04. La La Love

362 33 0
                                    

Happy reading
.
.
.

"Mau ke mana Lo?"

Mark merotasika bola matanya malas, teman satu asramanya ini kenapa bawel sekali.

"Gue mau ke Kantin, Han. Lo mau ikut?" tawarnya yang hanya mendapat gelengan kepala dari teman asramanya, Kim Yohan.

Sebenarnya Keduanya memang sudah berteman sejak 2 bulan yang lalu– beberapa hari sebelum Mark akhirnya pindah sekolah.

Bahkan keduanya sudah saling akrab satu sama lain, meski Mark adalah tipe anak yang cukup pendiam berbanding terbalik dengan Yohan yang periang tapi keduanya memang klop untuk di satukan.

"Yaudah gue keluar yah" pamit Mark, kemudian keluar dari kamar asrama.

Entah kenapa perasaannya tiba-tiba saja merasa tidak enak, seperti ada yang mengganjal.

"Ada apa yah? Kok sesak banget perasaan gue?"

__________________________________________

"Chan, bangun ini udah pagi! Lo gak mau sekolah?!" teriak Jaemin dari kamar mandi, dia masih sibuk mempoles bibirnya dengan liptint pink kesukaannya.

Sudah 3 menit Jaemin menunggu, namun tak ada jawaban sama sekali dari sahabatnya. Membuat Jaemin naik darah.

"Yak! Haechan bangun! Lo bakal telat ke sekolah nanti!" Jaemin yang semula menarik tangan Haechan dan berteriak di telinga pria itu tiba-tiba saja terdiam.

Dia merasakan hawa panas dari tangan Haechan, membuat matanya melebar seketika.

"Chan, Lo sakit?" tanganya terulur memegang dahi anak yang sedang tertidur itu. Dahi anak itu sangat panas, bahkan mata Haechan yang terpejam mengeluarkan air mata.

"Lo panas banget, Chan. Gue gendong lo ke UKS aja yah... Sumpah lo lagi demam, Chan... "

Haechan hanya menggelengkan kepalanya pelan, dia tak ingin pergi ke ruangan itu. Bagi Haechan UKS adalah ruangan neraka ke 3 setelah Ruang kerja ayahnya dan ruang BK.

"Terus gue harus gimana, Chan? Gak mungkin kan gue harus bolos ulangan lagi... " gerutu Jaemin bingung.

Jaemin memang sudah sangat sering membolos pelajaran dengan berbagai alasan yang cukup membuat para guru bingung di hadapkan dengan Jaemin. Meski anak itu pintar tidak seharusnya bukan membolos terlalu sering?

"Lo berangkat sekolah aja, gak papa gue di tinggal sendirian" ucap Haechan dengan suara serak dan paraunya. "Dari pada nanti lo yang bego gara-gara gak ikut ulangan-kan?"

"Beneran gak papa?" tanya Jaemin yang merasa tidak enak meninggalkan Haechan sendirian didalam asrama.

Haechan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, berusaha meyakinkan Jaemin bahwa dia baik-baik saja.

"Yaudah kalau ada apa-apa lo harus telepon gue, gak mau tahu! Pokoknya harus!"

Setelah itu Jaemin pergi, menyisakan Haechan yang kembali mengulung diri dengan selimut putihnya.

"Bikinin bubur kek buat gue, eh malah langsung di tinggal aja... "

___________________________________________

Mark kini sudah sampai di kantin, matanya bergulir mencari seseorang. Dia sangat butuh seseorang itu saat ini.

"Jaem!"

Orang yang di panggil lantas menoleh, menatap Mark dengan tatapan tajamnya.

"Apa?" tanya Jaemin dengan nada ketus saat Mark sudah menghampiri.

Love Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang