11. Pendengar Setia

805 81 12
                                    

Sudah satu minggu berlalu semenjak pertemuan sinb dengan yerin. Serta halmoni yg kini dinyatakan koma oleh dokter. Selama satu minggu pula sinb selalu menyempatkan ke rumah sakit untuk memantau keadaaan halmoni ataupun berbincang dengan gadis pemilik eyesmile itu. Kini ia seperti memiliki pendengar setia.

Hanya kepada yerin. Setidaknya untuk sekarang, hanya yerinlah yang mendengar keluh kesahnya. Entah apa yg membuat ia bisa berbicara begitu banyak kepada yerin. Bukan berarti ia tak ingin berbagi kepada umji, eunha ataupun yuju. Namun, entahlah...ia masih enggan terlihat lemah di depan semua orang. Ia hanya ingin dikenal dengan sinb yg kuat, tidak lemah, dan tidak peduli. Hanya itu, cukup itu yg sinb inginkan. Akan lebih baik orang takut kepadanya daripada mengasihaninya. Ia benci dikasihani

Seperti kini....ditaman rumah sakit yg telah menjadi tempat wajib kedua orang tersebut berbincang di temani coklat panas yg berada di genggaman sinb serta senyuman eyesmile yg tak pernah pudar di wajah yerin.




" sinb ya...." yerin

" eoh?" Sinb

" bukankah....besok hari ulang tahun eonniemu?" Yerin bertanya dalam kehati hatian...karna ini sensitif terhadap sinb

" eoh..."lirih sinb

" kau....tidak ingin...memberinya kejutan?" Yerin

" meskipun aku memberinya hadiah nyawaku pun ia tidak akan perduli eonnie...." lirih sinb

" sinb ya...." lirih yerin

" ani...gwencana...aku tak apa....aku memang pantas mendapat ini semua....karna aku ia kehilangan seseorang yg ia sayangi...karna aku seseorang pergi eonnie...karna aku..." lirih sinb

" aniya...itu semua bukan salahmu...itu semua takdir sinb ya...kau tidak salah apapun...ingat itu" yerin

" sinb ya..." yerin

" kau...pergilah temui eonniemu...beri dia kejutan...aku yakin ia akan bahagia...percaya padaku..." yerin menatap sinb dalam

" akupun ingin....tapi itu semua sia sia eonnie...yang kudapat hanya rasa sakit disini" sinb menunjuk dadanya

" kalaupun kau merasa sakit...yg kau lakukan hanya kesini...dan aku akan mengobatinya untukmu" yerin lembut

" setidaknya ingat....dia pun dulu menyayangimu melebihi apapun...cukup hanya ingat itu selalu" yerin





"Eunbi ya...kau sudah makan?"

" eunbi ya....jangan lari lari...nanti kau terjatuh eoh!!"

" yakkk habiskan makananmu.."

" appo? Sudah eonnie bilang jangan berlari...sekarang kau jatuh bukan?"

" kajja...eonnie belikan es krim kesukaan eunbi eoh"

" eunbi...jangan berantem terus dengan eonniemu...kalian ini"

" eunbi ya....my little deongsaeng..."

" eunbi ya...saranghae...eonnie menyeyangimu"





Potongan potongan kata yg dulu diucapkan kakaknya terputar bagai kaset rusak di kuping sinb. Sinb rindu kata kata itu....kata kata lembut dan penuh kasih sayang yg dikatakan kakaknya kini tak pernah sekalipun terdengar lagi di telinga sinb.

" eonnie..." sinb memanggil

" hm..." yerin lembut

" aku...akan memberi kejutan kepada eonnieku..." sinb

" bagus sinb ya...itu keputusan yg tepat..." yerin tersenyum hangat

" tapi....maukah eonnie menemaniku belanja besok?" Sinb

" emm itu...." yerin

" jeball....aku tak tau apa yg akan aku beli..." sinb

" eoh..baiklah..." yerin

" gomawoyo eonnie..." sinb tersenyum










" yerin eonnie...." setelah sekian lama terdiam akhirnya sinb membuka suara

" eoh?" Yerin menoleh mendapati sinb yg tertunduk memainkan pinggiran cup coklat yg berada ditanganya

" kau....bisa ikut denganku. Jika kau mau, aku akan membantumu untuk bisa menyelesaikan permasalahanmu. Kau disini pasti karna suatu alasan bukan?" Sinb

" gomawo, tapi....aku tak bisa pergi denganmu. Aku harus bersama dengan halmoni...." yerin

" e-eoh, gerue...aku mengerti" sinb

" sinb ya....." yerin

" eoh?" Sinb memandang yerin yg kini sedang mendongak menatap bintang yg cukup banyak malam ini

" aku....dibunuh...." yerin














Deg






" mwo?" Sinb terkejut

" hm, aku...dibunuh...bahkan...aku hampir diperkosa." Yerin

" b-bagaimana b-isa?" Sinb

" kau tahu bukan...aku saat masih hidup...aku bekerja di toserba dekat tempat tinggalku?" Yerin bertanya

" e-eoh...aku tau...kau bercerita" sinb

" waktu itu....sudah tengah malam saat aku pulang dari sana. Aku bekerja lembur hanya agar dapat uang lebih untuk menebus obat halmoni. Aku pikir....tidak akan terjadi apa apa...karna rumahku pun dekat. Tapi, takdir tetap takdir bukan?" Yerin berhenti dan mulai berbalik menatap sinb dengan tersenyum. Namun yg diliat sinb hanyalah senyum derita yg ditunjukan yerin

" eonnie..." lirih sinb

" aku....saat hampir tiba...entah bagaimana ada beberapa pria yg mengahadangku di depan gang. Aku berusaha tenang....tapi...kurasa takdir tidak berpihak kepadaku...mereka menyeretku dan ingin melecehkanku...aku berontak dan berusaha kabur dari mereka.tapi kau tau apa yg kudapatkan? Hantaman botol soju di belakang kepalaku.mungkin bukan hanya itu, saat aku diamabang kematian kurasa mereka menusukku dengan pecahan kaca itu.Namun...kau tau apa yg aku syukuri?" Yerin berjalan dan duduk di samping sinb






" mereka belum menyentuhku....setidaknya itu yg kusyukuri...jikalau mereka menyentuhku mungkin mereka lah yg menjadi alasanku disini. Balas dendam. Namun...bukan mereka alasanku disini.....alasanku adalah....



Halmoni." Yerin

" halmoni?" Bingung sinb

" eoh....aku menunggu halmoni...sedari aku lahir...halmoni lah yg berada di sisiku...menemaniku....membesarkanku...." yerin

" karna itulah hanya aku. Hanya aku yg akan menjemput halmoni saat tiba nanti saatnya. Aku yg akan selalu berada disisinya...aku yg akan menggandeng tangannya...dan akulah yg akan pergi bersamanya" yerin

" jadi.....kau...." sinb












" eoh, aku akan pergi saat halmoni pergi." Yerin tersenyum sendu ke arah sinb

NOT ALONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang