2. Back In Times

14 5 0
                                    


Arise masih terdiam di depan bangunan yang cukup besar itu. Rumah yang didominasi warna netral ini ternyata hanya ditinggali oleh Angga sendiri. Bagaimana bisa ?

"Kak Arise, aku anterin ke kamar kakak dulu mau ?" tawar Angga sambil melepaskan topinya.

"Boleh deh. Aku juga udah capek banget" jawab Arise sambil sedikit terkekeh.

"Yaudah ayo," ajak Angga sambil meraih koper Arise.

Mereka mulai menaiki tangga yang seolah begitu mewah dengan ubin marmer. Di dinding pada sisi tangga, tergantung begitu banyak foto berisi kenangan.

Salah satunya adalah foto Aditya saat masih kecil dengan wajahnya yang tak jauh berbeda di masa kini. Seketika ia teringat dengan lelaki yang tidak muncul di pandangannya sejak tadi.

"Eh iya, Kak Ditya mana ?" tanya Arise kebingungan.

"Paling langsung masuk kamarnya," jawab Angga sekenanya. "Nih kamarnya kak. Sempit sih, tapi aku jamin nyaman kok," lanjutnya sambil membukakan pintu kamar yang akan Arise tempati selama semalam.

"Wah, kamu bilang ini kecil ? Ini gede banget loh !" pekik Arise yang terpana dengan kamarnya.

"Masa sih ? Yaudahlah, kakak masuk aja. Bersihin diri terus nanti turun buat makan malam. Ok ?" pesan Angga.

"Sip ! Makasih ya," sahut Arise yang direspon dengan anggukan dan senyuman manis milik Angga.

Senyuman manis itu sudah seperti stiker yang melekat pada wajah Angga. Ke mana pun ia pergi, ia pasti tersenyum. Dan tidak bohong, Arise senang dengan senyuman itu.

Arise masuk dan membiarkan pintunya ditutup oleh Angga.

Ia melempar tubuhnya ke kasur yang cukup nyaman lalu membuka tas ranselnya untuk mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang.

Chat.

Mom ❤️

Anda
Ma
Aku udah nyampe Indo nih

Chat ended.

Arise tersenyum miris. Meskipun ia sudah tahu bahwa tidak akan ada yang membalas pesannya, ia masih sering berbicara sendiri di sana, seolah seolah sang ibu bisa ikut membaca.

Arise melemparkan ponselnya ke atas kasur dengan sedikit rasa kecewa. Kini, ia harus menjalani hidupnya sendiri, tanpa sandaran, tak peduli seberapa lelah.

Arise menghela napas gusar, lalu segera mengambil handuk dan pakaian untuk dipakai setelah selesai membersihkan diri.

~• You're My Serendipity •~

Selesai membersihkan diri, Arise hendak memainkan ponselnya dulu. Tetapi—

"Loh ? Kak Ditya ? Ngapain disitu ?" tanya Arise keheranan melihat Aditya yang mungkin sedang mencari sesuatu.

"Ah !" Ia tersentak kaget. "I-itu.. Gue mau nyari hp gue. Ilang gak tau kemana," lanjutnya sebelum kembali dengan kegiatan mencari ponselnya.

"Kok sampe kesini sih ? Barang barang lo gak nyampe kesini kali," sahut Arise sambil mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Emm.. Ehh.. I-ituu.. Aduhhh !!!"

Arise mengerutkan dahinya. "Hm ?"

You're My Serendipity • Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang