HAPPY READING 🤓
°
°
°
Huffttt aku kesal sekali kemarin,jangan tanya kenapa aku kesal ok!.
Ok lupakan tentang kemarin.
Saat aku berada di rumah , aku sangat merasa suntut,lelah dan saat melihat orang tua ku yang begitu sibuk satu sama lain.Saat melihat mereka aku meresa tidak di anggap sebagai anak.
Ah! rasanya aku sangat ingin punya saudara.
Ya benar aku anak tunggal, aku ingin sekali mempunyai adik walaupun satu tapi...ah! lupakanlah.
Disitu aku coba menyapa mereka.
"Papa,mama"sapa ku.
"Hm apa sayang"sahut mama Yeon Hee.
Lihat-lihat bahkan mama tidak menatap ku.
"Pa,ma liat wajah ku sebentar saja"kata ku.
Mereka tidak terpengaruh sama sekali dengan permintaan ku ini.
Ah ya mereka sangat sibuk dengan pekerjaan nya dan kami hanya bertemu di meja makan saja setelah itu sudah,kalian tau kan apa yang terjadi.
"Papa,mama"rengek ku.
"Apa nak papa lagi ngerjain pekerjaan papa dulu ni"kata papa Jee Hoon
"Kalian sesibuk itu ya? sampai aku di cuekin gini"kata ku kesal.
Lihat mereka masih sibuk dengan laptop mereka masing - masing,aku heran kenapa mereka sesibuk ini dan mengabaikan ku gitu aja.
"Emm o iya kenapa kamu gak minta jemput mama kemarin?"tanya papa.
"Gak usah aku udah bisa pergi,pulang sendiri"sambung ku.
Hei aku hanya kesal dengan orang tua ku saja tidak sampai marah besar,entah kenapa aku tidak bisa marah dengan mereka tapi- ah! sudah lah.
"Eh ko gitu jawab nya"sambung mama Yeon Hee.
"Gak apa yodah aku ke kamar aja"jawab ku tidak menghiraukan mereka dan pergi ke kamar ku.
"Jinaaa"teriak mama Yeon Hee.
"Yah ngambekan,kamu si cuekin anak kita"katanya.
"Lah ko aku?, kamu juga cuekin dia malah salahin aku gimana si"jawab papa.
"Bujuk gih anak nya"sambung mama.
"Lah ko aku?"heran papa.
"Ya lah kan kamu papa nya,aku mau masak dulu"jawab mama Yeon Hee.
"Iya deh"sambung papa Jee Hoon.
***
Line!!
Jiyeong🦉
P
P
P
Jin
Setan!
Woi jir
Hari minggu gini lu masih ngebo
Sat!
Jir
Jeon Jina!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPERGIAN
Fiksi RemajaHanya sebuah cerita kisah cintaku bersamanya yang tak seindah mentari ditelan oleh malam, namun kenangannya seperti kertas terbakar, mungkin hangus namun masih menyisakan abu.