Part 5: Teman?

29 0 0
                                    

WELCOME
Terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca Cerita Horor "Mona itu Nyata". Cerita ini merupakan Cerita bergenre Horor yang Dibuat dalam bentuk diary Seseorang. Untuk pembaca yang baru datang dianjurkan untuk membaca part sebelumnya agar mengerti alur Cerita ini.
*************************

[⚠️DILARANG MENJIPLAK⚠️]

*************************

Day21: Minggu ini berbeda dengan minggu sebelumnya. Aku merasakkan hal yang aneh dengan diriku. Rasanya pusing dan mual – mual. Akupun coba untuk menahanya. Sudah kuberi minyak pada dada dan sekujur tubuhku, tidak lupa di kepala. Tidak lama kemudian sesuatu rasanya mengelunjak dari perutku imgin mengeluarkan muntah. Lalu aku cepat cepat keluar dan mengeluarkan semuanya. Tak lama setelah itu, saat aku ingin masuk kembali kerumah, aku mendengarkan suara jeritan memimta pertolongan. Tanpa pikir lama, aku pun segera pergi ketempat suara itu berasal. Setelah aku sampai, aku melihat seorang bocah seumuranku yang sedang ditodong dengan pistol oleh 2 orang memakai baju dan topeng hitam, menutupi wajahnya layakmya seorang penjahat.setelah aku melihatnya, akupun harus mencari cara untuk menyelamatkanya. Lalu aku pun melihat ada puluhan ekor burung yang sedang hinggap dikabel listrik. Akupun menemukan ide. Aku bergegas pergi ke toko sembako yang tak jauh dari sana, lalu akupun mengambil beras yang sedang dijemur. Setelah itu akupun berlari menuju lorong itu dan menebarkanya ke 2 penjahat yang sedang menodong bocah itu. Lalu puluhan ekor burung itu pun menyerbu ke 2 orang itu dan menjadi kesempatan buat bocah itu untuk lari. Setelah lari jauh dari lorong itu, dan ke 2 penjahat itu tidak kelihatan lagi, bocah itupun sangat berterimakasih padaku. Saat itupun juga aku mulai berkenalan denganya. Namanya adalah Daniel Vester, Keluarga dan temanya sering memanggilnya Dan. Saat itulah kami berteman. Sudah lama sekali aku tidak mendengar kata teman. Daniel pun memberikn Kontaknya padaku. Ia berjanji akan mengunjuingiku besok. Sekian untuk hari ini, aku haris segera beristirahat untuk memulai hari esok  dan meembuka kedai.

**************************

Day22: Sekarang sudah pagi, dan akupun sudah siap untuk membuka Kedai. Sesampainya aku dikedai, akupun melakukan persiapan seperti biasanya. Setelah aku selesai mempersiapkan semuanya, akupun membuka laptopku sambil menunggu pelanggan. Akupun mendapatkan pesan dari Daniel yang ingin bertemu denganku. Akhirnya akupun menyuruhnya untuk datang ke kedai Tekota untuk Hangout. Akhirnya ia menyetujuinya dan pergi ke kedai. 2 jam kemudian, akhirnya Daniel sampai ke Tekota. Iapun terkejut aku memiliki kedai seperti ini. Daniel akhirnya melihat tidak ada pegawai lain selain diriku. Iapun menawarkan diri untuk menjadi pegawai di Tekota. Sebenarnya sekarang ia adalah seorang pengangguran dan sedang mencari pekerjaan. Dengan senang hati aku menerimanya sebagai pegawai. Aku bertanya kepadanya tentang dibidang apa ia unggul. Daniel menjawab ia unggul dalam bidang memasak, karena sejak kecil ia mengidolakan neneknya yang jago memasak, sehingga iapun sudah bisa memasak sejak kecil. Aku merekrutnya menjadi chef Dessert di Kedai tekota. Dan mulai hari ini juga ia mulai bekerja. Akupun memperkenalkan dapur dan peralatanya serta gudang pemyimpanan bahan makanan yang ada dibawah. Lalu ia memiliki ide untuk membuat Dessert dari daging Sapi. Aku takjub melihat ia mencampur bahan dan memasaknya. Baunya tercium wangi sehingga menarik perhatian costumer yang sedang nongkrong. Akhirnya salah satu dari customer itu memesanya, sehingga membuat customer lain tertarik juga untuk memesan. Akupun bangga pada talenta Daniel yang pandai memasak. Sekian cerita untuk hari ini, aku harus beristirahat dan melanjutkan aktivitasku besok.

**************************

Day23: Saat tadi pagi aku hendak membuka kedai,tidak seperti biasanya. Ada 5 sampai 10 orang menunggu di depan kedai. Ternyata mereka hanya ingin mencoba Dessert buatan Daniel yang Lezat itu. Kedaipun dibuka tetapi Daniel belum kunjung datang. Akhirnya 10 menit kemudian Ia datang dan memulai Kembali memasaknya. Omset kedai Tekota naik hingga 15 persen selama 2 hari ini. Ini termasuk pencapaian besar dan aku harus memberitahu pak Santos. Oiya, aku jadi teringat dengan Beliau. Bagaimana kabarnya ya, semoga ia baik baik saja. Sudah berminggu minggu dia di rawat tetapi tak ada kunjung kabar. Ia melarang ku menjenguknya lagi dan menyuruhku untuk fokus melihat kedepan. Singkat cerita, haripun sudah Siang menjelang sore. Customerpun sudah mulai berpergian untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Saat inilah aku dan Daniel berkesempatan untuk beristirahat. Kamipun saling berbagi cerita dan bercanda tawa. Setelah itu Danielpun mulai bercerita serius kepadaku. Ia mengatakan kalau merasa diikuti oleh 2 Penjahat yang menyerangnya minggu lalu. Mereka masih ada di angan anganya. Akupun bertanya kepadanya, apa yang Daniel pernah lakukan sampai sampai dihajar oleh 2 penjahat. Tetapi ia menjawab kalau ia tidak pernah melakukan apapun. Hal yang ia ingat hanyalah sempat membantah untuk tidak melapor temanya yang menggunakan Narkoba. Daniel yakin 2 pemjahat itu ada hubunganya dengan geng Leopard. Akupun kaget karena Daniel memiliki hubungan dengan Geng Leopard itu. Akupun bertanya kepadanya apa hubunganmu dengan geng itu. Daniel menjawab kalau teman Sekolahnya sebagian besar siswanya masuk ke Geng itu. Geng Leopard sempat membuat onar di kota. Anggotanya senang memalak masyarakat kuranf mampu. Dan rumornya Geng itu diketuai oleh Kepala kepolisian daerah sendiri. Jadi susah untuk dihadapi. Tapi aku tetap bilang pada Daniel untuk tidak takut selama kamu Tidak Salah. Apapun yang terjadi bila kita benar itu tidak masalah. Haripun sudah sore, dan Kedaipun mau ditutup. Saat Daniel ingin mencuci Wajan penggorengan ia mengaku kalau mendengarkan Suara Burung gagak yang terperangkap di dalam gudang. Setelah itu diapun tetap melanjutkan mencuci Wajan karena ia seperti tidak acuh terhadap suara itu. Yang aku takutkan kembali lagi. Ternyata mona masih ada diantara Kita. Semoga Daniel tidak terkena Teror olehnya.

************************

Day24: Ternyata dugaanku itu benar. Pagi tadi saat aku membuka kedai, Daniel datang dengan keadaan lemas seperti tidak tidur semalaman. Akupun tanya padanya apa yang terjadi dan ia menolak menjawabnya. Lalu ia mulai memasak dengan tangan yang bergetar dan seperti memikirkan kejadian Yang ditimpanya. Akupun pergi kedapur dan memaksanya menceritakan apa yang terjadi. Iapun membatah dengan lantang lalu menangis meminta maaf kepadaku, karena sudah membantahku. Ia seperti ketakutan terhadap sesuatu yang ditimpanya. Lalu akupun berkata, ada seorang wanita menghampirimu?. Iapun menatapku lama, sambil menanyakan bagaimana aku tau. Lalu perlahan ia mau menceritakan kejadianya padaku. Ia bercerita bahwa, Saat ia sampai dirumah dan mau membuang sampah, ia lagi lagi mendengar Teriakan burung gagak di suatu sudut. Dan lagi lagi ia tidak peduli terhadap hal itu. Singkat cerita ia terbangun sekitar setengah 3 pagi. Ia mendapat panggilan dari nenknya yang meminta tolong untuk mengambilka air di lantai satu. Daniel memang tinggal berdua dengan neneknya. Setelah ia mengambil minum di dapur, ada getaran di belakang kulkasnya seperti ada tikus yang terperangkap. Setelah ia membukanya ternyata tidak ada apa apa dan hanya ada sebuah coretan. Dan anehnya lagi coretanya sama dengan coretan yang ada pada saat itu. Tetapi ia mengatakan ada banyak garis lurus di dinding itu. Setelah ia membalikan badan ternyata ada seorang wanita tinggi dengan wajah putih, berkepala Lonjong menyamping, dibelakangnya ada 3 orang dengan kelopak matanya yang robek. Iapun lari kalang kabut kembali kekamarnya dan mengunci pintu. Setelah ia mengunci pintu ada seperti seorang yang mengetuk pintu dengan sangat keras. Daniel mulai menjerit ketakutan dan mulai menangis karena saking ketakutanya. Ternyata diluar pintu itu ada neneknya yang mengawathirkannya. Setelah itu Danielpun berani membukakan pintu dan benar ternyata ada neneknya. Iapun memberitahu tentang kejadian ini pada neneknya. Ternyata neneknya tidak memintanya untuk mengambilkan minum sama sekali. Setelah itu iapun terbangun dan tak bisa melanjutkan tidurnya.  Setelah aku mendengarkan cerita ini dan aku pun juga mulai bercerita tentang kejadianku saaat di Teror. Akupun memberitahukan kepadanya, wanita itu bernama Mona. Yang aku bingungkan, siapakah Orang yang ada dibelakang Mona itu?





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mona itu Nyata [Berlanjut!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang