Mari Berteman!

766 106 13
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : ItaNaru, SasuNaru

Story by : @Tsukiseinaru

Genre : Romance, Tragedy, Konflik, Cinta Segitiga, Dendam.

Warning : Typo, yaoi, OOC, alur tidak tentu. Dan masih banyak kekurangan lainnya.

Nb : Bagi yang homophobic, di mohon untuk tidak men-judge dan menyingkir. Penulis tidak bertanggung jawab jika kalian tetap bandel membaca meskipun memiliki phobia. Okay?!

Happy reading!!

Cover bukan pemilik asli penulis, dan sifatnya hanya sebagai pemanis. Konten pict. di ambil dari app Pinterest.

.

.

.

Saat Naruto di bawa oleh Sarutobi untuk melihat tempat tinggal barunya, anak itu tidak sengaja mendengar suara bayi menangis di sebuah ruangan yang sempat mereka lewati. Pintu ruangan itu sedikit terbuka. Karena rasa penasaran Naruto yang cenderung tinggi, dia yang telah melewati kamar itu segera mundur dan memiringkan tubuhnya untuk mengintip menggunakan mata birunya yang bulat.

Sarutobi yang menyadari bahwa Naruto tidak lagi mengikutinya di belakang segera tahu apa yang sedang anak itu lakukan. Mengikuti apa yang di lakukan oleh Naruto, Sarutobi juga mengintip sekilas ruangan tersebut sebelum dia menundukkan pandangannya menatap Naruto.

"Apa kau ingin melihatnya?"

"Eh?" Naruto berjengit mundur karena terkejut. Menatap Sarutobi, dia bertanya, "Apa aku boleh?"

"Tentu saja." Naruto segera tersenyum lebar mendengar ijin dari Sarutobi. Di temani oleh pria tua itu, Naruto berjalan sambil menggenggam tangan Sarutobi memasuki ruangan di mana suara bayi menangis berasal.

Seorang wanita paruh baya yang tengah menggendong bayi dan berusaha untuk menenangkan tangisan bayi tersebut segera berdiri saat tahu bahwa tuannya datang untuk berkunjung.

"Tuan..."

Sarutobi menahan wanita itu dengan meluruskan telapak tangannya ke depan untuk tidak berbicara apa-apa.

"Duduk saja." ragu-ragu, wanita itupun akhirnya duduk kembali. Naruto segera melepaskan tangannya dari tangan Sarutobi dan berlari kecil menghampiri bayi di pangkuan wanita paruh baya.

"Hai, bayi kecil." Naruto menyapa dengan suara riang. Bayi itu masih merengek lirih. Naruto tertawa melihat pipi gembil bayi itu. Anak itu lalu mengetuk beberapa kali pipi bayi itu dengan jari telunjuknya lembut. Naruto terkekeh saat merasakan betapa kenyal dan halusnya kulit bayi itu.

"Kakek, apa aku boleh menggendongnya?" Naruto berseru pada Sarutobi. Namun wanita yang mengurus bayi itu tampak shock dan mulai gemetar ketakutan.

Sarutobi menatap Naruto dengan pandangan ragu yang khas untuk menggoda anak kecil. "Apa kau yakin bisa?" 

"Tentu saja." Naruto menyanggupi dengan tegas. Dia segera berlari dan mulai naik ke atas tempat tidur di mana wanita paruh baya itu duduk. "Nah, berikan padaku." Naruto mengangkat kedua tangannya dengan pose mengangkat barang ke depan.

Bayi itu masih saja merengek. Dan wanita itu ragu untuk memberikan bayi yang masih merah itu kepada Naruto. Alhasil, dia melirik tuannya untuk meminta pendapat. Sarutobi hanya menggendikkan dagunya seolah pria tua itu berkata, 'berikan saja'.

Walaupun terasa berat, wanita itupun menurut. Segera bayi yang masih merah itu berpindah alih. Merasakan benda kenyal dan lucu bak boneka itu berada di tangannya, Naruto semakin terkikik. Anak itu lalu dengan pandainya mulai menimang bayi di tangannya.

My Boyfriend Is A Criminal [H I A T U S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang