Part 4

3.3K 336 61
                                    

Part ini sedikit mengandung kata-kata kasar. N kayaknya disetiap part ada adegan kissing nya deh 😅

Okaylah, selamat membaca..

🐁🐆🐁🐆🐁🐆🐁🐆🐁🐆🐁🐆

"Ya, Halloo.."

"Kamu dimana..? Aku baru sampai Villa nih.."

"Ha..? Villa..?"

Syan segera membuka matanya dan melihat sekeliling kamar, sedikit terkejut namun segera kesadarannya kembali setelah mengingat kalau dia tidur bukan di kamarnya.

"Hallo.. Syan..? Kamu masih disana kan..?"

"Hooaaam.. Iya iya.." Terdengar suara tawa dari seberang sana. Dengan malas Syan meregangkan ototnya, mengikat rambut asal dan segera keluar kamar menghampiri si penelpon.

Tangan menyilang ditambah wajah cemberut, Syan memandang kesal laki-laki yang sedang menggaruk tengkuknya dengan tampang tengilnya. Mereka sedang berada di gazebo dekat dengan kolam.

"Maaf.." Syan masih memasang wajah juteknya.

"Syanela.. Jangan marah.." Syan mendengus mendengar namanya di panggil seperti itu oleh Arion, rasanya geli di kuping karena panggilan itu bagi orang yang tidak begitu akrab dengannya.

"Aku bisa jelasin.. emm, itu dia semalam gak ngasi aku pergi.. Jadi ya aku menginap.."

"WHAT..? kalian tidur bareng gitu..?" Dengan wajah kaget dan polosnya Syan bertanya.

"Sssst.. awas jangan sampai kedengeran Kak Chelo.." Arion membungkam mulut Syan yang langsung di tepis oleh nya.

"Aku masih kesal.."

Arion menghela nafas "Syanela, please jangan marah ya..ya.." Arion memasang tampang innocent dan mencubit kedua pipi Syan.

"Stop.. Stop.. Sumpah rasanya aku pengen nimpuk muka kamu.." Syan bergidik "Gak pantes tau.."

Arion tertawa melihat ekspresi Syan "Cute gini..." Arion semakin menggoda Syan.

"Hiii apaan, gak ada ya.. aku malah ngeri ngebayangin pacar kamu bisa tahan gitu.."

"Jangan salah, Dia malah suka loh.." Arion menaik turunkan alisnya, membuat Syan semakin gemas ingin rasanya menjambak wajah laki-laki di depannya itu.

"Hahaha.." Tawa Arion pecah melihat wajah masam Syan "Oke oke.. maafin aku yah.." Arion menggenggam kedua tangan Syan.

"Apa ada sesuatu yang terjadi..?"

Syan menghela nafas dan sedikit berpikir, apa dia harus menceritakan apa yang terjadi di meja makan semalam.

"Bunda juga gak bisa datang kemarin, jadi kalian berdua doang di sini. Apa dia berbuat sesuatu ke kamu..?"

"Dia memberiku sebuah penawaran.." Syan mengeluarkan sesuatu dari saku celanaya. Arion tertegun melihat lembaran cek yang diperlihatkan Syan di depannya. Tanpa di jelaskan Syan, Arion sudah tau maksud dari lembaran cek itu.

"Apa-apaan ini !!!! .. Shit..!!" Arion langsung murka "Kurang ajar Kakak ku , aku gak bisa nerima perlakuannya yang menghina ini terhadap mu.." Wajah Arion memerah karena marah. Sedangkan Syan hanya tersenyum geli.

"Kamu ini sudah di hina seperti ini malah tertawa. Kamu gak marah..?"

"Aku ..?" Syan menunjuk dirinya "Marah... ? untuk apa ...?" Syan terkekeh geli.

"Jujur Aku geli sekaligus miris, ternyata kamu hanya di hargai sekian juta oleh Kakak mu itu. Padahal kalau perusahaan kalian dan ADS corp jadi bergabung, keuntungan perusahaan Kakak mu itu jauh lebih banyak bisa sampai milyaran dollar. Ckckckc .. si Macan itu pelit juga ya" Arion menatap heran Syan yang justru tidak marah dengan kelakuan Kakaknya.

Tikus & Macan BetinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang