Setelah pertanyaan konyol dari Samatoki, suasana yang mengelilingi dua remaja itu menjadi canggung, sebenarnya hanya Ichiro yang merasa seperti itu karena yang lebih tua sejak tadi hanya mengikuti dari belakang sambil bersenandung ringan.
Hingga saat perjalanan pulang, ketika kereta akan berhenti di stasiun tempat Ichiro biasa turun, barulah Samatoki membuka suara karena merasa bosan jika harus diam-diaman seperti itu.
"Lo tersinggung ya?"
Ichiro yang tidak siap dengan pertanyaan mendadak dari Samatoki pun hanya ber 'ha?' dengan ekspresi linglungnya.
"Soal pertanyaan gua tadi, lo tersinggung?" Ulang pemuda bersurai putih itu lebih jelas.
"E-engga kok, kenapa kakak bisa mikir kayak gitu?" Tanyanya balik.
"Ya soalnya abis gua nanya kayak gitu lo langsung diem. Padahal tadi cerewet banget."
Bukannya menjawab pertanyaannya, Ichiro kembali bertanya.
"Aku emang banyak omong ya, kak?"
Samatoki menatap heran pada adik kelasnya. Kenapa nada bicaranya sedih gitu sih?
"Mending gitu lah daripada lo diem mulu, gua berasa jadi asisten lo tadi."
"Maaf."
Samatoki menepuk jidatnya pelan, merasa serba salah jika berbicara pada Ichiro.
"Oh iya, abis ini lo turun kan?" Samatoki mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Iya, kak. Kakak gak apa kan pulang sendiri?"
"Lo kira gua bocah SD yang gak bisa pulang sendiri. Nih!"
Samatoki memberikan gantungan kunci acrylic pada Ichiro yang menerimanya dengan tatapan bertanya.
"Hadiah dari gua, sekalian buat tanda permintaan maaf. Mukanya lucu, mirip sama lo."
Ichiro tersenyum lebar pada seniornya, dengan semburat merah muda menghiasi pipi, Ichiro mengucapkan kata 'terimakasih' lalu mengeluarkan gantungan kunci bergambar karakter lain yang dibelinya tadi lalu memberikannya pada Samatoki.
"Buat kakak, sebagai ucapan terimakasih udah nemenin aku ke animate. Omong-omong, itu karakter favorit aku."
Samatoki menatap lama benda pemberian Ichiro, alisnya sedikit berkerut saat melihat wajah marah dari karakter yang katanya favorit adik kelasnya itu.
"Mukanya mirip sama gua, tapi dia keliatan nyebelin. Kok lo bisa suka sama karakter modelan kayak dia, mukanya jutek gini, mending suka sama gua. Lebih ganteng."
Mendengar itu, entah kenapa Ichiro ingin segara turun dari kereta dan meninggalkan Samatoki sendirian disana. Wajahnya semakin memerah menahan malu karena kalimat Samatoki yang seperti menodongnya dengan kenyataan bahwa dia memang menyukai yang lebih tua.
Remaja pemilik mata heterokrom itu tertawa canggung yang terdengar sangat hambar, tangannya mengambil kembali benda yang ada di tangan Samatoki.
"Ka-kalo gitu aku kasih yang lain deh, kakak pilih aja mau yang mana."
Samatoki melongo dibuatnya, ruby itu menatap kantong berisi perintilan anime yang dibeli oleh Ichiro sebelum tangannya mengambil paksa gantungan kunci yang dirampas oleh adik kelasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/222483475-288-k121530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH [SamaIchi]
FanfictionIchiro dan Nemu adalah teman baik, hanya saja teman-temanya yang lain selalu berasumsi bahwa keduanya memiliki satu hubungan khusus, hingga akhirnya Ichiro mulai jujur dengan perasaannya. . "Enggak, bagus malah. Ya, seenggaknya gua bakalan lebih yak...