IK 11: IBU (Ialah bidadari sekaligus malaikat tak bersayap)

85 17 3
                                    

Ialah malaikat tak bersayap.
Ia mengandungmu selama sembilan bulan lamanya,
Tanpa merasa terbebani dengan adanya engkau di rahimnya.
Sewaktu di kandungan ia selalu mengajakmu berbicara dengan penuh kasih sayang,
Dan ia selalu menanti-nanti kehadiranmu dengan do'a yang selalu di panjatkannya hanya untukmu yang ia kasihi.

Malaikat tak bersayap itu relah berkorban untukmu.
Ia mempertaruhkan nyawanya hanya agar engkau sang buah hati dapat selamat,
Saat engkau lahir bahagia dan haru menghampirinya.
Selama itu ia selalu menjagamu dengan kasih sayang,
Ia berikan air Asinya untukmu.

Dikala malam tiba kau menangis,
Dan ia tetap setia membuatmu tenang hingga engkau kembali tertidur lelap.
Begitu engkau besar ia berikan kasih sayang untukmu,
dan do'anya selalu ia panjatkan untukmu.

Bertahun-tahun ia menjagamu dengan tulus dan ikhlas, mengasihimu sepanjang waktu, bahkan do'anya selalu tercurahkan untukmu.
Namun, sudahkan engkau hari ini memberikan cintamu untuknya?
Sudahkan engkau mendo'akannya agar di lindungi dari siksa api neraka?
Sudahkah engkau membalas jasanya?
Malaikat tak bersayap itu,
Tak meminta balasan apapun darimu.

Namun, mengapa engkau tak menghargai pengorbananya?
Mengapa engkau membentaknya?
Mengapa engkau selalu saja menghabiskan waktumu dengan bersenang-senang, hingga kau lupa bahwa ia selalu menanti kehadiranmu untuk bersama dengannya?
Kau tahu? Ia tak pernah meminta apapun darimu.

Ia tak pernah meminta balasan atas jasa-jasanya.
Jika engkau meminta sesuatu kepadanya, ia selalu mengusahakannya memberikan apapun yang kau minta.
Kurang apa lagi pengorbananya padamu?
Mengapa engkau durhaka?
Bukankah kau sudah tahu bahwa surga berada di telapak kaki ibu?
Lantas sadarilah apa yang selama ini kau lakukan terhadapnya?
Sudahkah engkau berbakti kepadanya?
Kau tahu?
Hanya melihatmu mendapatkan juara di sekolah ia sudah sangat bahagia,
Ia terharu sampai ia meneteskan air mata.

Sudahlah!
Berhenti menjadi anak yang durhaka.
Kau tahu?
Allah akan murka kepadamu, jikalau ibumu murka kepadamu.
Maka dimanakah tempatmu kalau sudah seperti itu?
Jika di tanya "maukah engkau masuk kedalam neraka?"
Pastilah jawabanmu tidak.

Jadi usahlah menjadi anak yang durhaka.
Perbaiki apa-apa yang salah darimu.
Bertaubatlah! Karena pintu taubat selalu terbuka untukmu.
Minta maaflah kepada ibumu.
Jadilah anak yang soleh dan solehah.
Sertakan do'a untuk ia yang selalu menyayangimu.
Buatlah ia bahagia.
Semoga kelak engkau menjadi anak yang sukses dunia dan akhirat membawa malaikat tak bersayap itu ke jannah-Nya....

Aamiin.......

INSPIRASI KATA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang