DA 9

5 0 0
                                    

"Lo berdua naksir Kenan?" Tanya Azka tiba-tiba.

"LO GILA?" Ucap mereka serempak. Dan suara mereka toa banget. Sekarang perhatian kelas beralih pada dua sahabat itu.

"Berisik." Ucap Raya dengan muka bantalnya dan itu sangat menggemaskan.

Nana pun hanya membalas dengan cengiran khasnya. "Hehe sorry Ray lo ampe kebangun gini ya ampun."

Raya hanya menanggapi dengan gumamannya.

🍭🍭🍭

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tapi gadis ini masih betah duduk didalam ruangan yang sepi.

Yah dia adalah Araya Mahardika. Seolah tidak ingin bangkit dari sana.

Lalu ia beranjak menyusuri koridor menuju parkiran menemui sang abang.

"Bang." Ucap Raya tiba-tiba.

"Ihhhhh bisa banget ngagetinnya. Udah ngelamunnya ayok balik sekarang." Ucap sang Abang.

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya.

Sepanjang perjalanan keadaannya hanya hening tidak ada yang membuka suara.

🍭🍭🍭

Raya merebahkan dirinya di kasur king size miliknya. Entahlah apa yang sedang mengganggu pikirannya.

Ting

Hingga notifikasi Handphone nya membuyarkan lamunannya.

0895xxxxxxxx

Babe💕. Apa kabar aku merindukanmu😘. Tunggu aku 3 tahun lagi yah aku harap kamu tetep stay di aku :), tapi kalo ada yang bikin kamu nyaman ga papa aku rela kok.

See you babe💕.

Deg.

Gadis itu membekap mulutnya tak percaya bahwa orang yang selalu ia rindukan mengiriminya pesan.

Bahkan air mata nya sudah menganak sungai entahlah rasanya begitu bahagia.

Coba dah lu semua bayangin orang yang selalu lu tunggu kabarnya ternyata tiba-tiba ngirimin pesan kurang bahagia gimana lagi coba?

To : Rafka😈
Miss you ;(

Gadis itu menutup wajahnya dengan bantal untuk meredam tangisannya. Hingga ia terlelap.

🍭🍭🍭

"Adek bangun. Hei bangun dulu yuk." Ucap Alan sambil membelai lembut pipi sang adik.

Merasa terusik Raya pun melenguh kecil. "Eungh. Jam berapa bang?" Tanya nya sambil berusaha mengumpulkan nyawanya.

"Udah jam 7 kamu siap-siap yah kita makan diluar. Soalnya ada yang kangen sama kamu." Ucap Alan lembut dan tersenyum.

"Siapa?" Tanya Raya penasaran.

"Nanti kamu juga tau. Udah mandi dan siap-siap Abang tunggu dibawah yah."

Raya pun hanya membalas dengan gumamannya.

Setelah beberapa menit kemudian Raya sudah siap dan ia segera turun menemui sang Abang.

"Bang ayo." Ucap Raya semangat.

"Semangat banget." Cibir Alan.

"Ayooo ih emang siapa sih yang mau ketemu?" Tanya Raya lagi. Sekarang rasa penasaran sangat meronta dihatinya.

"Nanti kamu juga tau." Balas Alan santai.

Mereka pun memasuki mobil. Mobil pun mulai meninggalkan pekarangan rumah. Didalam mobil keadaan hening.

Raya hanya menatap keluar jendela sedangkan Alan sedang fokus menyetir.

Setelah menempuh beberapa menit akhirnya mereka sampai disebuah kafe. Tempatnya sih nyaman aethetic gitu. Jadi adem deh.

"Mana yang mau ketemu?" Tanya Raya dengan rasa penasaran yang membuncah.

"Masih dijalan bentar lagi sampe kok, Sabar yah." Ucap Alan.

Lima menit kemudian orang yang ditunggu telah tiba namun Raya tidak tau karena ia membelakangi orang tersebut.

"Raya." Panggil orang itu.

Deg!

'Ga mungkin gue pasti mimpi. Ayo bangun Ray. Ga mungkin dia' Batin Raya.

Bahkan Raya hanyi mematung melihat orang yang kini telah ada didepannya. Tapi yang mengejutkan dia tidak sendiri tepatnya bersama seorang wanita.

"Ga mungkin..." lirih Raya. Rasanya lututnya terasa lemas.

"Duduk dulu Raf." Ucap Alan Ramah.

"Thanks Lan. Oh iyah kenalin ini namanya Oca. Ehm lebih tepatnya Rossa Evalina Bernardo." Ucap Rafka.

Yupz orang yang datang tadi adalah Rafka dan bersama seorang wanita entahlah siapa wanita itu.

"Alan." Ucap Alan mengulurkan tangan.

"Oca." Ucap gadis itu membalas uluran tangan Alan.

"Dek." Panggil Alan membuyarkan lamunan gadis itu.

Gadis itu menoleh kearah sang Abang dan tersenyum. Lebih tepatnya tersenyum paksa.

"Oh iyah kenalin saya Raya adiknya Bang Alan." Ucap Raya riang.

"Oca." Balas Oca ramah.

Dan mereka pun mengobrol ringan. Lebih tepatnya Rafka, Oca dan Alan. Raya hanya sesekali menimpali. Kadang hanya tertawa kecil.

"Ehm tujuan gue ngajak ketemu sebenernya mau ngasih ini sih." Ucap Rafka menyerahkan sebuah undangan.

Deg!

Rasanya dunia Raya telah runtuh. Orang yang selalu ia nanti kehadirannya telah memutuskan menikah. Dan itu akan diadakan lusa.

'Lusa' batin Raya tak percaya.

Sepanjang perjalanan hanya hening. Entah apa yang gadis itu pikirkan. Raganya memang disini tapi pikirannya melayang entah kemana.

🍭🍭🍭

Maaf banget part nya pendek dan ga jelas hehe 😬

Tetap stay with me yah please don't leave me wkwkwk 😬

A : Kenapa lu thor? Bucin banget dah_-
W : njay jaat bat dah lu. Bukan bucin hanya saja entahlah. Gue ajah ga tai eh typo tau maksudnya hehe.

Allo gaes jangan lupa vomment nya yah dan jangan lupa juga buat follow akun aku:) biar aku lebih semangat ngetiknya 😘

Follow juga ig aku
indahlezz__
tumblr.oofc

Ti Amo 💕🍁

Dear AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang