Blushing ✨

1.5K 62 12
                                    

Raib pov

Aku akhirnya bangun dari tempat tidurku setelah bermimpi buruk soal Si Tanpa Mahkota. Aku mengelus si Putih. "Selamat pagi Put". Sapaku kepada Si Putih. Si Putih hanya mengeong.

Aku bergegas mandi. Setelah mandi aku segera berkumpul dengan mama dan papa. Seperti biasa, papa selalu menggoda mama dan membuat mama tersipu.

"Ini adalah jus jeruk yang dibuat oleh kasih sayang dan cinta". Ucap Papa. Aku hanya tersenyum. Lucu sekali tingkah mereka.

Sarapan pun selesai, aku pamit dan terkejut melihat didepan pintu sudah berdiri seseorang. Oh! dia adalah si biangkerok. Siapa lagi jika bukan 'Tuan Muda Ali'.

"Hi Ra, sedari tadi kau menatapku. Apa aku begitu tampan?". Tanya Ali lalu terkekeh. "Oh ya? geer!". Balasku ketus.

Ali mengajakku untuk menaiki bus. Rupanya disana juga ada Seli yang sedang menungguku dan Ali.

"Jalan berdua, serasi sekali kalian". Cengir Seli tanpa dosa. Aku mencubit pinggang Seli. "Seli!!, ini masih pagi jangan buat aku marah". Ali hanya menggelengkan kepalanya.

Aku, Seli, dan si Biangkerok itu pun menaiki bus. Seli tidak bisa berhenti menggodaku membuat diriku risih.

"Semakin hari kau dan Ali semakin dekat. Semoga cepat langgeng ya". Kata Seli membuatku mendengus kesal.

"Seli! bisa diam gak!". Teriakku kencang. Aku memasang muka cemberut dan mengalihkan pandangnku. Rasanya sebal sekali melihat muka Seli.

Ali terkekeh melihat pertengkaranku dengan Seli. "Ra, jangan marah terus nanti muncul jerawat jumbo di jidatmu lho". Ucap Ali. Aku memukul bahu Ali tak terima.

"Jerawat ku sudah hilang!. Dasar Ali jelek!".
"Raib lebih jelek lagi!".
"Ali jarang mandi!".
"Ratu jerawat!".

Itulah pertengkaranku dengan Ali. Sungguh Unfaedah sekali. "Ciee dah pacaran..". Kata supir bus tersebut. Seli mengangguk membenarkan apa yang dikatakan supir bus tersebut.

"Pak! Seli pernah bilang jika Seli fans berat bapak!". Kataku dengan suara keras agar pak supir bus tersebut mendengar. Seli menepuk pahaku keras.

"Ra, jangan gila ya!. Aku tuh suka sama Lee Min Hoo". Kata Seli.

"Siapa? Mi siapa? ah paling juga tampanan aku!". Kata Ali nyengir. Aku mencebikkan bibir. "Jijik banget deh Al!". Kataku kepada Ali.

"Ngaku aja kamu Ra, kamu sering banget bicarain Ali saat kerumahku. Katanya Ali itu nyebelin tapi asik. Kamu juga pernah bilang nyaman jika berada di dekat Ali". Kata Seli berbohong.

What? sejak kapan aku bicara seperti itu dengan Seli?.

Semua penumpang bus ada yang tersenyum bahkan terkekeh mendengar ucapan Seli. Sepertinya hawa disini panas apalagi di area pipiku.

Ali menatap ku lama. Aku sedikit risih dengan tatapanku.

✨✨✨

Sampai juga akhirnya disekolahan. Sungguh Seli benar benar menyebalkan. Berani sekali dia berkata seenak jidat.

"Ali!, lihatlah muka Raib sudah memerah. Mungkin dia pusing sehabis naik bus tadi!". Teriak Seli kepada Ali. Ali berlari mendekatiku.

"Raib, kau kenapa? apakau pusing? mukamu merah sekali? kau tidak panas kan? apa aku harus membawamu ke UKS? mari kita ke UKS!, ayolah Ra daripada kau sakit". Kata Ali panjang lebar.

Semua murid memandangku dan Ali. Sungguh pipiku sudah terasa panas. Mungkin warnanya sudah mirip seperti kepiting rebus.

Tiba tiba, Ali memegang kening ku lalu beralih ke pipiku. Ah sial! aku merasakan pipiku bertambah panas.

"Kau sakit? lihatlah pipi mu seperti ketumpahan blush on banyak!". Pekik Ali. Seli tertawa terpingkal pingkal tanpa suara.

"Aku baik baik saja Ali, sudahlah lepaskan tanganmu!". Ali segera melepaskan tangannya dari wajahku. Keringat dingin mengucur deras.

Dibelakang sana, Seli bertepuk tangan. Matanya berkaca kaca karena terlalu banyak tertawa. Sungguh menyebalkan sekali anak dari Klan matahari ini!.

"Sepertinya Ali menyukaimu Ra". Kata Seli tak berdosa.

Aku memperhatikan Ali. Rupanya dia juga memperhatikanku. Lebih tepatnya memperhatikan pipiku yang masih merah merona.

"BERHENTI MEMANDANG KU TUAN MUDA ALI!". Teriakku risih dengan pandangan biangkerok itu.

Ali berhenti menatapku lalu mematahkan pandangannya ke tempat lain. Beberapa detik kemudian Ali kembali menatapku.

"Jadi kamu hanya blushing? ".



Hi guys~. Sumpa aku lagi gak mood nulis.
Tandain typo jangan sungkan!.
Part ini pendek ya? Author kehilangan ide.
Janji deh part selanjutnya lebih panjang.

Voment ya tolong, hargai karya Author meskipun acak acakan.

See U✨🌈

To Be Continued✨🌈

RALI LOVE (Raib Ali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang