08

495 73 7
                                    

.

.

.

.

Sudah sore, Jimin bergegas menyelesaikan pekerjaan nya menyortir rak minuman. Malam ini sesuai janji nya pada eomma Jeon kalau dia akan datang memenuhi undangan makan malam nya.

Tapi mengapa dia begitu gugup, dia sudah bertemu eomma Jeon yang ternyata begitu ramah. Bagaimana dengan ayah Jungkook? Jimin melipat bibir nya.

" Ada apa Jimin? Kata nya kau ada janji malam ini, mengapa belum bersiap? "

Seru Sungwoon ketika di lihat nya namja manis itu sedang melamun.

" Aishh aku kan tidak tau di mana rumah Jungkook "

Jimin menghentakan kaki nya sebal, mengapa dia baru ingat sekarang.

Sungwoon menggeleng kan kepala nya, melihat sahabat nya itu bagai ingin bertemu calon mertua saja gelisah nya.

Sementara Jungkook kini sudah berada di basecamp bersama Mingyu, Jaehyun dan EunWoo untuk membahas langkah selanjut nya menghadapi geng Reno.

" Jeon, dari info yang ku dengar Wonho belum bergerak "

Ujar Mingyu seraya menghisap rokok nya.

" Seperti nya si brengsek itu menunggu kita lengah "

Timpal EunWoo yang langsung di anggukan Jaehyun.

" Kita harus tetap waspada gaess, Wonho itu licik dan kotor. Bajingan seperti dia bisa berbuat apa saja "

Sahut Jungkook sambil menenggak minuman nya.

Ponsel nya bergetar, sebuah pesan masuk.

Dari. Eomma

Kook tolong kamu jemput Jimin ya, kemarin eomma mengundang dia makan malam tapi kata Yuna seperti nya dia tidak tahu di mana rumah kita dan eomma lupa memberikan alamat nya.

Jungkook mendelikan mata nya membaca pesan itu, apa-apaan ini. Bagaimana bisa tiba-tiba eomma mengundang Jimin, ini pasti ada campur tangan adik nya.

" Jadi Jeon malam ini apa kita ke arena? Pasti banyak yang sudah menunggu kita "

Tanya Mingyu di ikuti Jaehyun dan EunWoo dengan tatapan bingung melihat reaksi namja bermarga Jeon itu.

" So...? "

Tanya Mingyu lagi, membuat Jungkook salah tingkah.

" Kurasa malam ini kita jangan ke arena dulu, tetap waspada di tempat aman. Dan ku rasa aku harus pulang "

Jungkook bangkit dari duduk nya, bergegas menaiki motor nya dengan terburu-buru, membuat tiga sekawan itu makin semakin heran.

.

.

.

.

.

.

Jimin terdiam duduk di depan minimarket, haruskah dia menelpon Jungkook untuk menanyakan di mana alamat rumah nya?

Jimin, menggaruk kepala nya yang tak gatal.

Sebuah tawa renyah membuat namja manis itu menoleh.

" Boleh aku duduk di sini? "

Minho duduk di meja dimana namja manis itu duduk sambil membawa coffee cup nya dengan senyum menggoda, membuat Jimin sedikit terkejut.

" Minho sii, sedang apa di sini? "

TAKE ME TO THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang