_Empat_
.
.
Past
Saka menatap tidak percaya pada perempuan galak yang sudah sangat lama tidak ditemuinya namun tiba-tiba muncul dan meminta bantuan. Yang lebih parah, gadis itu bukan memohon bantuan namun memaksa Saka agar membantunya. Yang paling konyol adalah, Saka hanya bisa terdiam di sampingnya dan memaksakan senyum sementara Clarinna sedang berbincang dengan orang-orang yang tak lama datang setelah Clarinna duduk di sisinya.
"Sebenarnya saya dan dokter Saka pernah berada di rumah sakit yang sama sewaktu saya co-ass dulu." Senyum Clarinna lebar sempurna menatap beberapa orang di depannya.
"Jadi Kak Nana kesini sengaja mau bertemu dokter Saka?" tanya seorang perempuan berambut keriting yang duduk di depan mereka.
"Ya, begitu lah. Sebenarnya saya mau ajak dokter yang bekerja di sini untuk menjadi narasumber di acara saya."
Saka menoleh ke samping menatap Clarinna dengan tidak suka. Rencana ini tidak ada disampaikan oleh Clarinna sebelumnya.
"Tapi belum sampai tahap diskusi mengenai hal itu karena rekan-rekan wartawan sudah datang lebih dulu." Clarinna melanjutkan sampai tersenyum manis.
Perempuan berambut keriting tadi tertawa meringis sembari menggaruk kepalanya salah tingkah. "Jadi kedatangan Kak Nana ke rumah sakit bukan untuk menjenguk mantan pacarnya?" tanyanya lagi.
Clarinna menggeleng kemudian melirik Saka dengan senyum yang manis, "saya memang mau bertemu dokter Saka di sini. Sudah lama sekali nggak ketemu. Bagaimanapun juga saya dan dokter Saka masih ada hubungan kekerabatan meski jauh. Dokter Saka ini sepupunya Daniel. Tahu Daniel kan? Daniel Bagaskara."
Orang-orang di depan Saka dan Clarinna menganggukkan kepalanya. Saka sudah ingin melarikan diri dari sana. Menyesal dia makan siang di kantin umum rumah sakit dan menolak ajakan rekannya untuk makan siang bersama. Balasannya menyebalkan sekali karena Saka harus bertemu dengan Clarinna.
Sepanjang perbincangan asyik Clarinna dengan beberapa wartawan surat kabar di depannya, yang Saka lakukan adalah melanjutkan memakan makan siangnya. Dia mencoba tidak peduli dengan apa yang dilakukan perempuan di sampingnya ini meski tak jarang, Clarinna menepuk lengannya pelan sembari terkikik, entah menertawakan apa.
"Dilihat-lihat, Kak Nana dan Pak dokternya cocok loh."
Saka mengangkat kepalanya menatap wartawan yang barusan mengatakan kalimat aneh itu. Cocok dia bilang? Dilihat dari mana kecocokan itu? Apa melalui sedotan dari puncak monas?
"Ah, masa sih? Jangan buat gosip baru ya, nanti pacarnya Pak Dokter marah." Clarinna menjawab kemudian kembali tertawa.
Ini apalagi? Pacar dia bilang? Pacar dari mana? Kalau Saka punya pacar, tidak akan mungkin Mamanya menerornya hampir setiap hari meminta menantu. Ini saja Saka sempat bingung kenapa siang ini Nyonya Lily Aditama belum juga menghubunginya. Namun kebingungan Saka tidak bertahan lama saat dirasanya, ponsel miliknya di dalam saku bergetar. Nama kontak 'Mama' yang tertera di layar kemudian membuat Saka memutuskan untuk membelakangi mereka guna mengangkat panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
De-Sana Ka-Nasa
ChickLit~Twin Univers~ Clarinna dan Saka adalah dua orang yang sangat bertolak belakang. Bagi Clarinna, Saka itu menyebalkan, cerewet, suka ikut campur urusan orang dan suka nyinyir. Sedang menurut Saka, Clarinna adalah nenek sihir. Nenek sihir yang sok ca...