Ini jalanmu dan milikmu sendiri
Orang lain mungkin berjalan bersamamu,tapi tak ada
yang bisa menggantikan kamu berjalan.
-Maulana Jalaluddin Rumi-
Yang berlalu biarlah berlalu ,hanya
perlu ikhlas untuk menyembuhkan luka itu,mungkin ini sudah menjadi jalan terbaikku .Malam sudah berganti pagi ,sang surya pun sudah menyapa pagiku dengan senyum manisnya.Aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah,
Ayah pasti sudah menungguku di mobil."Aisyah!!!!..."
Teriakan kakakku yang super ganggu,dasar bawel.
Karena Ummi sibuk mengurus keperluan Abi kerja,jadi setiap pagi dia akan menjadi orang yang paling sibuk mengurus segala perlengkapanku ke sekolah.
Kalau dia sudah teriak ,itu artinya lampunya dah hijau ,aku harus segera turun .Atau dia yang akan menyeretku untuk turun ke bawah.Aku pun langsung bergegas menghampiri kakakku yang sudah memasang muka merah itu ,
mukanya merah karena marah ,bukan malu ,hehe.
Meskipun dia ngeselin pake banget ,tapi dia melakukan itu semua karena dia sayang aku dan ingin aku menjadi perempuan yang mandiri."Ayah mana kak?" tanyaku santai
"Dah berangkat,suruh siapa kamu lama." Jawabnya masih dengan muka kesal ,sepertinya dia benar-benar kesal.
Tadi ,semua perlengkapanku memang sudah siap ,tapi ya namanya perempuan ,pasti ribet .Itulah alasan aku baru aja siap ,dan parahnya Ayah sudah berangkat ,terpaksa aku harus naik angkot deh." Kak ,aku berangkat ya."
Pamitku sambil menyalami tangannya.
"Iya ,hati-hati di jalan.Ini bekalnya dibawa,pamit sama Ummi juga gih."" Siap kak."
Aku pun mengambil bekal dan keluar rumah untuk pamit ke Ummi.
Kebetulan Ummi sedang menyiram bunga di depan ,jadi sekalian berangkat deh." Mi aku berangkat ya."
Aku menyalaminya dan ummi mengecup pucuk kepalaku yang
tertutup jilbab." Iya sayang ,hati -hati dijalan ya
,jangan lupa berdoa ."" Siap Ummi...."
Setelah berpamitan aku langsung
berangkat ke sekolah,karena rumahku
di seberang jalan ,jadi lebih mudah untuk mendapatkan kendaraan umum ke sekolah.Sesampainya di sekolah,aku langsung masuk kelas .Pelajaran pertama hari ini adalah sastra bahasa,
pelajaran kesukaanku.
Sudah jam tiga sore,saatnya pulang.
Hari ini tidak ada ekstrakulikuler ,jadi pulang lebih awal .Sesampainya dirumah ,kulihat mobil Abi sudah ada didalam garasi ,itu artinya Abi pasti sudah pulang.
Tapi ,tak biasanya Abi pulang lebih awal ,kecuali jika ada hal penting yang mengharuskannya untuk pulang.
" Assalamualaikum" salamku ketika memasuki rumah."Waalaikumussalam " balas Abi yang kini tengah duduk di ruang tamu,
masih lengkap dengan baju kerjanya.
Aku pun langsung duduk di samping Abi ."Tumben Abi pulang awal?" tanyaku membuka pembicaraan.
"Iya ,ada hal penting yang mau Abi sampaikan buat kamu" jawabnya
" Buat aku?" tanyaku heran ,Abi mengangguk sembari tersenyum .
Kemudian ,Abi merangkul bahuku,dan menyuruhku untuk duduk lebih dekat dengannya." Abi mau cerita ,kamu mau dengerin?"tawarnya kepadaku ,ia tersenyum .Aku pun langsung mengangguk ,membalas senyumnya.
"Kamu tahu kenapa Allah memberi kesembuhan ketika nabi ayyub as diberi ujian yang begitu berat?",itu karena dalam diri nabi ayyub tersimpan kesabaran yang begitu luar biasa ,tak pernah berkeluh kesah,
menerima segala ujian dengan ikhlas.
Hingga ketika ia berkata pada Allah ,
" Ya rabb ,kini hartaku sudah habis,
keluargaku sudah pergi satu per satu ,yang kumiliki kini hanyalah apa yang masih KAU beri kesempatan .
Segalanya aku serahkan kepadaMu,
jika kau beri aku kesembuhan maka aku akan senantiasa bersyukur,
namun jika kau tak menghendakinya
maka aku senantiasa takkan berhenti untuk bersabar ." ,dari kisah nabi ayyub as kita bisa belajar untuk senantiasa bersabar .Entah ujian ataupun kenikmatan ,tetaplah menjadi seorang yang penyabar,
karena kesabaran itulah yang akan mengantarkanmu pada keberhasilan ."Abi pun menjelaskan dengan penuh kesabaran.Seusai bercerita ,ia mengusap pucuk kepalaku yang tertutup jilbab."Abi berharap ,kamu bisa menjadi seorang wanita yang memiliki kesabaran luar biasa .Karena jika kamu mampu untuk bersabar ,maka itulah yang akan mendekatkanmu kepada taqwa." Ia mengecup kepalaku ,lalu tersenyum.
Mataku sudah berkaca-kaca ketika Abi menyampaikan pesan itu kepadaku,
aku mengangguk sembari tersenyum.
Tak lama setelah itu ,ummi datang menghampiri kami yang tengah asyik mengobrol di ruang tamu.Aku menyalaminya ,setelah itu ummi ikut duduk bersama kami.Suasana tenang itu ,kini berubah menjadi teka -teki.Abi dan ummi seperti sedang bicara melalui kode mata ,hingga ummi membuka pembicaraan yang membuat harapanku seketika hancur begitu saja .
Harapan yang selama ini didamba,
hanya tertinggal puing-puingnya saja.
Terkadang ,takdir tak selamanya memihak pada kita .Sebagai manusia,
kita hanya bisa berencana dan berharap keinginan itu akan terwujud
,namun yang menentukan segalanya hanyalah Allah .Amanah ini adalah petunjuk Allah yang disampaikan melalui perantara orangtuaku.Seperti kata Abi ,bahwa entah itu ujian ataupun kenikmatan,
kesabaran tak memiliki batas untuk sebuah pemberhentian .
Langkah yang akan aku lalui ,pasti terselip alasan yang ada di baliknya .
Maka tempat yang baru lah ,yang akan menjadi tempat belajarku untuk memakna sabar dan ikhlas.Kelak ,hanya akan ada jejak masa lalu yang akan menjadi bagian perjalanan hidupku .Yang akan menjadi saksi atas keberhasilanku mencapai tujuan yang baru.
💗💗💗
Happy readers all!!!
Jangan lupa vote and comment ya kalau udah baca.
Kalau penasaran dengan lanjutan ceritanya ,ikutin terus sampai selesai .
Pasti penasaran kan ???😂
Cuss...jangan sampai ketinggalan 😊
😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Tagar Masa Lalu
General Fiction" Setiap inci dalam waktu ,nafas dalam hirup,perjalanan diatas lika-liku.Kutemukan setitik cahaya ,ketika aku mengenalmu. Jeratan kisah masa silamku ,dan ego yang menuai kasih bersamamu ,menyadarkanku bahwa hati dan hidupku atas dasar kuasa Rabbku."...