Perhatian ✨

860 42 6
                                    


Seperti janjinya, aku membuatkan Ali 6 roti panggang. Apakah Ali tidak kenyang memakan 6 roti panggang?. Entahlah aku tidak memikirkannya.

Mama menuju dapur dan melihat 6 roti panggang siap saji di piring. Mama menoleh kearahku. "Ra, itu roti panggang untuk sarapan?". Tanya mama. Aku tertawa kecil lalu menggeleng.

"Tidak ma, ini untuk Ali ehh". Aku segera menutup mulutku. Aku menggeleng. "Ehh anu...enggak...mmhh...ini untuk temen sekolah". Jawabku dengan gugup.

Mama hanya ber oh ria. Aku memasukkan roti panggang tersebut ke dalam kotak bekal berbentuk persegi. Aku, mama, dan papa segera berkumpul di meja makan.

Mama menyiapkan sup dan jus jeruk untukku dan papa. Di meja makan hening. Hanya terdengar sendok sendok dan piring yang saling beradu.

✨✨✨


Aku sampai di sekolahan. Di sana sudah ada Ali dan Seli yang entah membicarakan sesuatu di kantin. Aku mengangkat bahu tidak peduli.

Aku menghampiri mereka berdua lalu memberikan roti panggang nya ke Ali. Ali segera melahap roti panggang itu.

"Oh gitu, Ali dikasih sementara aku enggak ya. Okeh begitulah jika sudah terlanjur saling mencintainya". Kata Seli dengan muka cemberut.

Aku tertawa lalu memukul bahu Seli. "Ali aja yang minta! kamu sih gak minta". Kataku. Seli hanya mencebikkan bibir. Aku merasa kepalaku pusing entah kenapa tetapi kupaksakan untuk terlihat baik baik saja.

Pelajaran pun dimulai, aku sungguh tidak fokus mendengarkan pelajaran. Kepalaku sudah pusing. Mungkin karena aku terlambat tidur?. Bisa saja.

Kringg....

Bel istirahat berbunyi, aku berjalan sempoyongan tidak fokus. Seli dan Ali melihatku bingung.

"Ra, kamu kenapa? kamu sakit? butuh istirahat? apa kah kau perlu kuantar ke UKS? atau kau kuantar pulang? kamu kenapa Ra?". Tanya Ali berturut turut. Apakah ini Ali? kenapa dia bisa cerewet seperti itu?.

Seli memegang bahuku. "Ra, sebaiknya kamu pulang saja. Aku akan mengizinkanmu kepada Mrs Selena". Saran Seli. Aku mengangguk aku memang sudah ingin tidur.

"Ra, aku antar kamu kerumah ya?". Tanya Ali perhatian. Aku tersenyum lalu menggeleng. "Tidak perlu Ali, aku bisa pulang sendiri". Jawabku.

Seli menahanku. "Benar kata Ali. Jika kamu pingsan di tengah jalan kan tidak lucu?". Kata Seli lalu terkekeh. Seli mendekati telingaku dan membisikki ku sesuatu. Aku segera menendang kaki Seli keras. Dasar menyebalkan!.

Seli berkata. "Masih untung ditemani kekasihmu Ra" . Seli benar benar menyebalkan.

Seli menyuruhku agar pulang terlebih dahulu diantar Ali. Aku pun menurut. "Ada apa denganmu? apa kau kelelahan? atau kau keracunan sesuatu?". Tanya Ali perhatian.

Aku menaikkan bahu tanda tak mengerti. Aku memijat pelipisku. Ali mendekat kearahku. "Apa aku perlu memijitmu?". Tanya Ali. Seketika mukaku merona. Arrghh Ali sialan ia selalu saja bisa membuat wajahku merona.

"Tidak perlu!". Jawabku. Akhirnya aku sampai di rumah. Mama menghampiriku dan Ali.

"Loh kalian kenapa?". Tanya mama. Ali menjelaskan semuanya dengan rinci. Mama menganggukkan kepalanya paham lalu segera menyentuh keningku.

"Panas kamu Ra. Ali, terimakasih ya sudah mengantar Raib sampai rumah. Kamu anak yang baik". Kata mama. Ali hanya tersenyum lalu pamit untuk menuju kesekolah.

Sebelum Ali pergi, Ali menoleh kearahku. "Jaga dirimu baik baik. Semoga cepat sehat".

Aku tersenyum lalu mengangguk. Ternyata dibalik sifat Ali yang menyebalkan, ada juga sifat perhatian yang ia tunjukkan kepadaku. Ali dan Seli memanglah sahabat ku yang terbaik.

Merekalah sahabat yang sudah menemani ku berpetualang. Aku jadi ingat masa masa saat Aku, Seli, dan Ali melawan Tamus dulu. Seru sekali.

Aku menuju kamarku. Sungguh ada apa denganku? kenapa tiba tiba pusing? aku mungkin terlalu kelelahan.

Aku memijit pelipisku lalu membaringkan tubuhku ke kasur. Bayangan wajah Ali saat perhatian terngiang ngiang diotakku. Argghh...kenapa aku memikirkan biang kerok itu?. Ada apa denganku?.

Aku membuang jauh jauh pikiran tersebut. Mataku sudah lelah dan tak terkontrol lagi. Aku segera memejamkan mataku dan terlelap di alam mimpi. Fyuhh.. Susah sekali untuk tidur. Aku mengantuk tetapi tidak bisa tidur. Bosan.



Hyy my friends🌼 Aku kembali..
Maafkan ceritaku yang amburadul sekali.
Tandain typo nya ya..

Jangan bosan voment agar Author semangat
Salam dari Raib, Ali, dan Seli.

To Be Continued🌈✨

RALI LOVE (Raib Ali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang