Zona Nyaman - 11

9 1 0
                                    

I will be all that you want 

And get myself together

Cause you keep me from falling apart

All my life

I'll be with you forever

To get you through the day

And make everything okay

Ntah sudah keberapa kali lagu Avril, Shanin putar terus menerus, bersamaan dengan mata sembab karena novel yang dibeli tadi bersama Sahda. Di saat Shanin ingin membereskan lemari novelnya tidak sengaja foto Shanin bersama mantannya jatuh dari tumpukan novel yang berantakan.

Terlihat jelas orang yang berada di foto itu sangat bahagia, Shanin yang memakan es krim dengan berantakan seperti anak kecil dan laki-laki yang asik mentertawakan. Air mata lolos lagi dari ujung mata Shanin. Shanin melihat pergelangan tangan kirinya dan tersenyum miris.

Sahda mengetuk kamar Shanin, hingga 3 kali tidak ada jawaban dari Shanin dan Sahda memutuskan untuk masuk. Yang ia lihat Shanin sedang sesenggukan dan menunduk, mata Sahda teralih dengan selembar foto yang dipegang Shanin.

Sahda langsung memeluk Shanin, semakin erat pelukan Sahda semakin kejar pula tangisan Shanin. Tangan Sahda mengepal, rahangnya mengeras, Sahda mengingat kejadian 2 tahun lalu dan dia tidak ingin Shanin mengingat itu. Pernah melihat Shanin hampir mati dihadapannya, sukses membuat Sahda frustasi dan terus menerus menyalahkan dirinya.

Sahda tidak ingin terulang kembali.

Rafa -mantan pacar Shanin- sudah tenang di alam lain, dan Shanin harus tetap melanjutkan hidupnya.

****

"Serius amat sih" Shanin merasakan dingin dan melihat Rafa menempelkan satu cone es krim di pipi.

"Iseng ah" jawab Shanin dan langsung menarik es krim yang Rafa berikan. Shanin menunggu Rafa di bangku panjang tempat biasa di mana mereka bertemu dengan membaca novel yang selalu dibawa karena Shanin tau Rafa tidak akan pernah tepat waktu.

Shanin menutup novelnya, mereka bersenda gurau sambil menikmati es krim cokelat, Rafa meledek karena Shanin makan es krim yang berantakan. Kebiasaan dari dulu yang sulit untuk ditinggalkan. Rafa tertawa puas hingga ada suara kamera membidik Shanin dan Rafa.

Ternyata Sahda datang bersama kamera barunya. "Ih Sahda, kalo mau foto tuh ya gue nya yang cakep gitu." Gerutuku.

Shanin tidak mungkin menunggu Rafa seorang diri. Siapa lagi yang menemani kalo bukan Sahda.

Sahda hanya mengangkat bahu cuek dan balik badan, mencoba membidik gambar sekitar namun posisinya tidak jauh dari Shanin dan Rafa.

"Kalo buku lo sukanya novel, cemilan lo sukanya es krim, terus kalo orang lu sukanya siapa?"

Deg.

Shanin diam seribu bahasa, tak bisa ngucap satupun kata .

"Gausah tegang gitu, tapi kalo orang itu gue beneran gapapa si" ucap Rafa dengan gaya yang sok manis

Spontan Shanin mencubit perut Rafa hingga Rafa meringis

"Aw aw, udah udah. Sakit Nin, tega banget si." Ucap Rafa sambil menggenggam tangan Shanin.

"Sukurin, makanya gak usah iseng." Ucap Shanin menggerutu.

"Gue serius Nin, gue mau jalanin hubungan yang lebih dari temen sama lu." Ucap Rafa sambil menatap wajah Shanin.

Sahda yang posisinya tidak jauh dari mereka, membeku. Berbeda dengan atmosfer yang ia rasakan, panas! Sahda ingin beranjak menjauh dari dua sejoli itu tapi seperti ada yang menahan seolah Sahda harus mendengar jawaban Shanin.

"Tapi Raf..."

"Kita jalanin dulu ya Nin." Belum selesai Shanin menjawab, Rafa langsung memotong.

Shanin bingung dengan keadaan sekarang. Ia memang menyukai Rafa tapi ia tidak mau jauh dari Sahda.

"Kalo yang lu pikirin Sahda, tenang aja. Gue gak akan cemburu sama Sahda, Sahda yang udah bantuin gue deket sama lu. Gue tau kalian sedeket apa, dan gue siap nerima itu semua." Ucap Rafa seolah bisa membaca pikiran Shanin.

Shanin mengangguk, dan keluar ucapan senang dari Rafa.

Sahda langsung berjalan mendekati Shanin dan mengambil tasnya, "Ayo Nin, pulang udah sore."

"Balik dulu bro." Ucap Sahda pada Rafa sambil menepuk bahunya.

"Hati-hati." Ucap Rafa kepada Sahda dan Shanin.

Hubungan Shanin dan Rafa adalah sama-sama yang pertama untuk mereka. Setiap Shanin bertemu Rafa, atau saat mereka pergi selalu ada Sahda. Rafa tidak pernah mempermasalahkannya. Mereka menikmati waktu bertiga, Shanin juga tidak melupakan Sahda dan Sahda harus mencoba terbiasa bahwa Shanin kini dimiliki seseorang.

Tidak terasa hubungan Shanin dengan Rafa sudah berjalan 1 tahun, tepat di 1 tahun Rafa menelpon Shanin minta bertemu. Bukan untuk memberinya kejutan, namun Rafa memutuskan Shanin tanpa alasan.

Sahda yang mendengarnya tidak terima Shanin dicampakkan begitu saja, satu pukulan sukses mendarat di wajah Rafa. Rafa tidak melawan, ia tahu ia salah, namun Rafa tetap tidak bisa memberitahu apa alasan ia mengakhiri hubungan dengan Shanin. Rafa tidak ingin Shanin sedih.

Rafa memeluk Shanin untuk yang terakhir kalinya, "Nin, jaga diri baik-baik ya. Aku harap nanti kamu bahagia dengan pasangan kamu. Syukur-syukur Sahda yang akan jadi pendamping kamu kelak."

Hidung Shanin sudah merah, ia sudah tidak mampu membendung air matanya lagi. Ia membalas pelukan Rafa, Shanin yakin ada alasan yang ditutupi oleh Rafa. Rafa bukan orang jahat.

Rafa juga sempat memeluk Sahda dan berkata "Gue tau elo bakal jagain Shanin sampe kapanpun. Gue pasti bahagia liat kalian dari jauh." Rafa memberikan gantungan kunci pada Sahda, gantungan kunci yang sama dengan milik Shanin. Rafa langsung pergi begitu saja tanpa menoleh ke Shanin lagi.

Sejujurnya, ini juga berat untuk Rafa.

Saat di jalan pulang, Rafa melihat ada anak kecil yang sedang mengejar bola hingga ke tengah jalan, dan tidak jauh ada truk yang dengan kecepatan tinggi. Rafa menambah kecepatannya dan menjatuhkan motornya di depan truk agar anak kecil tersebut tidak tertabrak.

Kecelakaan pun terjadi, truk tersebut berusaha menginjak remnya namun Rafa terpental jauh hingga helm yang digunakannya pecah. Polisi yang sedang patroli segera menghubungi ambulance, terjadi pendarahan di kepala Rafa, dan Rafa menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan ke rumah sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zona NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang