CATHLEEN'S POV
Beberapa menit kemudian polisi datang ke vila milik keluargaku, aku hanya bisa mengusap air mata dengan tangan ku yang masih gemetar karena syok.
"Nih lap pake tissue, liat tuh muka luh kayak habis mandi aja." Seorang laki-laki mendekati ku sambil mengulurkan tissue.
"Pergi sana, gue lagi nggak punya tenaga buat gelud ama lo" kataku sinis sambil menyeka air mata ku yang tak kunjung berhenti mengalir.
"Siapa juga yang datang buat gelud sama lo, buang-buang tenaga aja" katanya sambil menyunggingkan senyum yang entah mengapa membuatku tenang sekaligus kesal.
"Adriel Crale Itu nama gue, panggil aja Charles." Katanya.
Dan diapun memulai ceramahnya
"Hidup itu layaknya roda berputar tau nggak, ada saatnya kita di atas dan ada juga saatnya kita di bawah. Semua orang pasti pernah berada di titik terendah roda dimana mereka menghadapi beragam masalah baik itu masalah kecil maupun masalah besar..."
Loh..loh..loh?? Kok gue rasa muka gue tambah panas gitu?
"tapi semua masalah yang diberikan adalah ujian agar orang-orang dapat menncapai titik tertinggi di roda tersebut, dan tentu saja untuk mencapai titik tertinggi kita harus menerima masalah tersebut secara positif dan melewatinya dengan teguh. Jadi sekarang berhenti nangis, angkat muka lo, liat lah kedepan dan hadapi masalah lo dengan lapang dada, kalo lo cuman nangis aja di sini entar mata lo bengkak kayak jengkol deh." Lanjut nya sambil merangkulku, dan yang benar saja aku pun tersenyum menahan tawa melihat tangan yang dia gantungkan di bahuku sedang bergetar hebat.
Dia juga takut setelah melihat kejadian tadi tapi dia masih berusaha menghiburku, entah mengapa setelah mendengar apa yang dia katakan aku merasa lebih tenang setelah melihat senyum paksanya aku merasa dapat berdiri lagi.
"Halo?? Lo dengerin gue kan?" tanya nya
"Gue udah ceramah panjang lebar, jangan bilang lo nggak dengerin gue." Lanjutnya dengan muka yang sedikit cemberut hingga membuatku tak bisa menahan tawa,
"HAHAHAHAA" aku tertawa lepas,
"Aduh kocak banget lo jadi cowok" Kataku setelah tertawa habis-habisan.
"udah gila yak, bisa-bisanya lo ketawa" Katanya dengan muka yang terlihat kebingungan.
"Adriel Crale, gue Cathleen Meghan Claire, lo bisa panggil gue Cath. Makasih banget yah tadi udah laporin kejadiannya ke polisi dan udah ngehibur gue, padahal lo sendiri juga takut sampe - sampe tangan lo gemeteran" Mendengar hal itu dia pun segera menyembunyikan tangannya.
"Cathy" tanteku datang dan segera menghampiriku
"Tante pengen ngomong empat mata sama kamu, ini persoalan yang cukup serius" kata Tante, Aku berdiri dan mengikuti tanteku.
"Cath, yang kuat yah, gue nggak tau mau nolong lo gimana lagi selain nyemangatin lo. Jangan lupain pesan-pesan gue tadi." Kata Riel mencegat tanganku sambil tersenyum hingga membuatku merasa tenang.
"Cath, Tante mau ngomong serius sama kamu... Ini soal," perkataan Tante tercegat
"tentang apa tan?" aku bertanya penasaran.
"Cathy sayang, tante minta maaf, tante ngga tau harus ngomong gimana, maaf ya cath tanye tidak bisa nemuin mama kamu." Tante berhenti untuk membiarkanku memahami situasi nya "Tante udah cari kemana-mana tapi tetep ngga ketemu," lanjut nya.
Perkataan tante membuatku tak sanggup lagi menahan semuanya, papa yang udah meninggal dan sekarang apa? Mama?. Kepalaku pusing semua terasa sedang berputar, dadaku mulai sesak, dan kakiku lemas seketika dan...
Brukkk
Aku ambruk saat itu juga, aku hanya bisa mendengar teriakan tanteku dan Riel yang mencoba untuk menopang dan membantuku. Penglihatanku mulai pudar, lama kelamaan .... Gelap Menyelimuti ku.
YOU ARE READING
DECALCOMANIE
RandomDi usia tertentu manusia sadar mereka memiliki tanggung jawab atas segala masalah hidup, begitupun aku. Aku yang baru menginjak masa akil balik mengalami banyak hal di luar kendali seperti KEHILANGAN ORANG YANG AKU SAYANGI. Aku tidak bisa menerimany...