~FIVE~

80.4K 9.5K 232
                                    

_Lima_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_Lima_

.

.

Present


Saka menatap tidak suka makanan di depannya. Bibirnya sudah cemberut sempurna. Bahkan tidak terpengaruh saat Clarinna mencubit pipinya cukup kencang. Saat ini Saka benar-benar-benar-benar kesal.

"Aku gak mau makan." Laki-laki itu mendorong sepiring nasi goreng di depannya kemudian dengan cemberut.

Clarinna menatap suaminya itu dengan santai sembari melahap nasi goreng di piringnya. Setelah satu suapan berhasil ditelannya. Wanita itu segera menyendok nasi goreng di piring Saka dan membawa sendoknya ke depan mulut laki-laki itu.

"Makan," perintahnya. Saka menggeleng masih dengan wajah cemberut penuh kesal.

Siapa yang tidak kesal jika pagi siang malam hanya diberi makan sepiring nasi goreng?! Clarinna ini sepertinya sengaja ingin membuat kolesterolnya naik.

"Makan Saka!" Kali ini suara wanita itu sedikit meninggi. Niatnya, Saka ingin tetap kukuh dengan pendiriannya menolak makanan di depannya. Hanya saja, wajah Clarinna sudah sangat tidak enak dipandang hingga membuatnya takut dan berakhir melahap makanan di depannya juga.

"Aku bosen makan nasi goreng, Na," ucapnya disela-sela kunyahan.

"Kamu sendiri yang bilang nasi goreng buatanku enak." Clarinna kembali melanjutkan menyantap makanannya.

"Enak bukan berarti aku mau makan itu setiap hari."

"Aku belum sempat belajar resep baru lagi. Udah nikmati aja. Kalau nggak mau, kamu masak sendiri."

Saka semakin cemberut. Sebelum menikah Clarinna sudah memberitahunya jika dia tidak bisa memasak. Namun karena Saka juga tidak bisa memasak, akhirnya mereka sepakat untuk belajar masak bersama. Namun kesepakatan itu melenceng sebab Saka sibuk di rumah sakit hingga hanya Clarinna yang belajar masak dengan Clarissa yang memang sangat jago menguasai dapur.

Seminggu yang lalu, Clarinna berhasil membuat menu baru. Nasi goreng rumput laut miliknya dipuji Saka sebagai makanan terenak yang pernah Clarinna masak. Saka tentu saja sepenuh hati memujinya. Hanya saja tidak tahu kalau pujian tulus darinya menjadi boomerang sendiri untuknya. Clarinna justru memasak nasi goreng rumput laut hampir setiap hari. Sungguh keterlaluan.

"Makan yang bagus Saka. Jangan cemberut di depan makanan. Banyak orang yang nggak bisa makan di luar sana." Petuah Clarinna. Bukannya tersenyum, Saka justru semakin cemberut. Lama-lama Clarinna ini benar-benar seperti nenek sihir yang selalu menyiksanya.

Memilih untuk fokus dengan makanan di depannya, Saka berjanji dalam hati bahwa ini adalah nasi goreng terakhir yang pernah dimakannya. Cukup sudah hampir seminggu ini Saka selalu disuguhi nasi goreng. Bahkan untuk makan siangnya pun, Clarinna terlalu rajin hingga membuat bekal nasi goreng untuk Saka bawa ke rumah sakit.

De-Sana Ka-NasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang