Gak semua masalah bisa diselesaikan dengan campur tangan orang lain!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Papa gak mau tau pokoknya kamu harus berhasil!
Sejun menatap malas layar ponselnya lalu memasukkannya ke dalam saku celana.
"Kenapa?"
Sejun menoleh menatap Byungchan yang saat ini juga menatapnya penuh tanya.
"Gakpapa kok.." Balas Sejun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Kini keduanya sedang duduk dipinggir sawah sambil menunggu matahari terbenam. Suara gemercik air dari sungai didekat mereka juga angin yang berhembus pelan semakin menambah nyamannya suasana diantara mereka.
Sejak kejadian kemarin, entah hanya perasaan Byungchan saja atau memang perlakuan Sejun yang mendadak berubah menjadi lebih lembut. Tutur kata juga tatapannya pun berbeda jika sedang bersama dengan Byungchan.
"Kamu kenapa gak kerja aja di kota?" Tanya Sejun yang membuat Byungchan sontak menatap langit jingga diatas sana.
"Nanti kalo aku kerja jauh, gak ada yang jaga Bapak, Ibuk sama Subin." Jawab Byungchan, "Sebelumnya aku udah ngirim beberapa lamaran ke perusahaan, tapi ya belum ada hasilnya." Sambungnya diakhiri kekehan.
Sejun mengangguk dan kembali menoleh menatap luasnya hamparan sawah yang ada didepannya.
"Apa sih enaknya tinggal di desa?"
Byungchan yang mendengar pertanyaan itu sontak tersenyum tipis. "Gini nih kalo orang kota gak pernah ngerasain indahnya kehidupan di desa." Katanya yang membuat Sejun mendengus malas.
"Ya kan di kota serba ada Chan, gak mau gitu tinggal disana?"
"Tapi di kota gak ada kebahagiaan Jun," sahut Byungchan yang membuat Sejun terdiam seketika. "Karena kebahagiaan aku ada disini, di desa ini, dan di tempat ini." Tatapan Byungchan mendadak menyendu. Dadanya kembali terasa sesak kala mengingat kenangan-kenangan yang terjadi diantara ia dan Seungwoo dulu.
"Tau gak apa yang bikin Kakak bahagia sekarang?"
Byungchan yang sedang memetik jagung lantas memberhentikan aktivitasnya. Ia memutar tubuhnya untuk menatap Seungwoo yang juga melakukan hal yang sama dengannya.
Byungchan yang mendengar hal itu pun tak bisa menyembunyikan semburat merah dipipinya. Ia tersenyum malu dan memukul lengan Seungwoo dengan pelan, "Bisa aja Kak!"
Sementara Seungwoo sendiri memekik didalam hati menahan gemas dengan ekspresi Byungchan saat ini. Ia tersenyum dan mengarahkan tangan kanannya untuk mengusap pipi gembil Byungchan.
"Kamu selalu jadi alasan bahagianya Kakak.."
"Byungchan?"
Yang dipanggil menoleh, menatap Sejun bingung karena orang itu tengah menatapnya intens saat ini.
