Malam ini Shearen serta keluarganya sedang menikmati makan malamnya. Shearen memilih pulang cepat dari rumah sakit begitu mendengar kakak laki-lakinya akan pulang kerumah orangtuanya, dan pastinya yang paling membuatnya bahagia adalah ada Reina Shakira Lizatama keponakan cantiknya putri dari Reno Aditya Lizatama & Riana Sadewo.
Nama panjang Reina dan Shearen memang sama, karena Shearen sendirilah yang mengatakan agar namanya sama dengan keponakan kesayangannya itu. Reno dan Riana pun sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.
"Nana sini sama aunty!" Suruh Shearen pada Reina yang kini duduk dipangkuan Riana mamanya.
Reina yang dipanggil aunty-nya itu langsung turun dari pangkuan mamanya dan beralih kepangkuan Shearen. Shearen yang memang melihat Riana kesulitan untuk memakan makannya langsung mengambil alih makanan milik Reina, dan langsung menyuapinya dengan telaten.
Keluarganya yang melihat itu tersenyum lembut sampai ayah Shearen mengangkat suara yang mampu menghentikan kegiatan Shearen.
"Kau sudah cocok jadi ibu Sheaa..." Shearen langsung menatap ayahnya sengit.
"Daddy jangan bicara yang aneh-aneh!" Ucap Shearen
"Daddymu benar sayang...umurmu sudah cukup matang untuk menikah, mommy sama daddy juga pengen cucu darimu." Timpal Tere ibu Shearen
"Kalian sudah punya cucu mom..." ucap Shearen
"Mommy 'kan mau punya cucu banyak, jadi kau cepat menikah supaya mommy gendong cucu lagi!" Sungguh Shearen jadi tidak berselera makan.
Reno yang paham dengan mood adiknya yang berubah segera mengangkat suara.
"Sudahlah dad kalau Shearen bilang dia tidak mau menikah jangan memaksanya, biarkan dia menentukan pilihannya sendiri kapan dia akan menikah, biar dia yang menenentukan kita cukup mendukng keputusannya saja." Sheran langsung tersenyum pada kakaknya yang sangat mengerti dirinya.
Andra menghela nafas kemudian menatap putrinya lembut, "Kalau begitu, daddy memberimu waktu satu minggu untuk mengenalkan seseorang yang akan menjadi pasanganmu nanti, jika sampai satu minggu tidak ada terima tawaran daddy untuk menikah dengan anak sahabat daddy!" Baru saja Shearen ingin membantah suara Andra langsung menghentikannya.
"Tidak ada bantahan!"
"Antii" panggil Reina dengan suara cadelnya
"Iya sayang kenapa?" Tanya Shearen lembut
"Nana ngantuk!" Keluhnya
"Yasudah nana tidur saja, nanti aunty bangunkan" suruh Shearen dan langsung dituruti oleh Reina
Sudah hampir satu jam Reina ada digendongan Shearen, dan kini Shearen sudah duduk disofa ruang keluarga sambil memainkan ponselnya.
"Berikan Reina padaku, sepertinya kau sangat kelelahan" Shearen mendongak dan mendapati Riana kakak iparnya berdiri dihadapannya dengan senyum.
"Tidak kak, aku justru senang bisa bersama Reina saat ini." Ucap Sheran tersenyum
"Yasudah aku kekamar dulu, mataku sudah lelah lagi. Reina biar tidur denganmu saja malam ini, tapi jangan lupa pakaikan dia popok kalau tidak kasurmu bisa bau besok pagi." Shearen hanya mengangguk menjawab ucapan Riana sampai kemudian dia memakaikan popok pada Reina dan segera membawa Reina pergi kekamarnya untuk tidur.
•••
Pagi ini Shearen berangkat ke rumah sakit dengan cepat, karena kemarin malam Rani asistennya menghubunginya untuk memberitahu bahwa pagi ini dia akan ada jadwal operasi dan juga Rani mengatakan bahwa salahsatu pasiennya sudah sadar dari komanya sehingga dia harus segera memeriksa keadaannya.
Operasi selesai pada pukul setengah sepuluh, Sheran segera keruangannya untuk melepas perlengkapan operasi tadi dan kembali memakai jas dokternya.
Setelah siap dengan penampilannya Shearen segera keluar menuju ruangan gadis yang memjadi pasiennya kemarin.
"Selamat pagii!!" Sapa Shearen ramah
Begitu Shearen masuk keruangan itu, ternyata gadis itu tidak sendiri dia bersama keua orangtuanya.
"Pagi dokter" ucap Kedua orangtua gadis itu lembut
Shearen segera mendekat kebrankar gadis itu kemudian mulai memeriksa keadaanya. "Bagaimana keadaanmu saat ini?" Tanya Sheran sambil memeriksa beberapa luka pada gadis itu
Gadis itu menjawab dengan anggukan saja, karena pasti keadaannya sangat lemah.
"Jangan terlalu banyak bergerak dulu, luka ditubuhmu belum benar-benar pulih!" Ucap Shearen karena melihat gadis itu ingin duduk.
"Kau sudah minum obatmu?" Gadis itu menggeleng
"Dia tidak mau minum obatnya padahal saya sudah memaksanya tadi!" Dari nada bicaranya terlihat sekali jika ibu gadis itu kesal
"Tidak masalah bu, dia masih lemah obatnya diberi nanti sore saja kalau dia sudah tidak lemah lagi."
Wanita itu mengangguk lalu sambil tersenyum pada Shearen.
"Oh iya! Kalau boleh tau siapa namamu? Kemarin aku tidak sempat bertanya" Tanya wanita itu pada Shearen
"Nama saya Shearen bu, tapi jika dirumah sakit orang akan memanggilku dengan nama Liza." Jawab Shearen
"Nama kamu cantik persis seperti orangnya" Shearen menanggapinya dengan senyuman.
"Sudah berapa lama menjadi dokter?" Tanya pria yg menjadi suami dari wanita itu
"Sekitar 3 tahun pak, dan tahun ini akan memasuki tahun keempat." Jawab Shearen
"Hmm kalau begitu saya permisi duku ya pak bu? Saya ada pasien lain yang harus diperiksa, dan kamu jangan lupa minum obat biar cepat pulih!" Ujar Shearen pada gadis yang ada dibrankar.
"Terimakasih sekali lagi ya nak,"
"Saya sudah bilang bukan bu, Ini sudah jadi tugas saya sebagai dokter, saya permisi" ucap shearen tersenyum kemudian pergi.
Sepeninggal Shearen, kedua orangtua itu menatap kepergiannya dengan senyum.
"Cantik, baik, lembut, pintar, sopan, dan juga berpendidikan. Tipe menantu idaman yang sempurna bukan?" Ucap wanita itu pada suaminya
"Ya begitulah, semoga saja menantu kita nanti seperti dia." Ucap suaminya.
♡♡♡
TBC
Masih pemanasan😁
Jangan lupa VOMENT yaa
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO & Doctor (On Going)
FanfictionAnselo, seorang CEO yang tegas, dingin, pemarah, dan juga pria yang memiliki tatapan yg tajam dan pastinya tampan. Pertemuan pertamanya dengan seorang dokter cantik, baik, ramah, berhati lembut dan pastinya sopan membuat jantungnya berdebar dan pas...