"NAKO YABUKI OUT."
Kedua perempuan yang bergandengan tangan tersebut hanya dapat terdiam mendengar suara speaker kembali menyebutkan nama teman mereka, jujur saja mereka sangat ketakutan. Meski mereka belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan ketiga temannya yang disebutkan lewat speaker sekolah.
"Gue curiga ini semua ulahnya Siyeon." Ucap Minjoo yang membuat salah satu perempuan lainnya menatapnya penuh kebingungan.
"Napa bisa Siyeon?" Hitomi bertanya sambil menyoroti sekeliling mereka dengan cahaya dari hp nya.
"Karna dari pas awal dia dateng ke sekolah, gue udah ngerasa aneh aja. Dia ga bareng sama Jeno, udah gitu dia kayak sambil mastiin keadaan di lorong sekolah, sambil ngelirik-lirik gitu-" Ucapan Minjoo terpotong oleh Hitomi.
"Bentar, coba kesono dulu." Hitomi berlari kecil ke arah sesuata yang tak sengaja ia soroti sambil menggandeng temannya agar berjalan lebih cepat.
"Itu kan..."
"Piso." Hitomi melanjuti omongan Minjoo sambil mengambil benda tajam yang terselip di sela-sela pot bunga diatas loker.
"Sumpah gue tambah penasaran ini ulah siapa." Ucap Minjoo sambil meneliti pisau yang ditemukan temannya itu.
"Coba kita cari lagi, siapa tau ada disekitar sono." Ajak Hitomi yang dibalas anggukan Minjoo.
Dan benar saja seperti dugaan gadis pintar berponi ini, masih ada benda tajam yang tak lain adalah cutter, sudah berkarat tapi masih sangat tajam.
"Harus kita apain ya barang-barang ini?" Ucap Hitomi dengan suara pelan.
"Kita simpen aja supaya ga ada yang bisa ambil." Usul Minjoo.
"Gak, gaboleh, entar malah kita yang dikira pelakunya. Mending kita sembunyiin aja." Ucapan Hitomi ada benarnya juga.
"Oh, sembunyiin di got aja gimana?" Usul Minjoo lagi dibalas anggukan temannya. Namun, baru saja mereka akan melangkah pergi dari tempat tadi, seorang perempuan berlari dengan kencang kearah mereka dibantu dengan cahaya hp yang menerangi tiap langkah perempuan berdarah campuran itu.
"Napa lo, Som?" Tanya Minjoo kepada gadis yang masih ngos-ngosan setelah berlari.
"Kalian.. ada liat Nancy ga..?" Ucap Somi yang nafasnya masih terengah-engah.
"Nancy? Ga sih, emang napa?" Tanya Hitomi kepada Somi.
"Ih padahal tadi gue lagi bareng dia, gue ke wc gegara udah ga tahan mules banget perut gue. Padahal udah gue suruh dia tunggu, tapi pas gue kelar dianya udah kabur. Udah gitu gue diikutin orang pake tudung ato jubah lagi noh anjir." Jelas Somi panjang lebar.
"Pake tudung? Keliatan mukanya ga?" Tanya Minjoo penasaran.
"Mana sempet, keburu gue kabur. Gue takut lah diikutin orang gituan. Mana bawa-bawa piso lagi kalo ga salah."
"Kira-kira cewe ato cowo?"
"Kalo menurut gue, dari tingginya sih cewe deh." Ujar somi sambil berpikir kembali.
"Nah kan." Minjoo menjentikkan jarinya, kemudian melanjutkan perkataannya. "Udah pasti, ini Siyeon."
"Eh, tapi kalo diinget-inget, emailnya itu loh." Hitomi buru-buru membuka hpnya yang sedang glitching. Tetapi setelah menekan email yang dikirim, hpnya kembali normal lagi. Ia pun menatapi email yang terkirim.
"Nih coba liat. Kalian ngerti ga? Ini petunjuknya." Hitomi memperlihatkan hpnya kepada dua teman perempuannya.
'From: 19'
"Hmm, ini waktu bkn sih? Jam 7 malem?" Tanya Somi.
"Hah, masa jam 7 malem sih? Emang sekarang jam berapa?" Tanya Minjoo sambil melihat waktu yang ada di hpnya.
"Hadeh, bukan jam. Coba dipikir lagi." Hitomi menepuk jidatnya, karena menurutnya petunjuk ini mudah ditebak, bahkan hanya dalam sekali lihat.
"Ih gangerti lah gue, udah tau gue dongonya minta ampun." Somi menyerah.
Minjoo juga menggeleng karena ia benar-benar tidak paham. Mau tak mau, Hitomi harus menjelaskan kepada kedua perempuan yang ada di hadapannya.
"Biasa petunjuk itu pasti dikasi tau inisial nama kan? Nah abjad yang urutannya ke 19 apa?" Tanya si gadis pintar.
"a, b, c, d..." Minjoo menghitung urutan abjad sampai ke-19.
"S!" Somi kegirangan karena ia merasa dirinya sangat pintar dapat menebak inisial dari petunjuk itu.
"S? Somi?" Tanya Minjoo kepada perempuan bermata coklat terang yang indah.
"Dih, gila lo, masa iya gue yang ngelakuin ini semua. Gue aja dikejar-kejar." Somi mengelak merasa dirinya dituduh.
"Ya kan siapa tau hehe." Minjoo tertawa renyah.
"S dikelas kita siapa aja coba sebutin." Ujar Hitomi.
"Soobin, Somi, Shuhua, Si-" ucapan Minjoo terputus karena ia menutup mulutnya yang terbuka lebar dengan mata indah yang membesar.
"KAN UDAH GUE BILANG PASTI INI SIYEON YANG NGERENCANAIN GINIAN, GA SALAH LAGI!" Ucap Minjoo dengan percaya diri.
"Soobin kan udah out, Somi bareng kita, Shuhua ya mana mungkin soalnya anak itu yang paling punya rasa kemanusiaan di kelas kita, udah pasti Siyeon dong." Jelas Minjoo lagi agar kedua temannya dapat mempercayai apa yang ia omongkan.
"LEE FELIX OUT."
-tbc-
Menurut kalian siapa pelakunya hayoo?
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] no escape ; 00L-01L ✓
Mystery / Thriller"they've done something wrong and they deserve this." +harshword, semi-baku © muminmoo, 2020