05. Lampu Hijau (1)

75 10 8
                                    

Pov Vanesha.

Hari ini adalah syuting pertama Dilan 1990, di Bandung pastinya. Setelah melewati beberapa tahap akhirnya syuting juga dan penantian ku selama 2 tahun terjawab sudah. Kenapa aku bilang 2 tahun? Kayaknya kalian uda pada tahu deh, tapi yang belom tahu aku kasih tahu deh aku kan baik hati hehehe. Jadi aku uda 2 tahun jadi "Milea". Ceritanya tu gini tapi yang singkat nya aja ya kalo Panjang-panjang kalian bosen lagi hahaha. Jadi 30 Mei 2015 waktu itu pas lagi main di Bandung, aku diajak sama manager ku kak Irma ke kafe nya Ayah Pidi Baiq, jujur aku gatau siapa Ayah itu, nah sampai di kafe nya Ayah, The panas dalam, aku  aku langsung jatuh hati dengan kafe nya kenapa? Kafe nya tuh buat hati sejuk karna ditumbuhi dengan Pohon-pohon yang indah, Tumbuh-tumbuhan yang asri dan Lukisan-lukisan yang unik membuat mata tidak berpaling melihatnya. Nah ketika aku kenalan dengan Ayah, Ayah langsung bilang, Kira-kira gini percakapan nya.

" Kamu Lia! Milea!!".
Jangan tanya gimana aku, bingung dan shock pastinya.

" Bukan."

" Penyedap masakan kah?." Kata Ayah.

" Bukan, Saya Vanesha Yah."

" Kamu tau novel ku, Dilan?." Tanya Ayah.

" Nggak tau." Jawab ku.

" Kamu tau aku?." Tanya Ayah.

" Enggak."

" Kamu kayak Lia! Beneran."

" Milea!" Sambung Ayah lagi.

Nah disitu aku di ajak ngobrol bareng Ayah, Ayah baru ngejelasin kalo Ayah punya novel yang mau di film in. Aku tadi uda bilang kan aku gatau siapa Ayah, dan ternyata Ayah punya novel nya yang ternyata best seller. Nah aku orang nya ga terlalu suka baca buku ataupun novel jadi gatau siapa Ayah dan novelnya yang best seller itu, apalagi kalo bukan novel Dilan. Ayah sory hahaha. Nah hari itu juga Ayah bilang dia mau Foto-foto aku buat gambar ilusi novel nya panjang cerita akhirnya aku di Foto-foto lah.

Aku juga gatau kenapa Ayah bilang aku mirip sama Milea, karna aku ketemu Milea aja belom pernah. Aku sempat nanya ke Ayah.

" Emang Milea mirip sama aku Yah?."

" Iya, kamu yang Ayah Cari-cari. Dan alhamdulilah Allah mempertemukan kita ya." Kata Ayah.

" Bagian apanya yang mirip?." Tanya ku.

" Pokoknya pas Ayah liat kamu itu, Ayah langsung bisik dalam hati " FINALLY, THIS IS THE ONE. Jawab Ayah.

" Tapi aku takut Ayah kecewa."

" Kecewa kenapa?." Tanya Ayah.

" Ya aku belom ada sama sekali pengalaman main film."

" Kamu cukup jadi diri sendiri itu uda lebih dari cukup Sha, percaya sama Ayah." Kata Ayah cukup serius sambil memegang bahu ku.

" Bantu aku ya Yah."

" Pasti dengan senang hati."

Nah setelah Ngobrol-ngobrol bareng Ayah kami Tuker-tuker an no Hp dan sosial media. Awalnya aku bingung mau nerima tawaran Ayah apa ga, karna aku belom pernah main film kan, jadi aku gatau menau Dunia perfilm an. Yang terjun di dunia akting itu kak Sisy, kak Sisy juga ngedukung banget aku nerima tawaran Ayah. Kak Sisy bilang " Ayo Sha kamu bisa, kamu juga harus nunjukin Skil kamu ke semua orang kalo kamu tu bisa ". Dengan segala usaha Ayah ngebujuk aku dan pastinya dukungan dari keluarga aku akhirnya memutuskan iya, aku menerima projek film Dilan ini. Dan disinilah kisah ku dimulai. Let's start do it.

* Bandung, Day-1 syuting Dilan.

" Ma Shasa Deg-degan." Kata Vanesha sambil memeluk Mama Ida.

PiniBambangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang