🍭
V I N D A
Aku bersama Citra dan Reta sedang makan siang di kafe dekat kantor sekarang. Dua temanku itu katanya bosan makan di kantin karyawan. Jadilah kami disini. Sudah selesai makan dan sekarang sibuk dengan ponsel masing masing.
"Ada film bagus nih, baru rilis dua hari. Kira kira pada mau nonton gak?" Kata Reta tanpa menatap aku dan Citra. Matanya tertuju pada ponsel. "Ada juga nih film animasi. Mau yang mana?"
"Emang kita bilang gitu mau ikut nonton?" Sahut Citra sambil memainkan sedotan teh manis dingin miliknya.
"Emang aku ngajak? Kan aku nawarin." Katanya kemudian meletakkan ponsel ke meja.
"Mau gak Vin?" Citra melihatku.
"Liat nanti."
"Kalo mau biar aku yang pesen tiketnya."
"Oke deh. Btw udah jam berapa? Ayo balik kantor."
***
"Aku udah pesen tiket. Pulang dari kantor kita langsung kesana aja ya, jamnya mepet." Ucap Reta.
"Kamu kenapa belinya yang jam segitu, jadi kita gak mandi? Gak ganti baju?" Omel Citra.
Selagi mereka masih membahas masalah tiket, aku hanya duduk diam mendengarkan didepan macbookku.
"Kamu ikut kan Vin? Aku udah pesen tiga tiket loh," ucap Reta penuh harap.
"Gue gak mau lo bilang enggak." Seru Citra dengan wajah cemberut.
"Iya." Jawabku tenang.
Aku jarang pergi ke bioskop dulu. Sekarang juga sih, kalau tidak kasihan pada Reta yang sudah memesan tiga tiket, aku tidak akan mau. Aku lebih memilih istirahat di rumah ditemani segelas susu coklat panas.
***
A L I K A
Bel pergantian pelajaran berbunyi. Guru yang tadi mengajar keluar kelas setelah memberikan setumpuk tugas. Teman temanku yang lain juga langsung berhamburan keluar kelas, padahal sekarang bukan jam istirahat. Juga Dara yang buru buru ke toilet setelah membereskan bukunya.
Dia berbalik badan, mengangkat ponselnya ke depan wajahku.
"Mau nonton?"Aku mengangguk. "Film apa?"
"Mau film apa?" Katanya balik bertanya.
"Animasi aja deh."
"Oke," dia mengutak atik ponselnya. Tak lama, ia menemukan sebuah film animasi yang katanya seru.
"GURU RAPAT!" teriak salah seorang temanku membuat kami bersorak.
"Kebetulan banget kita mau nonton," katanya kemudian berpindah duduk ke kursi Dara.
Dia menumpuk buku paket milikku diatas meja, kemudian menyandarkan ponselnya pada posisi miring. Setelahnya dia mengeluarkan earphone, memasangnya ke ponsel, memakai sebelah kiri ke telinganya dan memberikan yang sebelah kanan kepadaku. Aku langsung memakainya.
Selanjutnya adalah kami menonton film animasi itu dengan dipenuhi tawa. Sesekali dia menjelaskan padaku beberapa scene walaupun aku tak memintanya.
Tiba tiba dia mempause filmnya, sontak aku menoleh. "Kenapa?"
"Mau pindah gak nontonnya? Disini berisik. Takut lo gak nyaman."