Perubahan

33 5 0
                                    

"Hei, jorok. Bilang sama gue siapa yang buat lu nangis?"

Suara itu berasal dari samping Ulna namun sedikit lebih jauh lagi. Tentu saja Ulna kaget. Tempat yang ia kira tak akan ada orangnya ternyata 'berpenghuni'. Jika ia tahu, mana mungkin Ulna mau berteriak sambil bercucuran air mata disana. Sudah pastilah ia malu dan khawatir. Khawatir orang tersebut mendengar teriakannya.

"Siapa itu?" Ulna sudah mengedarkan pandangannya namun tak melihat siapapun.

"Your Prince." Ucap seseorang yang keluar dari balik sofa rusak dipojok kiri.

Secepat mungkin Ulna menghapus bekas-bekas air mata dipipinya.

"Hasta?!" Sapa Ulna setengah memekik. Ia panik bagaimana harus menyembunyikan wajahnya yang masih merah dan matanya yang sedikit sembab.

"Kok kaget banget keliatannya? Santai aja dong... ini kan tempat umum, nggak perlu kagetlah liat abang disini." Sahut Hasta sembari melihat kearah langit tanpa memandang wajah Ulna. Ia tahu Ulna habis menangis namun tak akan bertanya mengapa karena pikir Hasta tak pantas membahas apa yang terjadi pada orang yang baru saja mengalami, terutama pada wanita disamping Hasta yang terbiasa dengan sikap dingin dan belagunya ini. Tak tega rasanya ia menatap Ulna yang terlihat rapuh.

Ulna hanya diam, menundukkan kepala.

"Gue jadi ingat satu cerita di sinetron azab, ada seorang cowok yang ganteng dan tajir ketemu sama cewek biasa yang aneh tapi cantik. Kemudian si cowok nih tebar pesona banget biar cewek aneh ini jatuh cinta sama dia. Sampailah cewek tersebut benar-benar jatuh hati, merelakan segalanya namun pada akhirnya tak mendapat apa-apa, hanya kecewa. Cowok itu cuma mempermainkan dia, merebut apa yang sangat berharga dari si cewek aneh, setelah dapat, ia tinggalkan cewek itu dan menikah dengan cewek lain. Dari situ gue belajar bahwa kita harus ikhlas. Nggak selamanya apa yang kita inginkan harus didapat. Tuhan punya rencana indah dibalik rasa kecewa yang kita dapat. Dosa besar lho ragu sama kehendak Tuhan." Hasta menceritakan dengan serius.

"Merebut yang sangat berharga? Apaan?" Tanya Ulna bingung sambil menarik ingusnya yang keluar.

"Keperawanan." Jawab Hasta santai tanpa melihat ekspresi Ulna yang menganga tak percaya dengan jawaban santai Hasta.

"Emang lu nggak penasaran sama ending sinetron itu, Ul?"

"Nah gimana tuh endingnya?"

"Si cewek aneh merubah penampilannya menjadi lebih normal dan keren. Sedangkan si cowok kena azab tergoda janda genit ditepi jalan dan akhirnya kena HIV deh. Keren banget ya, Ul, endingnya hahahaa." Hasta tertawa. Menertawakan imajinasinya yang sangat hebat dalam mengarang cerita. Harapannya cuma satu, perasaan Ulna bisa lebih baik setelah mendengar karangan bebasnya.

Ulna memutar bola matanya. Namun benar, ia merasa lebih baik sekarang. Tanpa sadar, senyuman kecil mulai menghiasi wajah manisnya. Dan dari cerita Hasta, ia mendapat satu pelajaran bahwa perubahan adalah balas dendam terbaik.

*****

"Ulnaaaa.. teman-teman kamu udah nungguin nih." Panggil Ibu dari dapur.

"Iya iya, bu. Suruh tungguin bentar lagi."

Bu Mega hanya menggeleng-geleng kepala, sebab 20 menit yang lalu Ulna juga mengatakan hal tersebut.

Teman-teman Ulna sudah mulai bosan. Bahkan mungkin Seno sebentar lagi menjadi lelaki tulen akibat Ulna yang kelamaan.

Tak lama, Ulna keluar dari rumah. Teman-temannya kebingungan dan langsung berdiri ketika melihat Ulna.

"Kenapa?" tanya Ulna.

"Maaf, kamu siapa?" Tanya Tony dengan menebar pesona.

"Kok Ulna nggak pernah bilang sih kalau ada orang lain secantik ini dirumahnya?" Tanya Levi lagi pada Tony tanpa melepaskan pandangannya pada Ulna.

Ulna menunjukkan ekspresi geli pada Tony dan Levi. "Apaan sih lu berdua?! Tatap lagi gua tampol lu pake helm!"

"Anj*rrr!! Ini Elu, Ul?!" tanya Tony tak percaya.

"Gilee... lu kerasukan atau gimana?" tambah Levi.

Alif dan Seno tertawa menyaksikan tontonan tersebut.

"Lu yang gila! Yaudah ayo berangkat. Dasar gila!" ucap Ulna saat melewati Tony dan Levi.

Tony dan Levi masih menggeleng-geleng tak percaya. Bagaimana tidak? Ulna dengan penampilan barunya. Rambut lurus di ombre black - ash grey, make up tipis dengan lipstick dark brown (ala-ala gothic), tanktop hitam berbalut jaket kulit dipadu dengan celana jeans, tak lupa kacamata yang bergantung di tanktopnya. Ulna is reborn. She's not the old Ulna anymore.

Mereka menuju kampus. Ulna dan hari barunya akan dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HASTA & ULNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang