It's Our School Birthday 5

31 3 1
                                    

Kalian tahu kan cara menghargai seorang penulis di dunia orange ini? Terima kasih♡♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian tahu kan cara menghargai seorang penulis di dunia orange ini?
Terima kasih
♡♡♡

Tujuh lelaki yang tampannya tidak ada akhlak berjalan menuju perpustakaan super besar yang terletak tepat di samping gedung kampus jurusan teknik mesin.
Kyungsoo, Sehun, dan Xiumin harus masuk kelas pagi. Tentu saja yang tersisa hanya Chanyeol, Lay, Kai, Suho, Chen ditambah dengan Hendery dan Hyunjin. Mereka semua berniat mencari seorang Byun Baekhyun pagi ini.

"Kita mencar aja gimana? Supaya lebih mudah nyarinya." Usul Hyunjin.
"Ide bagus kak," -Suho
"Boljug lah," -Kai.
"Tapi, nanti ada yang ilang gimana?" Cemas Chanyeol. "Kita kan ada tujuh, kita bagi aja tiga kelompok, Lay ama Suho, Chen sama Chanyeol, Gue ama Kai, dan Hendery, setuju nggak?" Tanya Hyunjin. Semuanya mengangguk tanda setuju. "Kebetulan gue bawa semua kunci ruangan yang ada di perpus, masing-masing kelompok megang tujuh buah kunci..." ucap Hyunjin sambil mengeluarkan kunci-kunci dari dalam small bag miliknya. Ia langsung membagi 21 kunci menjadi 3 kelompok, dan memberikannya pada kelompok Chanyeol, Suho, dan selebihnya ia yang memegang.

"Semua kunci udah gue kasih nama, jadi kalian nggak kesulitan lagi, sekarang ayo mencar!" Titah Hyunjin. Semuanya bergerak, Chanyeol dan Chen bergerak di lantai dasar, Hyunjin, Kai, dan Hendery berada di lantai 1, sedangkan Suho dan Lay berada di lantai 2.

Bagian Chen dan Chanyeol, Lantai dasar.
"Masih pagi, tapi udah nyeremin..." desis Chen. Chanyeol mengendikan bahunya, "Nggak abis pikir gue ama kampus kita ini...perpusnya aja horor kek begono..."
Mereka melanjutkan perjalanan dari rak ke rak. Mereka berjalan mencari ruangan yang ada di lantai dasar.

Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah rak di dekat dinding. Rak buku sejarah.
"Chan! Gue rasa ada ruangan deh dibalik rak buku sejarah ini..." bisik Chen sambil celingak-celinguk melihat apa yang ada di balik rak tersebut. "Ah ngaco lo anjir! Mana ada ruangan dibaliknya, lo kira ini rumah hantu di film-film horor?!" Chanyeol membantah. "Yaudah deh, kita check ruangan di belakang meja resepsionis kuy!" Ajak Chanyeol. Chen menyikut Chanyeol, "eh Chan! Kayaknya gue liat sesuatu deh!" Seru Chen. Dahi Chanyeol berkerut, "Dimana? Lo liat apa?"
"Gue liat tas item, di...rak 408, rak buku biologi..."
"Gas kuy!" -Chanyeol.

Mereka menuju rak 408. Benar saja, mereka menemukan tas laptop hitam. Di dalamnya terdapat sebuah laptop mahal, dan sebuah smartphone ber-merk Iphone. Mereka berdua saling berpandangan.
"Lo...mikirin apa yang gue pikirin?" Tanya Chen. "Ini punya Baekhyun kan?" Desis Chanyeol.

Bagian Hyunjin, Kai, dan Hendery, lantai 1.
"Lo nemuin sesuatu?" Tanya Kai pada Hendery sambil meraba-raba dinding sekitar, mana tahu ada tombol tersembunyi di ruang khusus penelitian tingkat tinggi ini. "Kagak, Kai, seinget gue, kita ngerjainnya di lantai dasar...di meja dekat rak buku khusus teknik mesin..." jelas Hendery. "Ada kemungkinan Baekhyun naik ke lantai ini...mungkin karena ketakutan atau apalah, dia naik..." ujar Hyunjin. Kai manggut-manggut.
Ting!
"Gue dapat chat dari Chanyeol nih!" Seru Kai. Hendery dan Hyunjin langsung mendekat.
"Gue nemuin tas Baekhyun di rak 408, rak buku biologi..cepet temuin gue!"
"Rak buku biologi? Jadi...Baekhyun cuma mondar-mandir disitu aja dong!"--Kai. Hyunjin mengangguk, "kita harus cepat temuin mereka."

Mereka bertiga langsung menuruni tangga menuju ke lantai dasar.
Tapi sebelumnya, Kai sempat menoleh ke belakang. Ia melihat siluet yang tampak seperti Baekhyun.

