Jaemin sedang menunggu Mark yang akan menjemputnya di depan sekolah. Sudah dua puluh menit Jaemin menunggu tapi Mark belum juga datang.
Suara berisik dari arah parkiran membuat Jaemin mengarahkan tatapannya ke sana. Jaemin melihat Jeno serta teman-temannya, Hyunjin, Han, Seungmin dan Jisung . Jeno sedang duduk di atas motornya, sesekali tatapannya mengarah pada Jaemin.
Hyunjin dan Han yang merupakan teman satu kelas Jaemin melambaikan tangannya kearah Jaemin dengan cengiran lebar.
Jeno turun dari motornya berjalan perlahan menuju tempat Jaemin berdiri saat ini.
Jaemin yang melihat itu langsung bergumam dengan suara pelan agar Jeno tidak menghampirinya. Karena, masih ada beberapa murid yang berada di depan sekolah entah itu sedang jajan atau menunggu jemputan.
Jeno sudah berada di samping Jaemin, sedikit memberi jarak. agar tidak membuat murid lainnya curiga.
"Sepuluh menit. Dia gak dateng, gue yang nganter pulang," kata Jeno membuat Jaemin hanya mencebikkan bibirnya.
Teman-teman Jeno ikut menghampiri Jaemin yang berdiri di depan gerbang sekolah.
"Nungguin ayang Mark, ya?" Tanya Hyunjin dengan kekehan menyebalkan. Jaemin tidak menanggapi candaan Hyunjin.
"Kenapa nggak minta anterin ayang Jeno aja?" Sekarang giliran Han ikut-ikutan.
"Ya nggak mau lah, Nana kan sayangnya sama ayang Mark bukan sama Jeno," kata Hyunjin. Membuat Jisung dan Seungmin yang sedari tadi diam ikut tertawa.
"Bacot!" Kata Jeno ketus
"Woy, nanti Jeno badmood lu berdua kelar," kata Jisiung berusaha menghentikan Hyunjin dan Han yang bersiap untuk meledek Jeno kembali.
"Udah sepulu menit lebih. Gue yang nganter pulang," kata Jeno
"Nggak, gue pulang sama Mark."
"Lo gak denger tadi gue bilang apa? Gue bilang kalo dalam sepuluh menit dia nggak dateng gue yang nganter pulang."
Jeno berjalan maju, saat tangannya ingin menarik Jaemin dan membawanya menuju parkiran motor, Jeno harus berhenti saat melihat Mark yang baru saja sampai.
Saat itu juga Jeno dan Mark terlibat adu tatap, Jaemin yang melihat itupun menjadi panik tidak karuan. Bahkan Han, Hyunjin, jisung dan seungmin tidak berani untuk membuka suara.
Jeno bahkan tidak mengalihkan tatapannya sama sekali saat Mark sudah lebih dulu memutus kontak diantara mereka.
Jaemin yang awalnya berdiam diri, berjalan kearah Mark yang sudah menatapnya.
"Aku lama, ya? Maaf tadi harus ngurus tim basket buat lomba," kata Mark, tangannya bergerak mengelus puncak kepala Jaemin.
Jaemin tersentak kaget, panik saat tangan Mark menyentuh puncak kepalanya. Karena Jaemin tahu, saat ini Jeno masih melihat kearahnya dengan tatapan tajam. Dan dia tidak tahu kenapa dia harus sepanik ini.
Jaemin berdehem, "ayok pulang," ajak Jaemin yang langsung diangguki Mark.
Mark mulai menjalankan motornya saat Jaemin sudah duduk di belakang.
Jaemin menahan napasnya dan menghembuskannya saat mereka sudah berada cukup jauh dari sekolah.
Bahkan sedari tadi Jaemin tidak berani untuk melihat ke arah Jeno yang masih terpaku menatap kepergian nya dengan Mark.
"Kamu nggak di apa-apain 'kan sama mereka?" Tanya Mark.
"Sayang—?" Mark memanggil Jaemin karena tidak mendapat jawaban.
"Hah?"
"Kamu gak di apa-apain 'kan sama Jeno dan teman-teman nya tadi?" Tanya Mark lagi kali ini menyebut nama Jeno.
"K-kamu kenal Jeno?" Jaemin justru bertanya balik pada Mark. Jaemin bahkan tidak tahu kalau Mark mengenal Jeno.
"Siapa yang nggak kenal dia, berandalan yang hobi ribut," kata Mark. "Tapi, bener 'kan kamu nggak diapa-apain dia?" Lanjut Mark lagi.
"N-nggak," ucap Jaemin pelan.
Entah kenapa pikirannya tertuju pada Jeno.
TIM MOTOR SAMA TIM MOBIL HARAP MENEPI TERLEBIH DAHULU, TIM SESAMA GITAR BISA APAAAAAAAPs. Han itu Han Jisung Stray kids kalau Jisung itu Park Jisung NCT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [NOMINMARK]✓
Fanfic⁞➴ 「FINISH」 ❝Tentang Jeno yang otoriter, setiap keinginannya tidak pernah terbantahkan. Hingga Jaemin yang sudah memiliki kekasih pun harus menerima nasibnya saat lelaki itu menyatakan cinta ...