01

1.1K 68 29
                                    

"Hmmmpphhh—"

Ia melenguh, mengusap dengan penuh hasrat dan gairah yang membuncah.

Seluruh keringat membasahi pelipisnya, wajahnya yang memerah itu, belum lagi—

"Ahhhnn—"

Ia mendesah lagi. Seperti orang kesetanan, menggesek-gesekkan kakinya dengan gatal. Benda diantara selangkangannya yang sudah terangsang sejak tadi terasa benar-benar hard. Telapaknya tak berhenti menjambakki—

Tok—Tok—Tok!

"Argh!" Baekhyun mendengus kesal. Ia langsung membuang 'guling' yang sedari tadi ia ajak bergelut panas.

Baekhyun menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha menetralisir jantungnya yang berbalap tak karuan.

Tok—Tok—Tok!

"Aish, iya sebentar!" Baekhyun langsung bangkit dari ranjangnya.

Cklek—

Baekhyun kesal, "Yak! Kenapa kau pakai ketuk-ketuk pintuku segala eoh?!"

"Hyung, ajari aku mengerjakan pr." dongsaengnya merengek dengan sebelah tangan menggenggam erat buku tulis bahasa inggrisnya.

Baekhyun memutar bola matanya malas, "Kerjakan saja sendiri."

"Ta-tapi hyung—"

Brak—

Baekhyun dengan tidak berperasaan langsung membanting pintu kamarnya tepat didepan wajah namja tersebut. Hampir saja hidung mancungnya terbentur tadi.

"Hyung menyebalkan! Eomma!" v langsung lari ke anak tangga untuk turun kelantai bawah dan  perbuatan hyungnya yang kurang ajar itu.

Sedangkan Baekhyun hanya mengedikkan kedua bahunya tak peduli dari balik pintu kamarnya, kemudian tersenyum sendiri.

"Ayo kita mulai lagi."

Ia menatap 'guling' kesayangannya yang sempat ia abaikan tadi.

Ya, aktifitasnya sedikit terganggu karena V si dongsaengnya yang menyebalkan itu harus mengetuk pintu sehingga ritual 'bercinta semu'nya yang mau-tidak mau harus ditunda sebentar.

Ia kembali berbaring diranjangnya, kemudian menarik gulingnya kembali dan meletakkannya diatas tubuh Gempalnya—seolah menindihnya.

Kemudian melanjutkan kembali melanjutkan aktifitasnya lagi. Membayangkan, berimajinasi seolah—

Ia tengah bercinta dengan namja yang terpampang dalam poster besar di dinding bercat biru kamarnya—Jeon Jungkook.

.

.

.

.

Brak—

Dengan kesal Baekhyun membanting ponsel kesayangannya ke lantai dibawah kasurnya.

Ia marah, sangat!

"Argh—berpacaran kau bilang eoh?! Apa bagusnya Park Chae Young coba?! Yeoja murahan seperti itu?! Apakah tipenya sangat rendah seperti itu?!" rentetan gerutuan yang keluar dari mulutnya, bersamaan dengan Beakhyun menjambak rambutnya frustasi. Ia kesal, tentu saja.

Jeon Jungkook —idola kesayangannya, yang biasanya membuat ia menghabiskan semua uangnya hanya untuk membeli stuff dan merchandise yang langka yang biasanya hanya dikenakan oleh sang bintang itu disetiap jadwal acara—dan sungguh itu tidak penting sebenarnya, belum lagi semua poster yang hampir memenuhi seluruh dindingnya, dan semua cinta semunya juga semua imajinasi 'sex' yang sungguh sangat membuatnya—

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang