Who Are You?

5. Kebetulan yang menguntungkan

"Noona?"

Pria tinggi itu mendekat dan duduk di samping Jieun, mencekal bahu Jieun, menatap manik mata Jieun dengan dalam. Seakan masih kurang percaya bertemunya ia dengan Jieun, pria itu membolak-balikkan badan Jieun membuat Jungkook dan Jimin melotot.

"Hyung hentikan! Dia kekasihku, bukan boneka, asal kau tahu!" ucap Jungkook menarik Jieun ke dalam pelukannya.

"Mwo? Kekasihmu?" tanya pria itu dengan mata membulat sempurna.

"Eung, jadi jauhkan tanganmu dari milikku," kata Jungkook menepis tangan pria dari tangan Jieun.

"Hmm sepertinya aku salah orang," ucap pria itu lagi membuat Jimin tersenyum penuh arti.
"Ayo kita kenalan," ajaknya menyodorkan tangan pada Jieun.
"Aku Kim Taehyung, pria tertampan di seluruh dunia," lanjut pria itu.

"Aku seperti pernah mendengar kalimat itu dari Jin Hyung," kata Jungkook membuat Jimin tertawa.

Jieun ragu untuk menyalami Taehyung, lagipun ia berada dalam pelukan Jungkook yang tiba-tiba saja jadi posesif padanya.
"Sudah tidak usah dipikirkan, Noona. Dia tidak penting," kata Jungkook kembali menepis tangan Taehyung.
"Ayo kita pergi dari sini, aku tak mau calon istriku mendadak gila karena bertemu dengan alien sepertimu," lanjut Jungkook lalu membawa Jieun pergi dari sana.

Tangan Taehyung terlihat mengepal, sorot matanya kembali menajam dengan rahang yang mengeras, calon istri katanya? Bagaimana bisa? Sepertinya ia banyak melewatkan sesuatu. Kejadian itu tak luput dari perhatian Jimin. Jimin tersenyum melihatnya, ia tahu ada suatu hal terjadi terhadap sahabatnya dan Jieun. Jimin menepuk bahu Taehyung lalu duduk di samping pria itu.
"Kau mengenalnya?" tanya Jimin.

"Menurutmu?" balas Taehyung lalu ia pergi meninggalkan Jimin seorang diri.

"Menarik!" ucap Jimin seraya terkekeh.

------

Pada malam hari, pesta di mulai di rumah megah dan luas ini. Ballroom rumah menjadi tempat di mana acara dilaksanakan. Terlihat ramai para tamu undangan dan anggota keluarga yang berbaur. Terlihat Tuan dan Nyonya Jeon sedang menjamu para tamu dengan sesekali tertawa dalam perbincangan mereka.
Pun dengan keluarga yang lain, sibuk dengan perbincangan masing-masing. Jungkook membawa Jieun duduk di sebuah sofa seraya menikmati minuman dan makanan yang tersaji. Ditemani Jimin dan Taehyung yang sejak tadi sudah meminum banyak vodka namun kadar alkohol mereka tinggi membuat mereka masih berada dalam kesadaran.
Pesta ini sangat meriah, iringan musik klasik membuat suasana semakin hangat.

Jieun sungguh menikmati acara tersebut. Terlebih saat Jungkook selalu menampakan sisi hangatnya hari ini, berbeda jauh dengan Jungkook pada biasanya, yang terkesan dingin dan datar. Meski baru kenal beberapa hari, Jieun tak percaya jika langkahnya akan sejauh ini. Pun dengan Taehyung dan Jimin, kedua pria itu sama-sama menikmati, namun pandangan Taehyung tak luput dari Jieun. Pria itu enggan melepas pandangan dari wanita itu, seolah menelisik apa saja yang telah terjadi tanpa dirinya ketahui. Selain itu, tatapan pria itu seakan menelanjangi tubuh Jieun dalam waktu bersamaan, tak berpaling walau seincipun dari gerak-gerik Jieun.

Tas tangan yang dibawa Jieun terasa bergetar. Jieun merogoh ponselnya lalu melihat siapa yang meneleponnya malam ini. Nama Kim Namjoon, terpampang jelas di layar ponsel. Seketika hati Jieun dilanda ketakutan dan kecemasan.

"Aku harus mengangkat telepon, aku pergi sebentar," ucapnya pada Jungkook.

"Cepat kembali," jawab Jungkook mengerti akan privasi sang wanita.

Jieun segera berlari menjauhi keramaian. Ia mengangkat telepon dari Namjoon dengan tangan gemetar.
"Yeoboseo?" sapa Jieun.

"Noona, bisa kau ke rumah sakit sekarang?" tanya Namjoon dari seberang sana, suaranya terdengar tenang namun syarat akan kepanikan.