prologue

513 48 58
                                    


☆゚.*・。゚

Hermione

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hermione

Hermione Granger mengharapkan malam yang damai ketika ia sampai ke Grimmauld Place No.12.

Tangannya yang dilapisi sarung tangan cokelat menenteng kantung ungu kecil yang sudah dimantrai Undetectable Extension Charm, kantung yang dengan ajaibnya masih utuh setelah menempuh Second Wizarding War bersama Harry dan Ron. Kali ini, untungnya, barang-barang yang mengisi kantung itu bukanlah survival kit untuk melawan si muka ular yang membuat hidupnya berantakan. Hermione tersenyum kecil, membayangkan reaksi semua orang setelah mereka menerima kado Natal yang ia siapkan sejak dua bulan yang lalu.  

Ia menghembuskan napas berat, kemudian memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah peninggalan keluarga Black dengan berani. Ia sudah menghadapi pangeran kegelapan, harusnya ia tidak perlu khawatir menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin harus dijawabnya malam ini. Lamunannya terhenti ketika ia mendengar suara langkah kaki kecil yang terburu-buru dari arah tangga suram yang ada di rumah itu. 

"Hermione dear?" Suara keibuan yang hangat datang bersama wujud fisik anggun dari Andromeda Tonks, diikuti dengan anak laki-laki bersurai biru yang muncul dengan cengiran lebar di belakangnya, Teddy Lupin. Anak laki-laki itu kemudian melirik neneknya, mengubah cengiran itu menjadi seringaian yang merupakan kopian karbon dari Professor Lupin. Andromeda melenguh, lagi-lagi menyerah akan perangai cucunya yang menggemaskan. "Baiklah, baiklah. Kau menang, kau boleh tidur satu jam lebih larut malam ini."

"Hi, Hermione!" Teddy yang jelas sedang bergembira berlari kearah Hermione, menyapanya dengan sebuah pelukan  erat sebelum mengecup kedua pipinya. Hermione bisa menghirup aroma matahari dari rambut biru Teddy, sebelum anak laki-laki itu berusaha melepas pelukannya dan kembali berlari ke atas, meninggalkannya berdua dengan Andromeda. "Bye, Hermione!"

"Kenapa kau hanya membiarkannya begadang satu jam lebih awal?" Hermione menerima sambutan hangat dari Andromeda yang kemudian melakukan gestur yang sama persis dengan cucu tunggalnya, sebuah pelukan dan dua kecupan. Teddy bisa tidur lebih larut malam ini, sekarang malam Natal, tidak ada yang bisa menghentikan anak-anak jika mereka ingin berbuat ulah dengan begadang bersama teman-teman sebaya mereka. 

"Ia bertaruh kalau kau akan datang sebelum jam makan siang, dan kubilang kau bisa saja datang setelah jam makan malam karena pekerjaanmu di kementrian begitu menyiksa." Andromeda berceloteh dan Hermione menatapnya dengan rasa penasaran. Pekerjaannya sebagai pegawai di Departemen Regulasi dan Kontrol Hewan Magis memang seringkali menyiksa, dan ia tidak pernah mengeluh kepada siapapun, kecuali Harry dan Ginny. Kesadaran menabraknya tak lama kemudian, tentu saja, Harry atau Ginny adalah oknum yang memberitahu kabarnya pada Andromeda. "Betapa aku merindukanmu, Hermione. Bagaimana kabarmu?"

Melihat dan membaca situasi, Hermione sadar kalau Andromeda menanyakan kabar spesifik mengenai dirinya, bukan tentang kesehatannya, atau pekerjaannya, atau kabarnya secara umum. Andromeda bertanya tentang keadaannya pasca bercerai dengan Ronald Weasley tiga bulan yang lalu, Hermione yakin ia bisa menjawab pertanyaan itu dengan baik setelah ia mencoba membenahi prioritas dan pola pikirnya, menyortir perasaannya pelan-pelan hingga rasa sakit yang menganga lebar itu terobati sempurna.  

rip my heart, love me slow | dramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang