Part 1: Prolog

119 29 26
                                    

.......................
Di Suatu malam yang Sunyi, Terjadi Kasus Bunuh Diri Yang ke sekian kalinya. Bunuh Diri kali Ini Terjadi Di Suatu Gudang Bawah tanah yang Tak jauh dari Pusat kota. Motif bunuh Diri Belum diketahui. Hingga pada akhirnya, Tim penyelidik menemukan beberapa Bukti material yang diduga bersangkutan dengan Kejadian ini. Salah satu dari Bukti itu adalah Sebuah Buku Diary yang diduga Pemiliknya adalah sikorban. Isi dari Diary itu sebagai berikut:

..........

Day 1 : Hai, Saat Diary ini Ku Tulis, Dunia Sehabis dilanda Bencana Alam Karena ulah manusia. Terjadi Kebocoran Bom nuklir Di Antartika, Sehingga berdampak tsunami Besar Melanda Wilayah selatan Australia Dan Terjadi Retakan di Asia Pasifik. Ribuan Orang mati Sia Sia, Krisis Ekonomi Melanda Negara Negara Besar, Kejahatan Dan Penjarahan Di mana mana. Ohya, aku adalah seorang Penulis biasa. Selain menulis Aku juga tertarik Terhadap Alam. Terutama sawah Dan pantai. Saat Senja, sering ku bersepeda mengelilingi Indahnya Sawah Dan Pantai. Keiindahannya Tiada Tara. Cukup Untuk Perkenalan diriku. Tidak ada yang menarik untuk Dibahas lagi. Tidak ada kegiatan penting yang harus ku lakukan. Tiap hari yang kulakukan hanya mencari Jati diriku. Untuk itu aku memutuskan untuk menulis semua kegiatanku Di Buku ini. Harapanku adalah Ada seseorang yang mau menolong mengeluarkanku dari ketidakpastian hidupku ini. Hari sudah malam, sekian untuk hari ini.

...........



Day2: jam setengah 3 pagi kuterbangun tadi, Tidak seperti biasanya. Kudengar seperti Suara teriakan Burung gagak Di Balik kulkasku. Tapi aku Hanya berfikir Itu hanyalah Suara angan angan dari Otakku. Tetapi beda seperti biasanya. Suara ini sangat terdengar jelas sehingga Membuat kucingku Ketakutan. Ohya Nama kucing ku July. Karena Kutemukan dia Pada bulan July. Pada saat itu juga aku memutuskan Mengadopsinya. Hanya dia Satu satunya Temanku. Hari sudah Siang, kucoba Menulis Tentang Keiindahan Alam sehingga Aku mencoba Pergi ke Sawah Favoritku yang Tidak jauh Dari rumah. Ku Pergi Dengan sepeda yang ku dapat dari tempat pembuangan akhir. Ku Modif Dan ku perbaiki sehingga bisa dipakai kembali. Sesampai disana, Ku senderkan Sepedaku Di Bawah Pohon beringin Yang Besar. Lalu ku duduk sembari merenung Beberapa menit. Lalu ku mulai Menulis puisi. Berjam jam Berlalu. Matahari mulai tenggelam Dan Ku bergegas untuk pulang kerumah. Sekian untuk Hari ini. Aku hanya masih kepikiran Tentang Pagi Tadi.

............



Day3: Tadi malam aku bermimpi Aneh. Dia mengatakan Kepadaku Bahwa Semuanya Itu benar. Tetapi Aku Tidak tau Sesuatu apa yang benar diucapkan dia itu. Aku Tidak ingat Bagaimana Suara seseorang itu. Wajahnya pun samar samar, tetapi Kepalanya berbentuk lonjong Menyamping. Hanya perkataanya yang kuingat, "Semuanya itu benar". Semejak aku menulis Diary ini, Hal hal aneh menimpaku. Entahlah, aku harus melupakan semuanya. Yang harus kulakukan hanya terus melangkah maju. Lupakan soal mimpiku tadi. Sebenarnya memiliki Sahabat Enak ya?. Ada pada saat suka Dan duka. Tetapi Tidak ada satupun Orang yang Ingin Kenalan Denganku. Aku hanya berharap Tuhan memberikan ku sahabat yang selalu ada. Aku juga selalu bertanya kepada diriku sendiri. Mengapa orang disekitarku Menjauh. Aku rindu Terhadap Kedua orangtuaku. Tetapi mau bagaimana lagi. Mereka selalu mementingkan Kakak laki lakiku. Mereka berpikir menulis Tidak dapat memenuhi Kebutuhan hidupku. Sehingga aku Ingin membuktikanya, dengan kabur jauh sampai sini. Sejujurnya aku merasa memiliki karya yang indah. Tetapi belum ada satupun Penerbit yang mengakuiku. Aku bertekad Untuk pantang menyerah Menjalani hidupku. Yaaah, Sejujurnya hanya menulis memang Tidak bisa memenuhi Kebutuhan sehari hari. Seperti ya aku harus memiliki kerjaan Sampingan. Besok sajalah kucari.

...............



Day4: hari yang berat. Puji tuhan, ku Diterima Menjadi Salah satu Pegawai Di suatu Kedai kecil. Sebenarnya bisa dibilang warung kopi sih, Karena memang Tidak Sebagus Kedai pada umumnya. Sebelum ku Diterima Di Kedai itu, aku melamar Menjadi buruh Di suatu pabrik. Pelamar yang Diterima Hanyalah satu dari 2 orang, salah satunya aku. Syarat Dan ketentuanku Dan Pelamar lain itu untuk menjadi buruh dipabrik itu terpenuhi. Tetapi aku mengalah saja. Karena Pelamar itu memiliki orangtua Yang sudah menunggak Biaya rumah sakit yang harus dibayar. Dengan ikhlas ku berikan padanya. Jikalau semua Lamaran ku ceritakan akan sangat panjang. Singkat cerita, Saat aku Berada didepan papan bulletin untuk mencari Lamaran lain, seorang pria tua Datang padaku. Ia mengetahui bahwa aku butuh pekerjaan, Sehingga Ia menawarkan pekerjaan kepadaku. Dengan Senang hati ku terima apapun pekerjaan itu. Lalu dia membawaku Ketempat Di mana seharusnya aku bekerja, yaitu Di kedainya. Sepertinya besok akan menjadi hari sibuku. Sekian untuk hari ini.

Mona itu Nyata [Berlanjut!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang