Bunuh Diri

50 10 5
                                    

Siapa yang menjual cinta pada pasar swalayan? Di tengah-tengah keramaian dan kepadatan lalu-lalang para insan yang lapar akan cinta, mereka membusuk, tetapi tetap bernyawa. Hasil tukar-menukar dan tawar-menawar hanyalah pembuka. Selepas mereka beranjak keluar dengan segunung cinta dalam tas belanja, foya-foya adalah hal pertama yang mereka lakukan.

Kedua, mereka terpaksa menelan cinta. Walau gerak peristaltik itu tampak dipaksa, bahkan menyiksa tiap incinya, tak ada Fatatam yang turun tangan untuk memuntahkan segalanya. Serba memaksa dan dipaksa. Sampai-sampai cairan itu mengental dalam lambung, lantas menyebar toksin ke seluruh penjuru tubuh manusia.

Bukan, ini bukan ulah Fatatam. Ia hanya bertugas sebagai pemandu sorak yang berteriak girang, terutama setelah mereka tumbang dengan busa—racun cinta—yang ditenggak habis-habisan.

Lagi-lagi, Paradigma kalah telak. Padahal menurut perspektifnya, cinta adalah hal yang bijaksana. Akan tetapi, itu sama saja dengan bunuh diri, jika bersifat memaksa dan dipaksa.

◐◇﹂I'm Not Okay﹁◇◑

I Am (Not) OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang