tiga

6 0 0
                                    

Suasana pagi ini cukup menegangkan. Ada pemandangan yang saling berpegang tangan, ada yang mengacungkan kedua telapak tangan dan ada juga yang meratap sambil menutup mata. Satusatunya harapan dari mereka adalah menempati kelas yang sama. Mungkin dari sebagian mereka berfikir, kalau saja bagian pertemanan dari mereka terpisah kelas mungkin saja suasana canggung yang mendominasi tapi kita tidak tau kedepannya bagaimana.

Sifat pendiam pun pasti punya teman kalau saja niatnya memang mau berteman. Kecuali orang yang suka menyendiri dan kurang bergaul.

"Untuk itu kami ucapkan selamat datang untuk siswa siswi yang telah bergabung disekolah ini. Kami harap kalian bisa menyesuaikan dan dapat beradaptasi dengan baik."

Sorak tepuk tangan menggema sebagai tanda meramaikan, dan mulai hari itu adalah hari pertama mereka menduduki bangku SMA.

"Setelah ini, kalian dipersilahkan melihat nama yang terpampang dimading sekolah untuk mengetahui kelas tempat kalian duduki. Terima kasih, saya akhiri wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ujar kepala sekolah kembali

Upacara pagi ini ditutup dengan doa dan seluruh siswa siswi dibubarkan dengan tertib. Sementara mereka yang masih siswa baru, berbondong untuk tak sabar melihat nama mereka yang terpampang rapi di mading sekolah.

Disesuaikan dengan jurusan dan kemampuan yang telah mereka pilih, kelas Ipa terbagi 2 begitupun kelas Ips yang terbagi menjadi 2.

"Permisi permisi orang ganteng pengen di liat"

Semua yang berkumpul dimading pun ikut membuka jalan dan memberi arah pada asal suara itu

"Nama gue dimana sih?!" ucapnya lagi

"Emang nama kamu siapa?" suara lembut itu kini bertanya pada rey yang rey tidak ketahui siapa perempuan sok sokan ini

"Mau kenalan?"

Perempuan itu hanya mengangguk dan memberi senyum tanda ia setuju, dan mau berkenalan dengan Rey. Saat ia ingin memberi tangannya pada rey, rey langsung pergi menjauh begitu saja.

Feri yang melihatnya langsung berteriak dan memanggilnya "Rey kemana?"

"Jangan kesitu Fer, ada cewek absurd"

Feri menggeleng gelengkan kepalanya, pasti rey habis membuat ulah.

Ia maju beberapa langkah mendekati mading untuk melihat namanya dan nama rey terpampang untuk dikelas mereka duduki.

Ia mulai menelusuri satu persatu hingga akhirnya ia berhenti di kelas pertama X Mipa 1. Ia mulai membaca satu persatu nama tersebut. Mulai dari "Maira agguera, Keyra queena tsajah, zhea pratiwi, gwenny letissya, swara permatasari, Dizzzzz bellvania, Mohammad ucok, Farel mahardika, Feri Dinata, Dika saputra, Reygan dinata, Sasya cantika, Devana zuequenz.."

Belum sempat feri meneruskan membaca nama nama itu, suara perempuan tadi mulai terdengar "itu nama gue, kita sekelas berarti?"

"Nama lo siapa?" tanya feri

"Nama yang lo baca terakhir itu nama gue"

"Devana?"

"Iya, sekelaskan kita? Nama lo Feri dinata kan?" Tebak perempuan yang bernama devana

"Kok lo tau?"

14 senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang