iya gue berangkat nih." Faris menyalakan motornya dan melaju meninggalkan kediaman Meira.

Meira memasuki gerbang rumahnya dan ternyata sang kakak sudah berdiri didepan pintu sambil tersenyum melihat kearah Meira ia adalah *Meisya anastasya Wijaya* anak kedua di keluarga Wijaya terpaut 2 tahun dari Meira

"Hmmm siapa tuh tadi, " ucap Meisya

"Apa sih kak, dia cuma temen sekelas," ucap Meira

"Dari temen bisa jadi demen kan," ucap Meisya sambil merangkul Meira masuk kedalam rumah

"Ceritain tentang dia dong, kok kalian mesra banget di depan tadi, pake pukul-pukulan segala, ouh ya pake ngasih coklat segala lagi, " ucap Meisya lagi

"Ih apaan mesra, cowok nyebelin kayal dia mana ada mesra, asal kakak tau ya masa dia ngasih aku coklat supaya aku gak suka marah-marah lagi karena kata orang coklat bisa meredam kemarahan seseorang, nyebelin tau gak! " jelas Meira.

Meisya pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan sang adik.

"Is kakak kok ketawa sih, nyebelin banget deh, " kesal Meira

"Habisnya tuh cowok unik juga ya, dia ngasih coklat ke cewek bukannya sebagai tanda cinta malah supaya ceweknya gak suka marah-marah lagi, " ucap Meisya

"Au ah gelap, " ketus Meira

"Eh btw boleh juga tuh cowok, lucu dan unik, boleh dong kenalin ke gue," ucap Meisya

"Idih sadar diri dong kakak kan lebih tua dari dia, ya kali mau gebet brondong, kagak gue kagak mau ngenalinnya, " ucap Meira

"Ciee takut kesaing ya mangkanya gak mau ngenalin,bilang aja lo takut dia kegebet ama gue," Ucap Meisya sambil menowel hidung Meira,karena merasa tersudut Meira pun berlari menuju kamarnya tanpa ia sadar ia masih menggenggam coklat yang diberikan oleh Faris tadi.  Meira duduk di ranjangnya mengambil sebuah foto lalu mengelus-elus  foto terus

"Bang, aku seneng deh malam ini, jadi ada seseorang yang ngasih aku coklat ya meski alasan dia ngasih coklat bikin aku kesel tapi perlakuan dia buat aku ingat ama abang, aku ingat deh ketika dulu kalau aku lagi marah pasti abang ngasih aku coklat biar aku gak marah lagi sama kayak dia bang, ngasih coklat biar aku gak marah-marah lagi, lucu juga ya bang. " monolog Meira.  Ia pun meletakkan Foto dan coklat tersebut di nakas lalu ia beranjak menuju meja belajarnya mengambil sebuah buku berwarna biru lalu menuliskan sesuatu dibuku tersebut. Buku tersebut biasanya Meira isi dengan menulis puisi atau quotes ciptaannya bila ia mendapat inspirasi.

###

Di tempat lain

"Assalamualaikum Wil Wil, " ucap Faris

"Waalaikumsalam," ucap Wildan

"Gue kira lo gak jadi nginep, " tambah wildan

"Jadi dong, nih gue bawain oleh-oleh kurang baik apa coba, " ucap Faris sambil menyodorkan coklat kepada Wildan

"Lo kira gue cewek disodorin coklat, " ucap Wildan

"Yee nih bagus untuk menjaga emosi lo, kan coklat bisa menurunkan kadar emosi seseorang, mangkanya gue kasih ke lo biar lo gak mudah marah, gue kasihan tau lihat Gege lu marahin terus.Andai stok kesabaran itu ada yang jual gue beliin deh untuk Gege biar bisa ngadepin manusia kayak lo, "Ucap Faris panjang lebar tanpa ia sadari hal tersebut telah memancing amarah Wildan

"Apa maksud lo manusia kayak gue? " bentak Wildan

"Tidur di luar lo," tambah wildan

"Enggak mau, gue mau tidur di kasur, " ucap Faris dengan kekeuh tolong ingatkan Wildan kalau manusia di hadapannya ini adalah sosok keras kepala

"Gak tau diri lo ya udah num...." ucapan Wildan terpotong karena mulutnya sudah dibungkam dengan coklat. Ulah siapa lagi kalau bukan Faris.  Seketika amarah Wildan makin naik ia mengejar Faris. Terjadilah adegan kejar-kejaran di kamar Faris.

"Udah-udah gue capek nih mau tidur aja ah." Faris pun langsung tidur dikasur Wildan.  Wildan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temenya satu ini, tetapi entah kenapa ia tidak bisa marah lama dengan sahabatnya satu ini, ia pun beranjak menuju kasurnya dan membaringkan tubuhnya juga.








~~~~~~~~~~~FARIS~~~~~~~~~

hay hay aku back lagi nih

Double up nih sebagai permintaan maaf aku karena jarang up

Hari ini Faris jadi sales coklat ya,  dan udah bikin dua orang kesal ya

Salam penuh cinta

Faris keren tak terbantahkan 😎

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FarisWhere stories live. Discover now