(1) Venom

558 66 13
                                    


*audionya diplay dulu, biar makin menghayati sebelum baca ff nya.

++++
Seohyun menatap nanar darah yang keluar dari hidungnya di depan cermin. Semalam, ia benar-benar ingin sekali mati kedinginan. Kantung matanya terlihat menghitam karena kekurangan tidur. Luka yang ada di telapak kakinya juga terasa semakin sakit.

Hidupnya, penuh penderitaan.

Gampang saja jika dirinya ingin bahagia. Seohyun juga terlahir dari keluarga kaya yang sangat menyayanginya sebagai putri bungsu. Bahkan ketika Seohyun dinyatakan hamil sebelum menikah, mereka sama sekali tidak memarahinya.

Alasan itu juga yang mengukuhkan hatinya untuk tetap bertahan. Jika saja ia pulang dengan keadaan menyedihkan seperti ini, mereka lagi-lagi akan kecewa.

Seohyun tidak ingin hal itu terjadi. Ia akan bertahan demi apapun, dan berusaha untuk memperbaiki semuanya.

"Akhh,"

Seohyun meringis ketika ia mencoba membuka perban di kakinya pelan. Ia dengan telaten mengganti perbannya dengan yang baru lalu berjalan tertatih. Kemudian membaringkan tubuhnya di tempat tidur.

Matanya terpejam untuk beberapa saat, hingga kamarnya terus menerus diketuk dengan keras.

"Yak, apa kau ingin tidur sepanjang hari tanpa membuatkan sarapan untuk kami?!"

Seohyun mencoba menutup telinganya tetapi suara itu tak kunjung hilang.

"Seo Joohyun! Bangunlah atau kurusak pintu ini!"

Dia adalah ibu mertuanya, ibu Cho. Mertuanya yang juga tidak membiarkan Seohyun untuk hidup tenang.

Seohyun bangkit, ia melangkah dengan sedikit pincang. Kemudian membuka pintu kamarnya.

"Apa kau tidak mendengar suaraku hoeh? Kau enak-enakan tidur sementara kami akan mati kelaparan!"

"Aku belum tidur sama sekali, ibu. Kumohon, kalian bisa memakan kimbap yang sudah kutaruh di dalam kulkas. Kalian bisa memanaskannya, apakah itu susah?"

"Aku ingin kimchi dan sup jamur."

"Kita tidak punya bahan masakannya. Bagaimana bisa aku memasak keinginanmu?"

"Apakah maksudmu kau ingin meminta uang dariku?"

"Kyuhyun oppa belum memberiku uang."

"Bukankah kau punya banyak uang? Apa kau sepelit itu?"

"Tabunganku sudah habis. Aku tidak lagi punya simpanan."

"Keluargamu punya banyak uang! Sesulit itukah meminta?"

"Jika kau tidak memberiku uang, aku tidak mau memasak,"

"Beraninya kau?!" Ibu Cho hendak memukul wajah Seohyun, namun terhenti ketika tumpukan uang melayang di sekitar Seohyun.

Cho Kyuhyun melemparkan uangnya.

"Ambil uangnya!" Seohyun memejamkan matanya ketika uang-uang itu menyentuh wajahnya sebelum jatuh ke lantai.

"Sayang, kau sudah gajian?" Ibu Cho menoleh ke arah Kyuhyun yang sedang menatap Seohyun.

"Aku muak melihat tingkah wanita kaya ini. Belanjalah segera!"

Seohyun dengan segera mengambil uang-uang yang berhamburan di lantai.

'Jangan menangis, Seo Joohyun. Bertahanlah!'

Kyuhyun dan ibunya, menyaksikan pemandangan Seohyun yang ada di bawah mereka.

"Ibu, ayah!"

Seorang anak lelaki berusia 5 tahun berlari menuju Kyuhyun dan Seohyun. Dia adalah Cho Daniel, buah hati mereka.

DIVORCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang