Sebelum membaca jangan lupa tinggalin jejak dulu. Selamat membaca
Jangan terlalu menaruh harapan kepada manusia, karna manusia itu juga bisa mematahkan harapan kamu disaat yang bersamaan
....
Banyak orang yang bilang orangtua tidak akan menyakiti anaknya, mereka akan menjaga dan melindungi anak anaknya. Tapi itu semua tidak berlaku bagiku! Mama menjambak rambutku dan aku sambil menahan rasa sakit ditanganku. Tapi diatas semua itu perlakuan mama lah yang membuatku semakin hancur.
"Kenapa bukan kamu saja yang mati? Kenapa harus anak saya yang menanggung semuanya. Kenapaaaa..." mama berteriak di depan wajahku. Aku hanya bisa memejamkan mata, tahan sedikit lagi. Kamu pasti bisa menghadapinya Jiwa, kamu pasti bisa.
"Sakit ma, sa sakitt" rintih jiwa
"Jangan memanggil saya dengan sebutan itu! Kamu tidak pantas memanggilku seperti itu, saya bukan mama kamu"
"Aku punya salah apa sama mama? Sakitttt" rintih jiwa pilu, rasanya benar benar sakit
"Kamu salah terlahir di dunia ini, kenapa bukan kamu saja yang mati. Kenapa harus anak saya" mama menarik rambutku semakin kuat
"Ma sakittttt" kali ini jiwa sudah tidak tahan lagi air mata yang ditahannya sejak tadi jatuh membasahi pipinya
"Saya akan pastikan kalau kamu akan mendapatkan yang lebih buruk dari ini. Saya akan pastikan itu!" mama melepaskan rambutku dengan kasar dan pergi entah kemana. Aku langsung berdiri dan mencuci tanganku di air mengalir. Panasss. Dia menangis dalam diam, bahkan air mata tidak lagi keluar. Rasa sakit di tangannya tidak lagi dirasakan, lebih dari itu. Hatinya lah yang hancur, dia sudah lelah menghadapi semua ini.
***
Hari ini Jiwa tetap bekerja, ya itu lebih baik daripada harus di rumah dan menerima perlakuan buruk dari mamanya lagi.
"Eh tangan kamu kenapa? Nenek sihir itu lagi? Iya kan pasti dia yang ngelukain ini sama kamu" tanya Amel bertubi tubi
"Nenek sihir itu mama aku, udah berapa kali kubilang jangan memanggilnya seperti itu" kata jiwa sambil menoyor kepala temannya itu dengan tangannya yang tidak sakit.
"Ya habisnya dia itu jahat banget tau gak, mana ada seorang ibu melukai anaknya sendiri" jeda amel sambil menahan air matanya tidak keluar "Kamu perempuan kuat, kalau aku jadi kamu, aku milih mati aja"
"Aku juga gak akan biarin kamu merasakan yang aku rasakan, cukup aku. Aku menikmati semua perlakuan mama samaku selama ini. Aku percaya suatu saat nanti mama akan berubah. Mama akan sayang sama aku, mama akan peluk dan cium aku" ucap Jiwa menahan isaknya. Cukup dia yg merasakan orang lain jangan.
"Kali ini dia ngelakuin apa lagi sama kamu?" Yang dibalas dengan gelengan kepala
" Ahhh sudahlah kok kita jadi mewek gini sih? Untung sepi" ucap Jiwa mencairkan suasana
"Semoga kamu mendapatkan yang kamu inginkan, aku selalu berdoa buat kebahagiaan kamu" kata Amel dengan tulus. Tuhan aku beruntung punya dia dihidup aku, tolong jaga dia beri dia kekuatan.
***
Bekerja dengan tangan sakit itu sangat ribet, sambil sesekali menahan perih di tangannya, pekerjaannya juga jadi terhambat. Ya mau gimana lagi? Dia harus mengetik dengan satu tangan, benar benar ribet. Pintu lift terbuka Jiwa masuk dan terkejut karna Bos besar ada di dalam. Siapa namanya? Ahh Jiwa lupa! Jiwa tersenyum demi menunjukkan kesopanan
"Kamu Jiwa kan? Di bagian keuangan" Pak bos bertanya, otomatis aku terkejut dong. Tapi aku bisa menutupinya dengan senyuman
"Iya Pak saya Jiwa yang itu"
"Tangan kamu kenapa?" Pintu lift terbuka dan aku langsung keluar tidak menjawab pertanyaan Pak bos. Bukannya tidak sopan tapi ini soal privasi.
"Kamu belum menjawab pertanyaan saya, tangan kamu kenapa?"
"Apa saya mempunyai kewajiban untuk menjawab pertanyaan Bapak?"
"Saya berhak mengetahuinya, karna kamu bekerja di perusahaan saya. Saya tidak mau orang lain mengira kalau disini diperlakukan dengan tidak baik" aku menghembuskan nafasku berat
"Saya harus pulang, permisi Pak" Pak bos mencekal lenganku, aduh kok aku lupa sih namanya? Aku melirik lenganku dan Pak bos langsung melepaskannya.
"Maaf saya refleks, kamu pulang naik apa?"
"Saya naik taksi, permisi Pak" karna tanganku sakit, jadi gak bisa bawa mobil sendiri
"Sama saya saja, lagian ini sudah malam. Berbahaya bagi perempuan naik taksi di malam hari begini" betul juga sih, tapi gimana ya "Tenang saya hanya mengantarkan kamu saja, mau kan?"
"Tidak Pak terima kasih" jiwa langsung pergi dan meninggalkan Pak bos yang tersenyum misterius
TBC
Don't forget VOTMENT
Kuy ikuti IG aku @ica_sila dan follow akun wp aku juga.
salve mi amice 😘
Lubuk Pakam, 20 Juni 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/229518498-288-k799018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L E L A H
RandomKenapa hidup begitu melelahkan? Bahkan bernafas saja sangat melelahkan buatku. Apa hanya aku yang merasakan ini? 《 Jiwa Permata Sari》