Part 3

3.2K 336 75
                                    


Maaf ya telat update nya 🙏🙏

Happy reading

🐁🐆🐁🐆🐁🐆🐁🐆🐁🐆🐁🐆

"Ada apa ?" Tanya Syan saat melihat Arion sedikit tergesa menghampiri panggung. Seperti biasa sebelum manggung Syan dan crew mengecek sound dan beberapa alat lainnya.

"Situasinya semakin gawat" Ucapn Arion gusar.

"Maksud mu apaan sih..? datang tiba-tiba malah membuat orang bingung" Syan memberi kode ke crew-nya untuk tinggal sebentar dan mengajak Arion untuk duduk. "Baru pulang kerja ya ?" Syan melirik stelan yang di kenakan Arion.

"Ya situasi kita, akhirnya aku mengatakan pada Kak Chelo kalau kita sudah resmi bertunangan dan ini cincinnya" Arion menyodorkan cincin berlian tunggal yang sangat cantik di hadapan Syan.

Syan menatap kotak yang terbuka dihadapannya dengan terkejut. Ditatap nya kembali wajah Arion, mencari keseriusan dengan apa yang di lakukan laki-laki itu sekarang.

"Kamu bilang kita hanya berpura-pura menjadi sepasang kekasih, itupun hanya untuk mengulur waktu agar kamu gak dijodohin dengan Vanka sampai ulang tahunmu yang tinggal beberapa bulan lagi. Lalu bagaimana ceritanya sekarang malah ada pertunangan segala" Syan terlihat protes dengan rencana yang menurutnya jauh melenceng dari rencana awal.

Arion menggaruk tengkuknya terlihat bingung bagaimana untuk menjelaskan situasi saat ini pada Syan "Tiga hari yang lalu dia datang ke rumah, ujungnya kami bertengkar lagi. masalahnya menyangkut hubunganku denganmu" Arion mulai menjelaskan.

"Ternyata Kak Chelo benar-benar bersikukuh dengan penolakan hubungan kita. Dan hari ini aku sengaja membeli cincin karena tadi pagi aku bilang ke dia akan melamarmu sepulang kerja" Syan tertegun mendengar perkataan Arion dan dia ingat tiga hari lalu adalah saat Chelomita mengantarnya pulang.

'Astaga,apa gara-gara itu?' Gumam Syan dalam hati.

"Dan rencana ku ini membuatnya semakin murka.."

"Kamu serius akan melamar ku..? Bukannya dari awal kita hanya berpura-pura menjadi sepasang kekasih saja agar Macan betina itu gak ngerecokin kehidupan mu dengan perjodohan konyol itu..?"

"Iya aku serius, eh tapi itu emm.. gak juga sih .. Aduh gimana ya cara menjelaskannya.." Arion menggaruk kepalanya pertanda bingung. Arion berusaha mencari kata yang tepat agar Syan tidak merasa tersinggung karena setaunya seorang wanita akan sensitif ketika mendengar kata lamaran. Syan terus menatap laki-laki itu yang terlihat gusar.

"Oke dengarkan Aku, dan sebelumnya aku minta maaf karena melibatkan mu sampai sejauh ini tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan mu .." Syan hanya mengangguk tanpa membuka bibirnya.

"Aku memang menyayangimu Syanela, tapi untuk menjadikanmu pacar atau bahkan calon istri aku tidak berminat. Ughh maaf .." Arion menatap wanita di depannya "Bukan karena kamu gak cantik, Justru Kamu sangat cantik tapi aku gak tertarik padamu secara ... yachh secara... gimana ya menyebutnya .."

"Emm intinya aku hanya menganggapmu sebagai teman, sahabat yang baik. Salah satu wanita yang tulus menerimaku sebagai sahabat tanpa memandang kekayaanku " Lanjut Arion lagi mengenggam tangan Syan.

Senyum Syan tersungging lebar mendengar ucapan Arion. Sama seperti laki-laki di hadapannya, dia juga tidak tertarik untuk berhubungan lebih jauh dengan Arion. Dia sudah menganggapnya saudara, selain itu juga karena status sosial mereka yang Syan pikirkan, lebih baik dia menjalin hubungan dengan orang biasa saja, hidup sederhana tanpa beban yang berarti – begitulah pikirnya.

"Iya aku mengerti, jadi ini hanya sandiwara lagi..?" Arion mengangguk "Baiklah, kita juga sudah sejauh ini kan.."

"Thanks ya Syan, kamu memang sangat memahami ku.." Arion sedikit lega – hanya sedikit, sepertinya ada hal lain juga yang ingin disampaikannya.

Tikus & Macan BetinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang