Kedatangan Sowon membuat keenam pria tampan itu menampilkan berbagai ekspresi.
"Kau habis dari mana? Dan siapa perempuan ini?" Namjoon membuka suara terlebih dahulu.
"Kita duduk saja dulu, kaki ku sangat lelah." Jawab Seokjin.
Saat mereka sudah mendudukkan diri, Sowon mengikuti arahan Seokjin yang menyuruhnya untuk terus bedekatan dengan pria itu.
"Saat sedang mencari mangsa, aku mendengar suara perempuan meminta tolong. Dan aku aku menemukannya sedang dilecehkan oleh alpha liar. Lagi pula ia sudah berjanji akan menceritakan asak usulnya, benarkan?" Kini pandangan Seokjin mengarah kepada Sowon.
Sowon hanya mengngguk kaku saat keenam pria lainnya juga memandang kearahnya.
"Jadi?" Namjoon bertanya padanya.
"Baiklah, aku Kim Sowon. Aku berasa dari pack bagian Selatan. Aku beta, aku kabur dari tempat asalku karena pamanku ingin menikahiku. Selain karena aku beta alasan yang lain juga karena wajahku. Ibu dan ayahku sangat menentang pernikahan ini. Tapi entah mengapa malam tadi ayah menyetujuinya. Jadi aku memutuskan untuk lari. Pamanku itu orang yang berbahaya." Jelas Sowon.
"Tapi kau tahukan nona, bagian hutan ini memiliki banyak kawanan alpha liar yang bisa saja menyakitimu." Namjoon menimpali.
Sowon mengangguk, "Aku tahu, tapi ibuku menyuruhku kesini. Tak tahu alasannya."
"Bagaimana jika kami bertujuh juga jahat?" Jimin membuka suara.
Sowon menelan ludahnya gugup. Mengapa ia tak memikirikan itu.
"Sudah, jangan menakutinya. Ia Jimin, memang suka bercanda. Oh iya, Jimin kau mendapat makanan? " Seokjin mulai menegahi.
Jimin merotasikan kedua bola matanya.
"Aku mendapat satu ekor rusa. Bagaimana denganmu tuan?" Jimin mulai meledek.
"Maafkan aku teman teman, aku kehilangan mangsaku saat ingin menolong nona ini."
"Maaf." Cicit Sowon.
"Sudah, tidak apa apa. Tapi sebagai gantinya kalian berdua yang menyiapkan makanan. Aku tidak suka makan kulit rusa." Namjoon, sang pemimpin pack memang yang terbaik.
Sowon dan Seokjin mengangguk.
••••
"Yewon, keputusan ayahmu tak bisa di tentang sayang, kau harus menikah." Kim Taeyeon menjelaskan pada sang putri.
"Tapi Yewon mencintai pria lain ibu."
"Tidak sayang, kau akan hidup aman jika menikah dengan pangeran Choi."
"Yewon tidak ingin." Lirih Yewon.
Pintu terbuka dan menampilkan sosok sang ayah.
"Kim Yewon, apa yang ayah putuskan itu yang akan kau lakukan." Kim Baekhyun adalah raja yang tak ingin dibantah.
"Kenapa Yewon yang harus menikah lebih dulu? Bahkan kak Jennie belum mendapat pasangan."
"Kau belum mengerti juga ya! Kau itu hanya seorang omega. Kau itu lemah! Aku tak ingin kau hidup lebih lama di sini." Kat kata kasar itu seolah menunjukkan Yewon memang tak diinginkan.
"Kalau begitu mengapa ayah tidak membubuhku saja?!" Suara gadis itu terdengar sangan memilukan.
"YEWON!" Taeyeon mulai marah.