Bagian Suho dan Lay, lantai 2.
Suho mendengus kesal, karena sejak tadi ia belum menemukan petunjuk mengenai Baekhyun. Sedangkan Lay masih sibuk dengan kertas-kertas yang berada di atas meja di sudut ruangan.
"Zhang Yixing...kok lo masih aja sibuk ama kertas nggak berguna itu?"
Lay tak menanggapi pertanyaan dari Suho, ia masih sibuk dengan urusannya.

Kemudian ia membawa beberapa helai kertas dan membawanya ke hadapan Suho.
"Lo liat ini?" Tanya Lay. Suho mengernyit, "maksudnya?"
"Biodata Baekhyun waktu penerimaan mahasiswa baru. Biodata ini dicoret pake tinta merah...eh tapi..tinta ini mirip darah deh.." jelas Lay. Suho menggeleng, "tapi coba lo perhatiin lagi deh, ada tulisan 'leader' di belakang namanya.."
"Kan emang Baekhyun ketua panitia ultah sekolah.." ucap Lay. Suho menggeleng lagi, "tapi kok secepat itu? Padahal kan ketika itu ultah sekolah masih lama..."
"Iya juga ya.."--Lay. "Coba lo perhatiin kertas yang ini...ini adalah daftar mahasiswa jurusan teknik mesin, dan coba lo perhatiin nama Baekhyun, namanya juga dicoret pake tinta merah.."
Melihat hal itu, Suho terkejut. "Maksud dari ini semua apa? Kok biodata dan nama Baekhyun dicoret?"
"Tapi kalo diperhatiin lebih detail lagi...ada kode di belakang namanya...ini bukan kode...ini tanggal!" Seru Lay tertahan. Suho terkejut bukan kepalang. Pasalnya angka-angka itu menunjuk tanggal dimana Baekhyun kerja kelompok dengan Hendery, dan anehnya dokumen ini merupakan dokumen lama, yang ada ketika penentuan jurusan.
Ting!
"Chanyeol..." desis Suho.
"Gue nemuin tas Baekhyun di rak 408, rak buku biologi..cepet temuin gue!"
"Rak buku biologi? Tas Baekhyun ada di sana?" Lay keheranan. "Gas kuy! Kita harus ke lantai bawah, dan jangan lupa bawa kertas-kertas tadi!" Perintah Suho. Lay mengangguk paham dan ikut menyusul Suho yang sudah menuju lift.

It's Our School Birthday
By Nara Kim
《》《》《》

Suho mengerutkan dahinya tanda tidak mengerti. Chanyeol juga begitu. "Kertas data siswa ini bisa jadi sengaja dicoret..." Selidik Chen. "Gue liat tu kertas ada di gudang lantas dua...dan kertas itu udah berdebu.." ujar Lay.
"Kuy! Kita ke lantai dua buat nyari petunjuk lain!" Ajak Chanyeol. "Tapi..tadi gue liat..di lantai satu...ada siluet seseorang yang mirip banget ama Baekhyun...ada baiknya kita check dulu di lantai dua.."--Kai. Chanyeol dan lainnya terbelalak. Semua terkejut, "serius lo?" Tanya mereka serempak. "Serius maha gue.." Mendengar hal itu, mereka langsung bergerak menuju lantai 1.

Sesampainya mereka di lantai 1, mereka langsung berpencar. Mencari ke segala penjuru ruangan, membuka segala jenis pintu yang ada demi mencari Baekhyun. Ada yang meraba-raba dinding sekitar untuk mencari petunjuk, mana tahu ada tombol tersembunyi.

Sudah lelah mencari, mereka istirahat sejenak.
Tapi tampaknya ada makhluk yang tidak mengizinkan mereka untuk istirahat. Makhluk yang wajahnya rusak, banyak luka sayatan pisau, ada juga luka tembak. Makhluk itu memegang gergaji mesin yang sedang menyala.

Tanpa mempedulikan sekitar mereka semua lari terbirit-birit menuruni tangga untuk menghindari makhluk terkutuk itu. Bahkan Chanyeol harus merosot di railing tangga.
"Jantungan gue anjir!"
"Gue juga...dasar makhluk br*ngs*k!" Umpat Lay. Chen mengurut-urut  dadanya yang sejak tadi konser. Hyunjin menghembuskan napasnya dengan kasar. Hendery terduduk karena letih dan ketakutan. "Tampaknya cecunguk tadi nggak ngejar kita lagi deh..." bisik Chanyeol.
Kemudian ia mengedarkan pandangannya. Ia tidak menemukan Kai.
"Kai...dimana? Ada yang liat Kai?" Tanyanya. Sontak semuanya menoleh ke kanan dan ke kiri. Kai tidak bersama mereka.
"ANJ*NG! KAI NGGAK ADA!"

 "ANJ*NG! KAI NGGAK ADA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's our school BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang