Saat tim basket mereka memasuki lapangan, teriakan heboh semakin terdengar kencang.
Para murid sibuk meneriaki nama Jisung Park, termasuk Jaemin juga. Apalagi saat pertandingan di mulai dan Park Jisung mencetak poin.
Jeno beberapa kali mendengus, dia menarik-narik bagian kemeja Jaemin atau tangan Jaemin, membuat Jaemin beberapa kali kesal.
Saat Jaemin menoleh, Jeno hanya menunjukkan tampang seolah bilang 'aku nggak suka.' Tapi Jaemin tidak peduli.
Jeno narik kemeja seragam Jaemin lagi, membuat Jaemin langsung menoleh kebelakang dan mendelik. "Apa sih?"
"Berisik."
Jaemin mencibir dan Jeno mendengus kesal. Jaemin kembali tidak memperdulikan. Dia sibuk meneriaki nama Jisung Park di lapangan bersama dengan teman-teman nya yang lain.
Jangan lupakan Jeno yang memasang wajah badmood nya itu. Dia dengan kesal melangkah pergi keluar dari tribun penonton. Menabrak murid lainnya yang menurut dia menghalangi jalannya.
Jaemin merasakan tepukan pada pundaknya, Han memberikan isyarat pada nya dan Jaemin mengikuti arah pandangan Han.
Jaemin menghela nafas kemudian beranjak dari duduknya untuk menghampiri Jeno. Setidaknya dia cukup peka sama apa yang terjadi dengan Jeno. Pemuda itu kesal.
Kayak anak kecil.
Jaemin mengikuti Jeno dari belakang, dia tidak mungkin menghampiri Jeno di koridor sekolah.
Dia memilih mengikuti Jeno yang Jaemin tahu pasti Jeno akan pergi ketempat biasanya.
Tapi di pertengahan koridor Jaemin menangkap sosok Mark yang berjalan berlawanan arah dengan nya.
Jaemin menahan nafas, entah kenapa dia bisa merasakan di depan sana Mark dan Jeno saling melemparkan tatapan tajam.
Cukup sebentar tatap-tatapan itu berlangsung karena Mark lebih dulu memutusnya dengan lambaian dan senyuman yang dia tunjukkan untuk Jaemin.
Dengan langkah cepat dia menghampiri Jaemin, menggenggam tangan Jaemin dengan senyuman yang terbit dari bibirnya.
"Kangen," kata Mark membuat Jaemin terkekeh.
"Udah makan?" Tanya Mark yang dijawab gelengan oleh Jaemin.
"Makan, yuk?" Ajak Mark.
Jaemin mengangguk dan mereka berjalan bergandengan tangan menuju kantin sekolah.
∆∆∆
Jaemin dan Mark duduk berhadapan di meja kantin, Jaemin sibuk menyantap nasi goreng di hadapannya."Kamu nggak makan?" Tanyanya pada Mark.
"Nggak. Bentar lagi mau tanding. Nggak lucu kalo kekenyangan." Mark terkekeh membuat Jaemin ikut terkekeh.
"Aku serius kangen sama kamu," kata Mark lagi.
"Kayak nggak ketemu bertahun-tahun aja," jawab Jaemin dengan kekehan.
"Aku sibuk basket, sedangkan kamu seperti menjauh gitu dari aku," ujar Mark.
"Menjauh gimana? Aku ngerasa biasa aja."
"Kamu sibuk apa, sih? Sampek kadang lupa buat sekedar ngabarin aku."
"Bukannya yang sibuk itu kamu, ya? Dan untuk ngabarin, nggak setiap saat juga kan aku ngabarin kamu?" kata Jaemin.
Mark menghela nafas, "Kamu berubah," katanya.
"Aku nggak ngerti maksud kamu."
Mark terkekeh, membuat Jaemin mengernyit.
"Apa karena berandal itu?"
Jaemin semakin tidak paham maksud dari Mark.
"Kamu tau siapa yang aku maksud," lanjutnya lagi.
"Aku nggak ngerti maksud kamu apa."
"Kalau aku bilang. Aku akhir-akhir ini sering ngeliat kamu sama berandalan itu, gimana?"
"Yang kamu sebut berandal itu juga punya nama," ujar Jaemin.
"See, kamu tau siapa yang aku maksud." Mark menatap Jaemin yang seperti tertangkap basah sama apa yang barusan dia ucapkan.
Jaemin bungkam, lebih tepatnya Mark yang membuat Jaemin tidak bisa mengeluarkan sepatah kata'pun.
"Kalau kamu pikir selama ini aku nggak tau, kamu salah." Mark menatap Jaemin dengan sorot tajamnya.
"Menjauh dari Jeno. Aku nggak akan diam gitu aja saat apa yang udah jadi milik aku di ambil orang lain," lanjut Mark lagi dengan nada serius seperti dia memperingatkan Jaemin bahwa ucapan nya barusan tidak main-main.
Hal itu sukses membuat tubuh Jaemin menegang dengan muka yang memucat.
Baca ini bisa sampai satu menit kan?
Pencet tombol vote nggak sampai satu detik kok, :)
Markue itu orangnya sabar, dan marahnya orang sabar itu biasanya jauh lebih menyeramkan loh, Na.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [NOMINMARK]✓
Fiksi Penggemar⁞➴ 「FINISH」 ❝Tentang Jeno yang otoriter, setiap keinginannya tidak pernah terbantahkan. Hingga Jaemin yang sudah memiliki kekasih pun harus menerima nasibnya saat lelaki itu menyatakan cinta ...