Jaemin berjalan menuju belakang sekolah setelah mendapat pesan dari Jeno. Seperti tadi yang Jeno beritahu bahwa guru-guru sedang mengadakan rapat. Mungkin membahas tentang turnamen basket antar sekolah yang akan diselenggarakan di SMA Pelita.
Jaemin mengernyit tidak suka saat matanya menangkap sosok Jeno yang terlihat akan menyalakan korek untuk membakar sesuatu yang Jaemin benci.
Buru-buru Jaemin berjalan kearah Jeno dan mengambil rokok yang sudah berada dibibir Jeno lalu mematahkannya menjadi dua bagian.
Jaemin menatap Jeno galak, Jeno menaikkan satu alisnya.
Jaemin berdecak, "Jangan ngerokok!"
"Ngantuk," jawab Jeno
"Ngantuk itu tidur bukan ngerokok. Ini masih di area sekolah, ya!" Jaemin menatap Jeno kesal.
Bagaimana jika ada guru yang memergoki Jeno sedang merokok. Jeno bisa aja langsung diseret ke ruang Konseling. Jaemin tidak habis pikir dengan Jeno.
Jaemin menatap Jeno garang, "Jangan ngerokok gue nggak suka."
"Aku bukan gue," kata Jeno membenarkan.
Jaemin mengibaskan tangan nya malas dia sedang tidak membahas tentang panggilan mereka melainkan membahas Jeno yang merokok apalagi masih di lingkungan sekolah.
Jaemin menengadahkan tangan nya di depan Jeno membuat Jeno mengernyit bingung tidak tahu apa maksud Jaemin.
"Rokoknya, mana lagi?"
Jeno menggeleng, "Enggak ada cuma itu."
"Jangan bohong, itu di kantung celana apaan?"
Jeno meringis saat tahu Jaemin tidak bisa dibohongi. Jeno mengeluarkan satu bungkus rokok dari kantung celananya dan memberikan pada Jaemin dengan ragu. Jaemin langsung merebut bungkus rokok yang ternyata di dalamnya masih ada banyak sekali.
"Jangan di—"
Terlambat.
Jaemin sudah mengeluarkan semua rokok yang tersisa dan mematahkan semuanya menjadi dua bagian.
Jeno melongo menatap rokok-rokoknya yang sudah terbelah menjadi dua bagian itu.
Jaemin mengeluarkan permen dari saku jaketnya dan langsung memberikannya kepada Jeno.
"Besok-besok kalo ngantuk atau apapun itu makan permen aja jangan ngerokok."
Jaemin menatap Jeno yang masih diam, "Kalo males beli permen biar aku yang beliin," lanjut Jaemin.
"Udah?" Tanya Jeno membuat Jaemin bingung.
Jeno mengacak rambut Jaemin gemas. "Lucu kalo lagi khawatir gini."
Jaemin salah tingkah, baru menyadari kalau tadi dia bersikap tidak seperti biasanya.
Jeno semakin dibuat gemas dengan sikap Jaemin saat ini. Dia tidak tahu kalau Jaemin bisa bersikap menggemaskan seperti sekarang ini.
Jeno tersenyum saat mengetahui bahwa Jaemin perlahan-lahan mulai menganggapnya. Walaupun pemuda manis di hadapannya ini berusaha mati-matian untuk menutupinya.
Jaemin Uke badasss wkwkwk~
Komen yang banyak dong
Injek juga tombol ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [NOMINMARK]✓
Fanfiction⁞➴ 「FINISH」 ❝Tentang Jeno yang otoriter, setiap keinginannya tidak pernah terbantahkan. Hingga Jaemin yang sudah memiliki kekasih pun harus menerima nasibnya saat lelaki itu menyatakan cinta ...