one/ kisah awal

3.4K 185 1
                                    

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar pintu.

Di dalam kamar seorang pemuda masih asik dengan mimpinya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

5 menit kemudian terdengar dobrakan, tentu itu tidak menggangu pemuda yang masih asik dengan tidurnya.

"Bangun, woooyy", pria td menatap tajam orang yg meringkuk di depannya, belum lagi keadaan kamar yang tidak bisa di bilang rapi.

"Heh bangun anak setan, siap² 10 menit lagi ke RS" tangan lelaki itu mengambil jam beker yang sepertinya sudah bunyi sekitar 15 menit yang lalu.

"Hhhmmm" deheman dari lelaki yang masih asik dengan mimpinya.

"Berangkat sekarang atau.."

"Iya-iya nanti gue ke sana sendiri, ganggu aja, keluar sono", saut lelaki yg masih asik dengan gulingnya.

"Oke, Gak dateng gue seret", pemuda berambut coklat itu keluar dari kost sepupunya.

"nye nye nye nye, tunggu aja sampe lebaran gue gak bakal dateng", gerutu pemuda yang masih berada di atas kasur bernuansa hitam.

10 menit kemudian Aro bangkit dari kasurnya berjalan kearah kamar mandi, sesekali mulutnya bergumam mengejek seseorang, ya tentu nama sepupunya itu.

20 menit berada di kamar mandi akhirnya Aro pun selesai mandi, kepalanya agak pusing belum lagi tenggorokan nya yang sakit.

Penyuka coklat + es tapi sekali makan/minum langsung radang, sebulan bisa 2-4 kali kena radang.

Tubuhnya di jatuh-kan ke sofa abu-abu, tangannya menyalakan hp yang sengaja ia matikan dari 4 hari yang lalu, saat data seluler di nyalakan suara notif mulai beriringan.

"Rame amat dah ni hp, gue tinggal tidur lagi pasti gak berhenti, dasar fans", pede banget kan nih anak, oh harus, jadi orang tuh harus pade biarin dah omongan orang lain.

Sambil menunggu HP-nya berhenti bersuara aro memilih menyalahkan tv, jangan kira aro bakal ke rumah sakit, keluar rumah buat buang sampah aja males.

Nah dari situ haran (sepupu Aro) dan teman dekatnya membawa 1 kunci kost nya, jangan kira aro bakal bukain pintu.

"Selamat siang, saya ...... Akan membahas tentang idola kita semua, tentu saja siapa lagi kalau bukan vareno zaka xalion" ucap seorang host di suatu berita.

"Woah,, ada apa dengan Vano,, apa ada masalah lagi atau yang lainnya" tanya host lainnya yang ikut mengompori.

"Katanya pemuda tampan ini mempunyai adik lelaki, selama ini adiknya di sembuny.." tv pun di matikan.

"Ck, dasar emak-emak eh salah mbak-mbak, ngomongin orang terus". decak aro

🦉🦉🦉🦉

Di lain tempat dengan hari dan waktu yang sama.

Mansion megah yang bisa di bilang juga seperti istana, suasana di dalam tampak ramai, ya di sana terlihat beberapa keluarga yang sedang berkumpul, canda tawa menghiasi sekeliling mansion itu.

"Kalian kasih tau ke publik tentang adek vano?"

"Iya" sebagian orang mengangguk.

"Lah emang kalian bakal bisa bawa ... Ke rumah ini lagi,, punya rayuan apa kalian sampai bisa bawa anak itu kembali ke sini" tanya yang lainnya.

"Aku udah bilang kok sama mas Agra, nanti dia bakal suruh beberapa orang buat bawa dia ke sini" ucap perempuan cantik yang umurnya sudah memasuki kepala 3.

"Kenapa kamu manggil dengan sebutan dia.  Panggillah dengan nama, apa kau masih takut bertemu dengan anak mu sendiri"

"Tidak, a-aku tidak takut" suara perempuan itu mulai bergetar.

"Apa kau takut jika memori itu muncul lagi" nada dingin dari zala, kakak perempuan Agra.

"Tapi kau yang menciptakan memori itu", lanjutannya, suasana menjadi tegang.

Ada suatu kejadian yang membuat seseorang pergi dari rumah ini.

Berbeda dengan ruangan yang berisi sekitar 15 anak.

"Aku sangat kepo dengan muka adiknya kak Reno" ucap lelaki berusia 15 tahun.

"Kau belum pernah melihatnya?" Balas seseorang.

"Ya aku belum pernah melihatnya"

"Emang kenapa adik kakak pergi?" Tanya ellon anak dari kakak Agra.

"Kabur kali gak betah" saut Larga

"Heh mana mungkin dia kabur, enak di sini beli ini gampang, tinggal tunjuk langsung dateng 1 jam kemudian".

"Itu pemikiran mu Sam, orang beda-beda sapa tau dia mau eksplor dunia luar eh taunya kesasar", Samuel yang mendapat jawaban hanya mengangguk.

"Iya juga, sapa tau dia mau jalan-jalan bareng Dora"

"Sudahlah kalian berdua semakin ngaco ngomongnya", balas kahla.

"Emang bang, Samuel kalau bareng sama Delon bahasnya bisa sampai mana-mana, emang namanya siapa?".

"Kalau gak salah Reano panggilannya".

"Tau dari mana bang?".

"Pas itu aku denger mama Selva nangis trs ngomong Reano, Reano gitu", dan ada banyak sekali pertanyaan yang mulai muncul.

"Kalian akan tau jawabannya" suara berat membuat ruangan yang tadinya ramai menjadi hening.

"Dari mana kita tau jawabannya" semua sorot mata beralih menatap ke larga.

"Kalian akan bertemu dengannya" suara tegas lainnya yang menjawab.

"dia akan datang ke sini" mata tajam opa membuat semua menjadi lebih takut untuk berbicara.

"Dia harus bersamaku bagaimanapun caranya", batin Xalion opa yg paling di takuti.








🖍️
🖍️
🖍️















Hai semua 🙌🏻🙌🏻
Makasih buat yang udah baca

Gavaro agreano x
Gavaro agrean
Gavaro agrea
Gavaro agre
Gavaro agr
Gavaro ag
Gavaro a
Gavaro
Gaaro
Garo
Aro

Aro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang