17.pasar

3.9K 239 46
                                    

"Emmm. Ini sudah pagi kah?"aku menggeliat dan melihat ke arah jendela dan ternyata benar ini sudah pagi.

"Astaga"aku kaget bukan main kenapa aku tidak memakai pakaian ku dan ini tangannya mas Dimas kan? Aah aku masih nyaman di sini.

Aku menolehkan kepalaku ke arah di mana mas dimas berada. Tenang dan yap OMG gantengg banget kalau lagi tidur kelihatannya dia super sexsi

Semoga kamu tidak seperti mas Fajar ya mas!. Aku mohon banget sama kamu jangan ninggalin aku.
Aku mengelus wajahnya dan kumis tipis nya . Aku jatuh cinta . Entah lah perasaan ini hampir sama dengan perasaanku sama mas fajar tapi ini lain ini lebih indah.

"Kenapa cuman di pegang?"
Seketika waktu berhenti . Aku aku maluuu, langsung aku melepas tangan ku dan menutup mukaku dengan selimut kami.

"Kok di tutup, mas belum liat muka istri mas" astaga aku bahagia banget di panggil seperti itu tapi.

"Ayolah mana nih kiss morning ku"kata mas dimas dan menarik selimut nya alhsil terlihatlah muka ku yang merah merona.

"Kenapa mukamu merah ?"kata mas Dimas dan mengelus pipi ku.

"Gak papa kok"kataku sambil memalingkan mukaku dari mas dimas.

Emmmmm
"Ah gitu kalau setiap pagi ok dan harus". Pipiku di pegang dan di dekatkan dengan mas dimas tadi .

"Iss kamu mah mas"

"Uluh ulus istrimas marah nih ye"
Cup cup cup
Mas dimas mencium seluruh mukaku.
"Apa an sih dah aah aku mau mandi takut nanti ada yg marah"kataku dan bergegas berdiri dari atas kasur .

"Masih pagi sayang"
Mas dimas menarikku lagi ke dalam pelukannya.

"Nanti aja ya"mas dimas memelukku sangat hangat.

"Gak mas ini udah pagi" aku berusaha melepaskan pelukan ini tapi malah semakin erat.

"Tapi kita mandi bersama ya" dan seketika tubuh ku terangkat ke atas dan dibawanya masuk ke kamar mandi.

.
.
.
.
.
.
"Nanti kamu belanja bahan dan mulai membuatnya, ingat hati hati di pasar!" Mamy nya mas dimas memberiku uang untuk belanja perlengkapan masak .

"Siap , aku titip Rio dulu ya tante" aku menyalimi dan berdiri dari sofa.

"Jangan panggil tante . Tapi mamy"

"Hehe iya tan.eh mam"

"Nah gitu dong, Dimass cepat ini ditunggu istrimu" bluss pipiku panas . Astaga .

"Iya mam ini Rio nya belum pakai baju" triakan dari lantai atas . Sepertinya Rio mau ikut!.

Mas dimas berjalan turun sambil menggendong Rio
"Dah yuk kita berangkat!"

"Rio ikut?" Apa Rio baik baik aja kalau ikut? Kan pasar itu ramai beda sama mini market/ apa lah itu.

"Iya rio mau ikut dedy sama mamy ya" kata rio sambil memegang leher mas dimas dan menatapku lekat.

"Iya deh boleh tapi jangan nakal ya". Setelah mengatakan itu aku mencium keningnya.

"Ya udah yuk berangkat. Mam kami berangkat dulu "
Setelah menyalami kami jalan menuju keluar menuju mobil yg sudah siap  untuk pergi .
Aku duduk di samping nya mas dimas dan rio di belakang.
Karna jika  rio  di  depan itu tidak aman ingat .

"Hati hati ya!"
Kami melambaikan tangan keluar jendela mobil ke arah luar .

Kami pun berangkat dan mulai keluar dari perkarangan rumah.

.
.
.
.
.
"Yg ini 1 kg saja bu" kasih tauku ke ibu pedagang sayur yg ada di pasar ini.

"Truss emm tomatnya 10rb aja. Emm sayur sopnya  3 iket ya bu."

Polisiku [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang