"SAYANG, BAGUN UDAH JAM 6. NANTI TELAT SEKOLAHNYA." Teriak sang Ibu dari bawah.
Cewe yang baru bangun dengan muka bantalnya lantas segera pergi ke kamar mandi untuk segera pergi ke sekolah barunya.
10 menit saja ia sudah selesai mandi dan bergegas memakai seluruh atribut sekolahnya. Sekolah yang sekarang ia tempati, adalah sekolah elit. Atau khusus para kalangan yang mampu atau kaya. Ada yang memakai beasiswa untuk bersekolah disana dengan prestasinya, tapi kepintaran mereka dijadikan kesempatan emas oleh orang yang mempunyai kekuasaan.
"Sayang, kamu dianter papah ya?" Tanya sang mama.
"Nggak mah, aku mau pake bubu aja." Tukasnya. Bubu yang dimaksud adalah motor ninja merahnya yang kemana mana ia bawa.
"Yauda kamu hati hati ya, kalau ada apa apa disana. Kabarin mama atau papah ya." Nasihatnya. Zivana hanya mengangguk.
Ya, dia adalah Zivana Stivara Prytizinta. Anak dari Santi meilani prytizinta dan Rudianto. Seorang pengusaha besar, dan bahkan terkenal dengan usahanya menjual make-up dan juga perhiasan yang sudah membuka cabang diseluruh kota. Bahkan di beberapa negara.
"Yauda mah, aku berangkat dulu. Assalamualaikum." Pamitnya.
Sang mama tersenyum dan melambaikan tangannya pada Zivana. Panggil saja dia Nana.
Zivana sudah berada di sekolah barunya. Banyak pasang mata yang menatapnya, Zivana hanya diam saja. Karena sudah biasa baginya.
Zivana masuk ke dalam sekolah, dan menanyakan dimana letak ruang kepala sekolah. Zivana tersenyum puas saat pintu ruangan kepala sekolah sudah ada di depannya. Ia masuk dan menanyakan dimana kelasnya.
"Permisi pak, saya murid bari disini. Pindahan dari SMA 23." Ucapnya sopan.
"Ah iya, putrinya pak Rudianto? Zivana ya? Hm kamu di kelas 11 IPS 3. Di dekat lorong loker. Dan loker kamu ada di no 14. Semua seragam, paket, dan atribut sekolah lainnya sudah ada disana." Jelas kepala sekolahnya.
Zivana mengangguk, lalu menyalami kepala sekolah. Dan berlalu.
Ia mencari kelasnya, tapi sebelum itu ia pergi ke ruang guru."Assalamualaikum bu." Salamnya.
"Waalaikumsallam, kenapa?" Tanya guru yang memakai kacamata dan perawakan yang tinggi.
"Saya murid baru pak, dari SMA 23. Zivana." Ucapnya sopan.
Sang guru tersenyum dan mengangguk.
Kebetulan ia tau bahwa Zivana akan masuk ke kelasnya."Zivana, ayo ikut saya. Saya juga mau mengajar dikelas kamu." Ajaknya.
Zivana tersenyum dan mengangguk, ia mengikuti guru tadi dengan dada yang bergemuruh. Karena saat melewati kelas, ia diperhatikan oleh murid lainnya.
"Selamat pagi anak anak." Sapa guru.
"Selamat pagi pak." Jawab murid kelas.
"Sebelum saya memulai pelajaran, ada murid baru yang akan datang ke kelas ini. Silahkan masuk nak." Titahnya
"Wahh siapa yang masuk sini ya?"
"Liat aja, gue mau incer kalau cantik."
"Ah gila, ntar gebetan gue di embat lagi."
"Semoga aja cowok ganteng."
Dan beberapa tanggapan lagi.
Zivana masuk dengan menenteng jaket kulit hitamnya dengan rambut yang tergerai begitu saja.
"Hai, nama gue Zivana Stivara Prytizinta. Panggil aja gue nana." Ucapnya ramah dengan lesung pipi.
"Anjir ya allah, nikmat tuhan apa yang kau dustakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANIO
Teen FictionDILARANG KERAS MEN COPY PASTE, DAN MENJIPLAK HASIL KARYA AKU. INI HASIL PEMIKIRAN AKU SENDIRI. [Belum Revisi] Kalau ada salah kata atau typo mohon maaf. Karena belum revisi:) Seorang cewek anak dari pengusaha besar, dan sudah pasti hidupnya penuh d...