Prolog

296 21 5
                                    

"Hai sayang, tumben banget ngajak jalan siang-siang. Kenapa?" tanya Devano yang berniat mencium puncak kepala kekasihnya, namun dengan cepat kekasihnya menjauh.

"Bisa jalan sekarang?" tanya perempuan yang kini sudah terduduk sempurna di sebelah Devano.

"Bisa. Kamu kenapa sih? Kok aneh gitu?" tanya Devano yang tak digubris oleh kekasihnya tersebut.

"Mau kemana?" tanya Devano kembali.

"Makam." jawab kekasihnya yang kini tengah menatap fokus ke arah luar jendela.

Devano yang merasa aneh dengan tingkah kekasihnya tersebut, menepikan mobilnya dan memberhentikannya. Namun, sepertinya pikiran sang kekasih tengah melayang bebas, sampai-sampai ia tak sadar jika mobil Devano tak lagi melaju.

"Nau... Kamu kenapa sih?" tanya Devano yang menoleh ke arah kekasihnya yang disapa 'Nau' tersebut.

"Nau.... Naura!" Devano memegang lengan kanan Naura, membuat Naura tersontak kaget.

"Kok berhenti?" tanya Naura bingung.

"Kamu kenapa? Mikirin apa sih?" tanya Devano heran, berusaha merengkuh Naura namun sayangnya Naura menolak.

"Ngga papa. Udah jalan lagi," pinta Naura.

"Ngga. Aku ngga akan jalan kalau kamu belum jawab. Kamu kenapa? Kok beda banget, kaya menghindar dari aku. Kenapa?" tanya Devano bertubi-tubi, merasakan ada keanehan dalam diri Naura saat ini.

"Aku cape," lirih Naura yang langsung membalikan wajahnya ke arah jendela, menyembunyikan air mata yang mengalir begitu saja.

"Yaudah, kita pulang aja ya? Ke makam nya nanti lagi." Devano terlihat begitu khawatir, ia takut Naura jatuh sakit.

"Bukan itu!" tegas Naura tanpa menoleh ke arah Devano.

"Terus? Kamu kenapa sih?" Devano memegang tangan Naura, namun lagi-lagi Naura menepisnya.

"Udah, jalan aja." pinta Naura.

"Tapi, kamu ----"

"No, aku bilang jalan ya jalan!" tegas Naura yang sedikit menaikan nadanya.

Devano tak ingin memperkeruh suasana, ia memilih untuk kembali melajukan mobilnya menuju tempat yang Naura pinta.

Devano Danendra, seorang pria bertubuh tinggi yang selalu menjadi idaman kaum hawa. Devano kini tengah disibukan oleh jadwal dan persiapan acara pertunangan yang akan di gelar satu bulan mendatang. Keputusan nya telah bulat untuk menuju jenjang yang lebih serius, bersama kekasih yang merupakan sahabat darinya sejak kecil. Siapa lagi kalau bukan Adyla Rafa Naura Ayu, atau yang akrab disapa Naura.

Mereka telah menjalin asmara sejak 2 tahun terakhir, hal itu lantaran permintaan dari orangtua kedua belah pihak. Keputusan Devano telah bulan untuk mempersunting sang kekasih, ia yakin jika ini adalah jalan yang terbaik untuk mereka.

Walau Naura masih menempuh pendidikan di bangku perkuliahan, hal itu tak menjadi penghalang untuk Devano melangkah ke jenjang yang lebih serius. Devano telah memutuskan jika ia akan melakukan pertunangan terlebih dahulu, hingga saat Naura telah lulus barulah ia menikahi gadis cantik tersebut.

Devano yang dua tahun lebih tua, tengah bekerja dan mengurus perusahaan sang ayah. Sedangkan Naura, ia tengah disibukan oleh tugas skripsi, dan saat ini tengah menunggu hasil sidang.

🖤🖤🖤

"Beli bunga dulu bentar," ucap Naura seolah mengintruksi Devano untuk memberhentikan mobilnya di tempat penjual bunga.

THE MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang