Prolog

31.4K 314 5
                                    

Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat di banding biasanya. Nafasnya satu satu akibat terlalu lama berlari. Keringat dingin mulai membasahi kening dan juga telapak tangannya. Bibirnya komat kamit berdoa agar dirinya tak tertangkap lagi oleh mereka.

Gadis itu mempertajam pendengarannya, suara langkah kaki menjauh membuat dia bernafas lega. Perlahan dia beranjak dari tempat persembunyiannya yang ternyata adalah sebuah rumah minimalis dua lantai yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jelas sekali karena ini adalah kali pertama dia kemari.

Perlahan mengintip mereka orang orang yang mengejarnya dari balik gerbang berwarna putih yang hanya sebatas dada saja. Suasana berubah menjadi tegang saat dirinya tak sengaja menginjak sesuatu yang mengeluarkan bunyi, bunyi yang membuat mereka bertiga berhenti berjalan. SHIT!

Tanpa pikir panjang kakinya berlari meninggalkan gerbang, harusnya meninggalkan rumah ini namun salah. Dia berlari masuk ke dalam rumah semakin dalam hingga menemukan jendela yang tidak terkunci. Masuk. Engga. Masuk. Engga. Langkah kaki berlari semakin dekat sehingga dirinya memilih untuk masuk melewati jendela. Masalah dengan pemilik rumah itu urusan nanti.

"Wooi.. maling lo? MALII.... ah .."

Secepat mungkin Gadis itu menubruk tubuh laki laki muda yang hendak berteriak. Keduanya jatuh saling menindih dengan gadis itu berada di atas membuat laki laki tadi kaget.

"WHAT....?"

Secepat mungkin gadis itu menutup bibir seksi nya dengan telapak tangan, membuat laki laki itu diam di tempat. Posisi canggung ini berakhir saat tak ada lagi suara langkah kaki diluar dan kondisi aman tentram.

Setelah merasa aman gadis itu beranjak dari posisi tak enaknya kemudian mengecek keadaan luar. "Huh. Aman."

"Aman? What the fuck?" Bentak seseorang dibelakangnya.

"Ups." Dia melupakan si pemilik rumah yang marah marah najong. Bagaimana ini?

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang